"DEMISE" Chapt.1 Eps.5

32 2 0
                                    

Ada sesuatu yang aneh. Mungkin saat ini kami benar-benar satu pemikiran untuk menyelidiki trio nerdy yang menjelma menjadi trio aneh itu sekarang.
.
.
.
"Dududu.."

Pagi tidak seperti biasa. Pagi yang malas untuk aku membuka mata melihat langit biru yang cerah diluar sana. Aku berjalan dengan malas ke ruang makan. Seperti biasa keheningan melanda kami semua tidak ada suara, hanya bunyi sendok serta garpu yang beradu memecah keheningan. Pembantu juga sedang menyiram tanaman di belakang

"Ada apa dengan matamu?" Aku memulai pembicaraan melihat wajah lesu Baekhyun seperti mayat masih bernyawa

"Masih saja bertanya. Sudah tidak penting juga untukmu. Lanjutkan sarapanmu lalu pergi ke sekolah" Chen membalas omonganku. Aku terdiam

"Aku kenyang. Aku pergi duluan" pamitku pada oppa dan adikku

"Hati-hati" balas Baekhyun singkat dengan suara rendah yang terdengar lemah. Aku menganggukkan kepala dan sedikit memberikan senyum kecut pada Baekhyun.

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan yg lebih lamban dari biasanya, suara klakson kendaraan lain dibelakangku selalu terdengar setiap detiknya bahkan beberapa pengendara motor juga mengetuk kaca mobilku. Aku mengabaikannya

BRUGG!!

Seperti ada kecelakaan bertepatan dengan jalan yang aku lalui. Kau tau itu apa? Ada mobil yang menabrak pengendara lain dan mobil itu pergi begitu saja dengan kecepatan penuh sehingga terdengar suara decitan dari rem yang membuat jalan aspal itu menjadi berwarna hitam kelam. Aku turun dari mobil dan mencoba menelaah kejadian itu. Melihat korban yang ditabrak oleh pengendara mobil yang tidak bertanggung jawab.

"Permisi.. permisi.." aku mencoba berjalan diantara kerumunan orang-orang itu agar aku dapat posisi di depan

"S..sepertinya aku pernah lihat seragam ini.. hmm.." aku berbicara dalam hati mencoba mengingat sesuatu tentang seragam yang di pakai oleh pria tinggi itu

"Bukankah itu seragam dari sekolah para genius itu???" Seketika mataku membulat melihat pria yang di tabrak itu. Aku menutup mulutku dan merinding

"Jangan-jangan.." aku berlari menghampiri pria itu dengan buru-buru aku ingin menatap wajahnya dari dekat. Jarak yang sangat dekat.

"Permisi nyonya, anda tidak bisa melihatnya karena wajahnya telah hancur." Ujar salah satu pria berpakaian putih dan menggunakan masker bicara padaku

"H.. Hancur???" Aku terkejut dan kembali menutup mulutku, aku benar-benar takut.

"Bukankah kau harus pergi sekolah? Ini sudah waktunya masuk kelas"

Aku mengangkat lengan kiriku melihat jarum jam yang berputar menunjukkan pukul 10.30am KST. aku kembali ke mobil, mengendarai mobil dengan kecepatan yang terbilang cukup tinggi membelah kota yang sekarang aku pijak. Aku tiba disekolah pada pukul 11.05am KST. Telat bukan? Setibanya aku disekolah, aku melihat murid-murid sudah berada di kelas masing-masing sedangkan aku baru memarkirkan mobilku di parkiran bawah tanah sekolah. Aku berlari.

Kreekk

Semua mata tertuju pada satu titik. Ya kedatanganku memecah konsentrasi kelas yang hening ini

"Silahkan masuk. Hyobin" guru menyuruhku untuk duduk dan aku menuju tempat dudukku

"Sstt.. hey, kau habis darimana?" Tanya Gayoon berbisik padaku

"Nanti aku akan cerita"

Kreekk

Suara pintu terbuka untuk kedua kalinya. Mataku membulat melihat seseorang masuk dengan santainya.

"DEMISE" (19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang