SKIP
tahun-tahunku di dalam penjara cukup membuatku tersadar atas dosa yang aku buat selama ini. sejahat apapun aku pada banyak orang.. tapi masih ada orang yang tetap stay disisiku, mengobatiku dengan penuh kesabaran. apa yang harus aku lakukan ketika aku harus menebus dosaku pada semuanya. tapi semua menjawab tidak padaku, mereka memaafkanku. aku menutup mataku merenungkan semua yang telah aku perbuat.
"Raquella.." sapa seseorang padaku aku mengarahkan pandanganku padanya.
"kau akan keluar 2 hari lagi.. kau bisa keluar dan menatap langit seperti biasanya.." ujar Nana
"aku berharap, aku tetap disini sampai akhir hidupku.." lirihku
"aihh.. jangan bicara seperti itu, percayalah pasti Baekhyun dan Mark akan baik-baik disana, mereka akan memaafkanmu"
"kemana Chen oppa?"
"apa waktu itu Chanyeol tidak memberitahumu?"
"aku menemukan jasad Baekhyun dan Mark di ruangan itu tanpa sepengetahuan Chanyeol, dan aku tidak melihat ada jasad Chen. kemana oppaku??"
"sebelum Baekhyun dan Mark pergi, Chen yang menemani mereka. saat itu Chanyeol menghadang Chen, Baekhyun dan Mark. Chanyeol meminta Chen untuk pergi meninggalkan Baekhyun dan Mark di mobil sambil mendongakkan pisau ke arah Chen. Chen tidak dapat berbuat apa-apa akhirnya Chen pergi entah kemana. tapi tidak lama Chen berlari ada pengemudi mabok ugal-ugalan menabraknya dan pengemudi itu kini ada di penjara yang sama dengan Chanyeol. nyawa Chen tidak bisa diselamatkan akibat benturan yang membuatnya terpental cukup jauh"
Aku kembali menintikkan air mataku saat aku tau kini aku sendiri. tidak lagi memiliki siapa-siapa.
"tapi kau tidak akan sendiri Raquella, paman Xiumin masih ada untukmu. dia akan datang besok. paman Xiu menitipkanmu padaku selama dia bertugas ke luar negeri. dia akan menemuimu esok hari" balas Nana
"mana Gayoon, dan Jiyoon?"
"mereka sedang di perjalanan menuju kesini" aku kembali terdiam
Sementara Chanyeol. Sehun dan Kai..
"kau masih akan terus terdiam disitu seperti orang gila?" ujar Kai. Chanyeol tidak menggubris
"hari ini jadwal kau untuk pemulihan" lanjut Sehun. Chanyeol tidak ingin berbicara apapun selain mengukir lengannya menulis nama "Hyobin" dalam bentuk hangeul menggunakan benda apapun yang ada di sekitarnya
"tuan Chanyeol.. hari ini jadwalmu pemulihan" ujar salah satu perawat yang di khususkan untuk memulihkan keadaan Chanyeol.
Perawat itu membuka satu borgol Chanyeol dan mengaitkan borgol Chanyeol pada lengan perawat itu. membawa Chanyeol pergi dari hadapan teman-temannya.
"aku khawatir akan keadaan Chanyeol hyung.." ujar Sehun
"dia terobsesi pada Raquella. Raquella meminta Chanyeol untuk merenungkan semua kejahatan yang dia buat. apalagi sampai Raquella tau bahwa Chanyeol membunuh adik dan kakaknya."
"Chanyeol hyung bukanlah pria yang jahat. dia hanya terbawa emosi, ketika emosinya memuncak dia akan membunuh siapapun yang ada di hadapannya, bahkan dia masih memikirkan tentang pembalasan dendam pada kerajaan kakek Raquella. seiring berjalannya waktu, ternyata dia mencintai Raquella, aku fikir itu adalah salah satu wujud balas dendam atas keluarganya. tapi ternyata Chanyeol hyung benar-benar mencintai Raquella. bahkan saat Chanyeol hyung membunuh mantan kekasihnya waktu itu. itu karena mantan kekasihnya tidak ingin memutuskan Chanyeol tapi Chanyeol memintanya untuk memutuskan hubungan"
"apa setelah dia melakukan pemulihan. akan terjadi lagi masa-masa yang penuh kejahatan?"
"kita berharap saja itu tidak terjadi.."
SKIP
hari ini adalah hari kedua sebelum aku keluar dari penjara esok hari. aku menangis ketika paman Xiu mendatangiku. aku menangis dipelukannya, menangis sekencang-kencangnya yang aku bisa atas penyesalanku.
"uljimayo.." balasnya mengelus rambutku "ini pelajaran untukmu, pelajaran atas semua kesalahanmu.." lembutnya
"paman.. jeongmal mianhaeyo hikss.. hikkss.."
"gwenchanayo.. aku senang akhirnya kau sadar atas perbuatanmu. kau akan memulai kehidupanmu kembali esok hari." aku mengangguk
"paman.. bagaimana dengan Chanyeol?" lirihku
"dia baik-baik saja.."
"aku ingin bertemu dengannya" Xiumin mengangguk
"besok kau akan ku temui dengannya"
"gomawoyo paman.." ujarku
"Nana, Gayoon, dan Jiyoon terimakasih telah menjaga Raquella"
"sama-sama paman.. kau tidak akan pergi lagikan sampai besok?"paman Xiu menggeleng
"ani.. aku akan menjaganya dan mempertemukannya dengan Chanyeol. eumm.. kalian bisa ikut denganku sebentar?" paman Xiu mengajak teman-temanku
"Raquella, kau kembalilah kau harus beristirahat." ujar pamanku, aku mengangguk
Pamanku berbicara pada teman-temanku, aku membiarkan mereka pergi meskipun aku penasaran. tapi aku membiarkannya
"kau yakin. paman?" tanya Jiyoon
"itu satu-satunya jalan.. lagipula soal pertempuran itu sudah berlalu, itu sudah lama sekali bahkan sekarang penerusnya hanya tinggal mereka."
"geurae paman.."
.
.
.
.
hi! hari ini aku post langsung 2 bagian daann kayaknya.. bakal aku post sampai ending, jadi ttep stay yaaa xixixi, aku takut klo ga post2 lgi nnti krna gaada waktu. jadi aku padetin hari ini(insyaallah)^^ bkal ada cerita lain yang bakal aku share lagi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
"DEMISE" (19+)
Fanfiction"ketika dunia bilang padaku bahwa kehidupan itu hanya sementara. tujuannya hanya satu. membunuh atau dibunuh"