Assalamualaikum
______________________________________
Azmi menghela nafasnya berulang kali karna ini adalah hari ke tiga Rindu membuat jarak kepadanya setelah hari dimana Rindu bertemu dengan orang tuanya. Azmi bingung? Tentu, Azmi kesal? Tidak, Azmi penasaran? Sangat.
Mereka memang masih berkerja sama di UKS pesantren hanya saja ada yang berbeda dari Rindu di tambah lagi Rindu seakan-akan hanya menjauhi dirinya juga keluarga dari gus Hafied bahkan kemarin Rindu menolak masuk ke dalam basecamp hanya karna ada Allysa di dalamnya dengan alasan bahwa ada sesuatu yang harus dia kerjakan di UKS padahal Azmi tahu tak ada apapun yang bisa di kerjakan di UKS karna tidak ada santri putra atupun putri yang sakit. Azmi tau ada sesuatu yang tidak beres dengan Rindu dan itu pasti bersangkutan dengan dirinya dan juga keluarga gus Hafied entah dari mana Azmi bisa yakin seperti itu.
“Kamu mau kemana?.” Tanya Azmi saat melihat Rindu berjalan munuju pintu.
“Keluar sebentar.” Jawab Rindu singkat.
“Kamu tau, Rindu yang ku kenal bukanlah wanita yang lari dari masalahnya.” Sahut Azmi yang membuat Rindu terdiam di tempatnya.
Azmi berjalan mendekati Rindu dan berhenti di hadapan Rindu. “Ku tunggu kamu di mobilku.” Ucapnya dengan meninggalkan Rindu yang masih terdiam di tempatnya dengan memandang Azmi dengan pandangan sulit di artikan oleh siapapun. Azmi terus berjalan tanpa memperdulikan bahwa Rindu mngikutinya atau tidak.
Rindu menghembuskan nafasnya dengan pelan sebelum akhirnya berjalan menuju perkiran karna tubuh tegap Azmi sudah tak terlihat lagi di pandangannya. Rindu sudah tau apa resiko yang akan di pilihnya, apa yang akan terjadi di masa depannya nantinya dan apa yang akan terjadi pada hubunganya dengan Azmi. Tapi, Rindu hanya ingin bahagia meskipun ada satu hati yang terluka karna kebahagiannya itu. Rindu ingin bahagia dengan lelaki yang di cintainya dan itu adalah Azmi hanya Azmi karna Azmi memang cinta pertamanya. Rindu memasuki mobil Azmi, melirik sekilas pada Azmi lalu mengalihkan pandanganya kearah lain dan melihat Allysa yang menatapnya dengan pandangan sendu juga entahlah Rindu tak bisa mendeskripsikannya.
Hanya diam yang dilakukan oleh Rindu, dia tidak bertanya akan kemana mereka atau apakah Azmi marah padanya karna sesungguhnya Rindu tau saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk dirinya bertanya pada Azmi meskipun dirinya ingin sekali bertanya. Sesekali hanya melihat kearah sisi kanan ataupun kiri jalan.
Azmi memberhentikan mobilnya di parkiran kafe yang terdapat di atas bukit, pemandangan yang dapat memanjakan mata juga menjadi penenang fikiran yang sedang kacau. Udara di sana pun masih segar dan juga menenangkan juga Rindu menyukainya. Banyak juga pengunjung di sini yang berfoto juga atau bersantai dengan kekasih ataupun keluarga ada juga yang lebih memilih makan dengan menikmati keindahan alam di sekitarnya. Rindu mengikuti Azmi di belakang dengan sesekali menatap sekeliling kafe alam ini dengan pandangan takjub.
Mereka memilih duduk di bawah pohon rindang dengan beralaskan karpet merah juga ada beberapa orang yang juga duduk berlesehan seperti mereka. Azmi masih terdiam bahkan saat seorang pelayan datang untuk mencatat makanan apa Azmi masih terdiam dengan memandang lurus kedepan menikmati pemandangan yang jarang sekali Azmi temui. Membuat Rindu yang harus memesan makanan untuk mereka berdua membuat pelayan tersebut terkikik geli dan dengan malu-malu meminta pada Rindu untuk berfoto bersamanya yang membuat Rindu mau tak mau menurutinya sedangkan Azmi masih terdiam tanpa mengalihkan pandangannya. Setelah pelayan tadi pergi barulah Rindu memanggil Azmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDUKU [NEW VERSION]
Fanfiction[NEW VERSION] Azmi pemuda dengan latar belakang seorang santri mendapatkan beasiswa di salah satu universitas terbaik di Rusia dan bertemu dengan seorang wanita yang juga berasal dari Indonesia hingga keduanya menjalani ikatan persahabatan, hingga a...