Terkuak

615 28 11
                                    

"Tadaima," kata Naoto begitu pulang, bahkan tanpa peduli Tiara yang sibuk menjelaskan keistimewaan keripik pedas yang dibawanya. Tiara heran dengan sikap adiknya. Naoto paling suka keripik pedas, apalagi yang sampai bikin diare. Akhirnya, ia mencoba memberanikan diri mengetuk pintu kamar Naoto.

"Ini aku," katanya. Tak ada jawaban, yang diterjemahkan Tiara sebagai 'masuk saja'. Ia mendorong kenop pintu. Terlihat kamar Naoto gelap gulita, dan Naoto sendiri sedang duduk di tepi kasur dengan sedikit membungkuk dan membelakangi Tiara.

"Ada masalah, ya?" tanya Tiara.

"Kakak jangan kepo, deh," kata Naoto ketus.

"Hei, kakak ke sini agar kamu bisa melampiaskan curhat semisal ada masalah. Cerita saja. Nih, aku bawakan keripik super pedas kesukaanmu."

"Kakak bukan orang yang bisa tutup mulut untuk tidak membocorkan."

"Aku hanya bercerita ke ayah dan ibu."

"Sama saja."

"Ya sudah, aku tidak memberi tahu siapapun. Aku janji."

"... . Apa kakak percaya berita beberapa waktu lalu di koran?"

"Oh, yang tentang kamu dan Mizuki itu, ya? Tidak. Aku tidak percaya berita itu sedikitpun."

"Kakak dalam posisi benar. Apa ayah dan ibu tahu?"

"Sepertinya tidak."

"Aku dan Ichigo putus karena skandal itu, dua minggu sebelum kelulusannya. Dia yang menginginkannya. Aku sudah mengatakan kalau itu hanyalah berita bohong, tapi dia lebih percaya koran dibandingkan aku."

"Begitu, ya ... . Tapi Ichigo-chan terlihat sangat bahagia saat kelulusan."

"Kakak memang tidak bisa membaca pikiran orang lain."

"Sudahlah, Nao, masih banyak perempuan di luar. Cobalah move on dari Ichigo."

Naoto tersinggung, ia menghadap kakaknya, "Kakak tidak mengerti perasaanku! Hanya Ichigo yang pernah kucintai."

"Aku tahu, tapi jangan membuat dirimu tertekan."

"Bagaimana tidak? Aku dikejar banyak pihak infotainment, wartawan, dan sekarang banyak kamera mengintaiku! Sudah begitu, tidak ada lagi orang yang kucintai di sisiku sekarang! Kakak mengerti?!" Suara Naoto meninggi. Tiara menelan ludah, baru sekali ini adiknya bersikap kasar.

Naoto terdiam, merasa bersalah. "Gomen."

"Tidak, akulah yang meminta maaf. Tenang saja, aku yang akan membantumu menghadapi publik."

***********************************************************************************************

Kenapa aku bisa tidak tahu kalau orang itu punya hubungan dengan orang lain?! Hubungan kami memang diam-diam, tapi ternyata justru itu ranjau--

"Eh ...,"Ichigo yang sedang melanjutkan perjalanannya sambil melamun, nyaris menabrak orang. Sayup-sayup terdengar suara yang dikenalnya memanggilnya.

"Ichigo, Ichigo!"

Ichigo tersentak. Ia sadar, itu suara Mizuki.

Mendadak Ichigo dilema. Kalau ia mendiamkannya, ia pasti dianggap tidak sopan. Tapi ia tidak ingin berbicara sedikitpun dengan Mizuki maupun Naoto. Akirnya, Ichigo berlari, menghindar.

Mizuki menatap bayangan Ichigo yang menghilang mendadak. Ia kebingungan. 

Apa dia juga marah padaku? Padahal aku harus memberinya berita penting.

Knock LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang