Seulgi terbangun dari tidur lelapnya. Ia menatap kearah jendelanya, dan ternyata matahari belum terbit. Ia pun mencari handphonenya, dan melihat jam berapakah ini.
Ternyata masih jam 4 pagi. Seulgi pun yang sudah terlanjur terbangun, memutuskan untuk mencuci wajahnya lalu turun kebawah dan menyiapkan sarapan. Ia adalah anak yatim piatu.
Orang tuanya meninggal karna kecelakaan pesawat, dan hari dimana orang tua seulgi meninggal adalah hari terburuk baginya.
Ia tak punya siapapun lagi, dan beruntungnya dia, orang tuanya memiliki harta yang cukup banyak, jadi seulgi tak perlu bersusah payah.
Saat itu, ia merasa benar-benar berada di ujung dunia. Terperosok, dan tak punya siapa-siapa.
Tapi, seorang gadis mendatanginya, dan merangkulnya. Membawanya kedalam sebuah pelukan hangat, yang sudah lama tak ia rasakan.
Gadis yang sedikit lebih tua dari dia, adalah sahabat masa kecilnya, bae joohyun, atau irene.
Mereka besar dan tumbuh bersama. Mereka sudah mengetahui cara hidup masing-masing.
Mereka susah senang pun bersama. Mereka saling melindungi. Mereka berbeda, tetapi saling melengkapi satu sama lain.
Seulgi adalah anak yang ceria, baik hati, dan selalu menjaga irene. Entah itu hatinya, ataupun raganya. Dibalik senyuman cerah seorang kang seulgi, menyimpan seribu rahasia yang selalu ia pendam sendiri.
Sedangkan irene adalah anak cantik dan pintar, ia memiliki banyak teman.
Terkadang ia dimanfaatkan, dan disitulah seulgi melindunginya.Akan tetapi, biasanya jika dua orang bersahabat dari kecil, bukankah... Akan timbul suatu perasaan?
Yap. Seulgi, memiliki perasaan sayang yang lebih dari sahabat, dimana ia tidak boleh memilikinya. Ia menepis perasaanya, dan memendamnya dalam-dalam.
Tapi, jika sebuah perasaan kamu pendam dalam-dalam, suatu saat perasaan itu akan meledak, dan kamu akan menyadarinya saat semuanya sudah terlambat.
Seulgi takut, ia benar-benar takut. Ia tidak seharusnya memiliki perasaan ini. Karna perasaan takut ini, seulgi pernah mengunci dirinya di rumah sampai beberapa hari, hanya untuk menenangkan pikirannya, dan menjauh dari irene untuk sementara.
Sepertinya caranya berhasil, tapi kemudian ia bertemu dengan irene. Wajahnya yang memelas, dan sorot matanya yang sedih itu. Bagaimana bisa seulgi tak melindunginya?
Gadis yang daridulu selalu ia lindungi, dan sekarang sudah tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki hati yang besar. Waktu berlalu begitu cepat, dan bam! Perasaan seulgi meledak saat itu.
Kita tidak butuh waktu lama, untuk jatuh Cinta pada seseorang.
Cinta itu datang kapan saja, dimana saja. Dan seulgi, menemukan cintanya, disaat yang tidak tepat, kepada orang yang tidak tepat juga.
Ia tidak ingin memiliki perasaan seperti ini. Apa kata orang tuanya disana jika mengetahui anaknya seperti ini? Apa yang akan terjadi, jika suatu hari seulgi tak mampu menahan semua perasaannya, dan malah meneruskannya pada dunia?
Dunia yang sudah begitu membencinya, mungkin akan membuangnya ke galaksi lain.
Saat daun pertama jatuh dari tangkainya, akhirnya seulgi pun juga terjatuh.
Ia bukan hanya jatuh Cinta, tapi ia jatuh hati. Semakin hari, semakin dalam ia terjatuh.
Sampai saat ini, saat umurnya sudah 20 tahun, ia masih bisa memendam perasaannya, dan ia pun masih mencintai orang yang sama, untuk waktu yang sangat lama, yaitu 15 tahun.
Ya, ia sudah mencintai irene 15 tahun. Dan ia pun masih bertahan.terkadang ia bingung, kenapa ia bisa mendapatkan perasaan ini?
Apa memang sudah takdirnya? Mengapa takdirnya begitu kejam?
Tak apa, jika kau mencintai sahabatmu, tapi jika kalian berdua adalah perempuan?Seulgi bahkan tak nafsu makan, tetapi ia harus makan, karna hari ini jadwalnya padat.
Ia memilih salah satu baju di lemarinya, lalu keruang tengah untuk bersantai barang sejenak.
Tiba-tiba pintu rumahnya terbuka, ternyata irene. Ya, irene memiliki kunci cadangan untuk kerumah seulgi, karna irene yang memintanya.
Irene masuk kedalam rumah seulgi, lalu duduk disamping seulgi.
"Hai seul" sapa irene. Seulgi hanya memperhatikan penampilan irene yang awut-awutan, seperti orang yang berlari-larian, lalu jatuh terperosok.
"Kamu habis ngapain sih? Kok awut-awutan gitu?" tanya seulgi, cemas, khawatir, dan penasaran, menjadi satu.
Irene menatap seulgi, lalu menggeleng. "Seperti biasa, eomma bertengkar lagi dengan appa, aku bosan mendengar mereka bertengkar, jadi melarikan diri kesini" ucap irene.
Ia tersenyum, tapi seulgi tahu, hati irene sedang terluka. Oleh sebab itu, seulgi pun merangkul pundak irene, dan menyandarkan kepalanya pada pundaknya.
Irene merasa tenang dan nyaman. Seulgi selalu membuatnya merasa nyaman dan aman. Karna lelah, irene pun akhirnya tertidur.
Seulgi kemudian menyampirkan selimut ditubuh irene, dan melanjutkan menonton TV.
Setiap harinya selalu itu. Seulgi sedang cuti kuliah, karna ia sedang tidak dalam mood yang baik untuk belajar. Kerjaannya seharian hanyalah makan, menonton TV, dan tidur.
Jika bersama irene,mungkin mereka akan jalan-jalan.
Seulgi menatap wajah irene, lalu tersenyum sedih. Ia tidak seharusnya menangkap perasaan itu.
Stupid cupid. Ia menembakan panahnya pada orang yang salah.
Terkadang, seulgi ingin membuat irene jatuh hati padanya, namun, mengetahui jika dunia membencinya, maka ia tidak melakukannya.
Gadis itu begitu rapuh, seperti kaca. Seulgi tidak ingin irene merasakan apa yang dia rasa, karna itu terlalu berat.
Takdir selalu berbuat semena-mena, karna itulah seulgi menderita.
When destiny decide to be a little bitch.
Seulgi hanya terkekeh melihat tulisan tangannya yang ada di buku diary miliknya.
Ia menulis semua peribahasa tentang perasaannya, ia menulis puisi tentang perasaanya.
Ia harus menumpahkan perasaannya pada secarik kertas, karna jika tidak, ia takut, perasaannya akan tumpah melalui mulutnya.
Dan itu berakibat sangat fatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
its just my feelings,its okay (√)
Novela Juvenilseulgi, sahabat masa kecil irene yang mendapatkan perasaan yang tabu, yaitu, ia mencintai sahabatnya sendiri. namun apakah irene juga memiliki perasaan tabu itu? di cerita kali ini, author akan membuat cerita yang bener-bener bikin baper, semoga aj...