PART 3

2.5K 208 5
                                    

Assalamu'alaikum

I'm back

HAPPY READING


_____________



1 tahun kemudian.

Setelah dahulu Azmi mengantar Rindu kebandara hingga saat ini pun Azmi tak pernah lagi mendengar kabar atau apapun lagi dari Rindu hingga tanpa terasa satu tahun sudah terlewati tanpa adanya Rindu. Azmi hanya di temani oleh bayang-bayang Rindu yang selalu menamaninya kala malam tiba dengan memandang foto Rindu dan dirinya yang tak pernah ia lupa untuk dibawa kemanapun saat berpergian.

Azmi menatap bandara internasional Soekarno-Hatta dengan pandangan kerinduan setelah 4 tahun tinggal di negri orang untuk memperdalam ilmu kedokterannya karna itu lah yang Azmi impikan. Menjadi seorang dokter untuk menolong orang-orang yang sedang kesakitan. Azmi tersenyum kecil saat melihat keluarganya ikut menjemputnya juga Annisa yang menjadi calon istrinya pun ikut menjemputnya bersama calon mertuanya.

“MAS AZMI!.” Teriak Rara yang langsung memeluk tubuh tegap milik Azmi yang di sambut dengan kecupan bertubi-tubi yang membuat beberapa pasang mata menata iri kepada Rara dan menatap kagum pada Azmi.

“Hihi udah mas geli, Rara kangen sama mas Azmi tau.” Sambung Rara yang sudah berada dalam gendongan Azmi dan menangkup wajah Azmi agar menatapnya.

Azmi tersenyum kecil. “Mas juga kangen sama adek cantiknya mas satu ini. Gimana kabar kamu hem?.”

“Rara baik, semuanya juga baik kok.”

Azmi menganggukan kepalanya dan menurunkan Rara dari gendongannya. Lalu beralih pada orang tuanya yang kini memelukanya dengan pelukan hangat dan penuh kerinduan kepadanya. “Maafin ummik gak hadir di acara wisuda kamu nak.” Ucap wanita paruh baya yang mengelus rambut hitam milik Azmi.

“Gak pa-pa ummik, Azmi udah bersyukur abah mau datang ke acara wisuda Azmi padahal waktu itu Azka lagi sakit.” Jawab Azmi di sertai dengan senyuman tanpa tau bahwa hati kedua orang tuanya kembali meraskan pukulan telak dari salah satu putranya.

“Maaf ya nak.”

“Iya ummik.”

“Abah bangga sama kamu nak, maaf kalau abah gak bisa pulang sama kamu.”

“Iya abah gak pa-pa. oh iya gimana keadaan Azka? Dia baikkan? Atau masih sakit?.” Tanya Azmi dengan khawatir.

“Mas Azka sudah agak baikan tapi sudah pulang dari kemarin.” Bukan Laila ataupun Ahmad yang menjawab melainkan Annisa yang menjawabnya. Azmi menganggukan kepalanya dengan pelan tanpa menyadari tatapan calon mertuanya kepada Annisa yang seakan mengatakan untuk diam.

“Ayo pulang mas.” Ajak Rara yang mengandeng Azmi dan juga Naufal. Barang bawaannya sudah di bawakan oleh Ahmad yang berjalan di belakang Azmi, Naufal dan Rara yang asik bersenda gurau. Laila menggenggam tangan Ahmad dengan senyum yang tersunging di bibirnya melihat keakraban Azmi, Naufal dan Rara.

“Ummik beruntung sekali mempunyai putra seperti Azmi. Yang bisa mengerti tentang kita dan memaafkan kita. Ummik salah karna pernah membedakan antara Azmi dan Azka tapi ummik ingin memperbaiki segala bah. Kita mulai dari awal lagi ya.” Ajak Laila yang mendapatkan anggukan dari suaminya yang juga membalas genggaman tangan Laila.

RINDUKU [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang