Assalamu'alaikum
________
“Kamu sudah tau ingin melanjutkan studymu atau berkerja?.” Tanya Ahmad saat mereka duduk berdua di ruang tengah.
“Azmi mutusin buat kerja dulu bah dan mungkin memang rezekinya Azmi. Semalam gus Hafied nelfon Azmi beliau minta Azmi untuk kerja jadi dokter di UKS pesantren soalnya dokter yang dulu mau lanjutin studynya.”
“Alhamdulillah abah ikut senang dengarnya nak tapi kapan kamu mulai berkerja disana? Dan lagi kamu sendirian?.” Tanya Ahmad dengan nada khawatir.
Azmi tersenyum kecil pada orang tuanya. “3 hari dari bah saat para santri udah mulai masuk dan abah tenang aja Azmi gak sendirian kok ada satu dokter lagi yang akan bantuin Azmi ya meskipun Azmi belum tau orangnya sih.”
“Syukurlah, abah Cuma takut kamu kecapean nantinya nak kalau cuman kamu yang kerja sendiri disana.”
“In sya Allah Azmi bisa jaga kesehatan kok bah dan lagi kalau Azmi di sana Azmi bisa mantau kegiatan Azka dan Nauval. Jadi salah satu staf pengajar juga bisa buat Azka seketika drop apalagi kalau dia juga gak merhatiin pola makannya sama pola istirahatnya. Nauval apalagi, dia susah buat di suruh makan.”
“Iya nak, kamu benar Azka udah sering kecapean meskipun gak sampai masuk rumah sakit dan Nauval juga nafsu makannya sering turun. Tolong jagain adik kamu ya nak.”
“Iya abah, tanpa abah suruh pun Azmi akan jagain Azka dan mantau kegiatan Azka juga Nauval.” Balas Azmi dengan senyumannya.
“Oh iya, Azka dan Nauval tau kamu kerja disana?.” Tanya Laila yang menaruh minuman untuk Azmi dan suaminya.
“Azmi gak ngasih tau mereka ummik, biar jadi kejutan buat mereka aja.” Sahut Azmi dengan meminum teh buatan Laila.
Ahmad dan Laila menggelengkan kepalanya dengan jawaban yang di berikan Azmi. “Kalian ngumpul gak ngajak kita-kita.” Sahut Azka yang turun dari lantai atas dengan Rara yang berada di gendongannya juga Nauval yang mengikutinya di belakang.
Rara langsung meminta turun dan berlari dan duduk di pangkuan Ahmad sedangkan yang lainnya hanya tersenyum mafhum. “Kebiasaan kalo ada abah yang lain di lupain.” Sahut Azmi pada Rara.
“Biarin wlek.” Balas Rara dengan menjulurkan lidahnya pada Azmi. Yang hanya di balas dengusan dari Azmi.
Azka duduk disamping Laila sedangkan Nauval duduk di samping Azmi. Azmi tersenyum kecil selama hampir dua minggu tinggal di rumahnya kembali tapi meskipun begitu rasa rindunya masih tersimpan rapih dalam sudut hatinya. Rindu akan gadisnya. rindu akan kebersamaan yang dahulu mereka lewati dan juga rindu akan perjumpaan walaupun hanya lewat mimpi setidaknya Azmi pernah bertemu dengan gadis kesayangannya yang entah sedang apa dan dengan siapa.
#####
“I’M come back Indonesian.” Sahutnya dengan menggunakan bahasa inggris dengan lancar.
Gadis itu berjalan menjauhi bandara internasional dengan di ikuti beberapa orang lelaki yang berperawakan tegas dan kekar suruhan orang tuanya yang kini telah menunggunya di rumah tercinta yang teramat ia rindukan. Ia terus memandang ke luar jendela mobilnya sedangkan fikirannya entah berada dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDUKU [NEW VERSION]
Fanfiction[NEW VERSION] Azmi pemuda dengan latar belakang seorang santri mendapatkan beasiswa di salah satu universitas terbaik di Rusia dan bertemu dengan seorang wanita yang juga berasal dari Indonesia hingga keduanya menjalani ikatan persahabatan, hingga a...