.
.
.
Berjalan menuju tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Menurutku tempat ini sangat indah. Bahkan akan lebih indah jika berjalan dengan seseorang yang spesial. Tapi tempat ini terlalu sepi, apa yang akan pria aneh itu lakukan disini? Mengirimiku lokasi yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Aku turun perlahan dari mobil dan mengunci mobilku, berjalan mengikuti jalur kecil berwarna putih dengan aksen tanaman bunga berwarna-warni di sampingnya. Dengan santai aku berjalan, aku menemukan satu bunga white rose yang tumbuh diantara bunga-bunga yang bahkan tidak mirip dengan white rose itu. Aku menunduk bermaksud untuk mencabut mawar itu dari yang bukan kawanannya. Aku berhasil mencabutnya meskipun jariku berdarah krna duri yang ada pada mawar itu. Darah itu menetes mengenai kelopak mawar tersebut dan aku membiarkannya lalu mengemut jariku agar darah itu tidak menetes lebih banyak."Tempat apa ini sebenarnya? Pria aneh itu benar-benar memiliki selera yang aneh juga hhffttt"
Aku menggerutu di setiap perjalananku. Tidak perduli ada seseorang yang menatapku. Lagipula di sepanjang perjalanan juga tidak ada orang. Aku memutar-mutar white rose yang aku pegang lalu duduk di suatu bangku taman yang cukup usang menurutku.
"Hyobin!"
Seseorang berteriak memanggilku ketika aku baru merasa tenang duduk di bangku itu. Aku memutar kepalaku mengarah ke asal suara itu. Siapa dia? Aku tidak bisa menatapnya lebih jelas krna kabut malam dan langit gelap menutupinya.
Dorrr!!!
Seketika aku bangun dari bangku mendengar suara pistol yang menembak seseorang di ujung sana. Suara panggilan itu juga seketika hilang. Aku benar-benar penasaran ada apa sebenarnya. Aku berlari meninggalkan bangku serta white rose yang kotor terkena darahku di bangku itu. Aku mencari asal suara itu.
"Hey! Siapa yang memanggilku!! Keluarlah jika tidak kau akan ku bunuh!"
Aku mengeluarkan pistol dari saku mantelku mengacungkan pistol itu ke depan dan siap-siap menembak jika ada yang bergerak. Udara semakin dingin dan cuaca semakin gelap. Hanya bulan purnama yang menerangi tempat ini. Sinyal ponsel benar-benar hilang. Semakin lama aku semakin dalam menelusuri taman aneh ini. Pertanyaanku dimana Chanyeol? Seseorang yang memanggilku saja tidak mirip dengan suara bariton Chanyeol jika dia memanggilku. Keparat itu!
Semakin lama waktu berjalan memutar aku tidak menemukan sosok pria itu apalagi seseorang yang memanggilku beberapa jam lalu. Ponselku terlalu sepi krna disini sinyal benar-benar menghilang. Aku tidak ingin pulang atau pergi dari sini jika aku belum mendapatkan apa yang aku ingin tau. Suasana semakin lama, semakin mencekam, udara semakin dingin dan lama-lama ini akan semakin gelap hanya suara serigala yang mengaum setiap menitnya seperti menemukan mangsa yang lezat di depan matanya. Aku tidak perduli apa yang terjadi nantinya, aku tetap berjalan, sampai suatu ketika aku menemukan mawar lagi, tapi ini adalah black rose bercampur darah di kelopaknya. Aku teringat perkataan ku sewaktu bersama Chanyeol
"Black rose elegant dan semakin bagus jika kelopaknya aku tambah darah seseorang"
Sekarang black rose itu benar-benar nyata di depanku. "Apa ini ada hubungannya dengan Chanyeol?" Tanyaku dalam hati dan mengambil black rose itu. Bermaksud ingin melanjutkan perjalananku mencari pria aneh itu. Aku mendengar dari arah lain ada yang berteriak minta pengampunan pada seseorang. Refleks mataku langsung tertuju pada arah suara itu. Cukup jelas menurutku krna tidak terlalu jauh juga mereka dari pandanganku. Aku melihat seseorang di ikat di pohon dan berteriak meminta ampun pada seseorang yang berdiri dibawahnya. Bersikeras dia mencoba melepaskan tapi hasilnya gagal. Kenapa.. kenapa kaki ini berat untuk melangkah menghampiri orang-orang itu seperti ada paku yang menancap di kakiku, pada akhirnya aku hanya menatap dari jauh bersama black rose yg aku genggam sekarang.
"Kau tidak bisa melakukan ini padaku!!! Dasar kau psikopat!! Jika aku bisa mengulang waktu, aku tidak ingin menerimamu sebagai kekasihku!! Wanita bodoh macam apa yang bisa menerimamu? Dengan semua drama manis yang kau mainkan! Yang membuat semua wanita tergila-tergila padamu"
Seseorang itu.. ya seseorang di bawah nya hanya menatap wanita itu yang meronta-ronta dari atas sana. Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Apa dia gila? Fikirku
"Siapa yang akan kau jadikan korban lagi setelah ini Park Chanyeol!!?? Wanita itukah? Yang slalu kau ceritakan padaku!!? Yang slalu kau banding-bandingkan aku dengannya!!? Aku pastikan dia tidak akan pernah menerima pria GILA sepertimu!!"
Suara wanita itu membuat telingaku peka akan salah satu kalimat yang dia sebutkan "Park Chanyeol" salahkah aku mendengarnya? Tapi suara itu begitu jelas ditelingaku. Tanpa ragu aku berlari membawa black rose menuju suara itu. Tapi langkahku terhenti krna seseorang yg dibelakangku menarik lenganku.
"SEHUN!!" Aku terkejut Sehun menggenggam lenganku kuat sehingga aku tidak bisa merasakan lenganku. Mati rasa
"Kau mau kemana?" Ujarnya sedikit pelan tapi menakutkan.
"Lepaskan aku Ooh Sehun! Kau tidak lihat seorang wanita disebelah sana akan mati di tangan Chanyeol!?" Sentakku pada Sehun
"Bukankah itu pemandangan bagus untukmu? Bukankah darah yang bercucuran adalah kebahagiaanmu?" Balas Sehun membuatku semakin yakin. anonymous yang slama ini aku cari itu adalah mereka.
"Haruskah dia membunuh wanita itu!? Apa dia tidak punya hati!? Bukankah itu kekasihnya?" Penuh pertanyaan dalam benakku yang tidak aku tanyakan semua pada Sehun. Sehun hanya membalasnya dengan senyum jahat yg terukir di bibirnya.
"Sekarang kau tau Lee Hyobin. Atau Queen Ra..que..lla.. kau juga harus tau.. Chanyeol mencintaimu. Chanyeol tergila-gila padamu" balasnya menatap mataku tajam. Aku terkejut tidak percaya apa yang bocah ini bicarakan. Tapi.. benarkah ini yang paman bilang?? Apakah ini semua jawabannya? Inikah yang dia khawatirkan?
"Sekarang, ikut aku!" Paksa Sehun semakin menggenggam kuat lenganku yang terasa ingin patah. Dia menarikku, memaksaku untuk mengikuti dirinya.
"Aniya Sehun!! Lepaskan aku!" Aku meronta pada Sehun. Sial! Kekuatan Sehun lebih besar dariku. Sehingga aku tidak bisa melepasnya.
Sehun membawaku ke suatu arah. Dan dia terus menarikku tanpa ampun.
"Ooh Sehun! Lepaskan aku!!! Atau kau akan aku tembak!"
"Humm.. wanita ini senang sekali jika soal menembak. Kau ingin menembakku? Tembak saja jika kau bisa" balasnya menantangiku
Aku masih punya satu lengan kiri, lalu aku menggunakan lengan kiriku untuk merogoh saku di mantelku untuk mengambil pistol. Ya, aku dapatkan pistolku
"Ooh Sehun!" Aku memanggilnya cepat dan mengacungkan pistolku tepat di depan wajahnya "aku tidak main-main" lanjutku
Tiba-tiba Sehun menghentikan langkahnya dan mendorongku kasar ke belakang hingga aku terjatuh dan pistolku menembak tepat mengenai seseorang. Saat aku melihat arahan peluru itu
"AAAA!!!!"
Wanita itu, kekasih Chanyeol.. aku menembaknya. Aku lemas dan sepertinya nyawaku akan berakhir disini. Di tangan Chanyeol
"M..mwo???" Aku terkejut dan menutup bibirku, menjatuhkan pistol dari tanganku. Darah bercucuran dari atas pohon besar. Hanya Chanyeol, Sehun dan aku yang terduduk di tanah menjadi saksi pembunuhan ini. Seharusnya aku tau ini sudah di rencanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"DEMISE" (19+)
Fanfiction"ketika dunia bilang padaku bahwa kehidupan itu hanya sementara. tujuannya hanya satu. membunuh atau dibunuh"