PART 1

6.8K 320 7
                                    

Assalamu'alaikum....

Saya kembali dengan cerita
RINDUKU [NEW VERSION]
Cerita ini sudah saya revisi dari awal hingga akhir dan pastinya jalan ceritanya akan berbeda juga akan ada beberapa tokoh tambahan.

Pemeran masih sama yaa...

Dengan konflik yang berbeda juga oke 🤗

Saya harap kalian suka yaa 😁

Happy reading guys






--------------------






Azmi duduk dengan tenang di depan laptop miliknya sedangkan seorang perempuan cantik dengan warna rambut hitam berkilau tengah sibuk memainkan Hp yang bukan miliknya dengan sangat serius tak memperdulikan waktu yang terus berjalan juga tak menyadari jika sedari tadi Azmi sudah selesai dengan tugasnya dan terus memandanginya dengan senyum yang tersungging di sudut bibirnya. Azmi melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang telah menunjukan waktu Ashar sehingga mau tak mau Azmi harus membuat perempuan di sampingnya memandangnya dengan kecewa saat Azmi mengambil Hp miliknya sendiri.

“Ihhh, kok di ambil?.”

“Udah mau Ashar Rindu.” Sahut Azmi yang memasukan hpnya dalam saku celananya.

Rindu mendengus pelan dan beranjak keluar kelas Azmi yang ternyata sudah sepi hanya tinggal mereka berdua di kelas ini. Azmi sendiri lebih memilih mengikuti Rindu dari pada berjalan di depan Rindu yang akan memudahkannya melihat dan mengingat sosok Rindu dalam ingatan terdalamnya nantinya.

‘Sampai kapan kita akan seperti ini? Aku mencintai kamu Rindu bukan dia!.’

Azmi memandang tubuh mungil Rindu dengan pandangan sendu miliknya. Seandainya rasa cinta ini tak pernah hadir dalam hatinya sudah pasti Azmi tak akan pernah ada di posisi ini dalam hidupnya. Sekeras dan semenyakitkan hidupnya tetap saja baru kali ini Azmi merasakan kebimbangan yang teramat dalam hatinya. Jika, saja Azmi bisa untuk egois sudah pasti sedari dulu akan Azmi lakukan keegoisan itu. Azmi menghela nafasnya dengan pelan kemudian berjalan sejajar dengan Rindu yang masih berjalan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Biasanya jika Azmi sudah  berjalan sejajar dengan Rindu akan selalu ada percakapan antar keduanya tapi sayangnya hari ini Rindu kelihatan berbeda dari sebelumnya. Bukan Azmi tak merasakannya hanya saja Azmi menginginkan Rindu yang terlebih dahulu terbuka padanya seperti yang ia lakukan meskipun itu menyakitkan.

Rindu melirik sekilas pada Azmi sebelum akhirnya mengalihkan pandanganya ke luar jendela. Menikmati pemandangan kota Moskow yang sudah 3 tahun ia tempati dengan Azmi. Disini Rindu dan Azmi menimba ilmu perkuliahan dengan jalur beasiswa yang mereka dapatkan dari sekolah akhir mereka dan Azmi menjadi salah satu santri yang mendapatkan beasiswa itu dan menjadi satu-satunya santri yang masuk dalam Universitas Lomonosov bersama dengan Rindu seorang teman perempuan yang kini menjadi sahabat juga cinta pertama bagi Azmi.

Azmi dan Rindu  bukan berasal dari kota yang sama dan taraf sekolah yang sama pula. Jika Azmi berasal dari Blitar dan bersekolah juga pesantren di Probolinggo sedangkan Rindu berasal dari Jakarta dan bersekolah di salah satu sekolah Negri di Jakarta. Azmi dan Rindu bertemu saat memulai perkuliahan di hari pertama karna tak menemukan orang Indonesia selain mereka berdua. Awalnya Azmi agak sangsi dengan Rindu, takut jika Rindu akan sama dengan perempuan yang sering kali membuat gendang telinganya terasa sakit dan berdengung karna teriakan mereka yang luar biasa melebihi toa masjid. Tapi, realita memang tak selamanya sama dengan ekspetasi. Azmi di buat bingung dengan tingkah Rindu yang tak mengenal dirinya meskipun Azmi sudah memperkenalkan namanya dengan lengkap namun Rindu hanya menganggukan kepalanya dan menyebutkan namanya juga. Sampai akhirnya Azmi tau bahwa Rindu tidak tahu akan dirinya dan juga tidak mengenal siapa Azmi.

RINDUKU [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang