Hari ini irene nampak lesu sekali. Dari pagi, yang ia lakukan hanya menghela napas panjang, lalu terduduk diam disofa. Ia seperti tak punya hasrat ingin hidup.
Terlihat seperti kebahagiannya sedang dibawa pergi. Seulgi kan jadi penasaran, akhirnya ia pun bertanya.
"Rene, kamu kenapa sih? Kok lesu gitu?"
Irene menoleh kearah seulgi, lalu terdiam, dan akhirnya menjawab, "aku lagi sedih banget"
"Jangan sedih dong, kalo kamu sedih, langit juga bakalan ikut sedih" seulgi mengerutkan alisnya."Kebahagiaan gue lagi pergi jauh seul, seminggu lagi. Gimana bisa gue bahagia coba?" lesu irene.
Dan tanpa perlu bertanya pun seulgi sudah tau siapa orang itu. Seulgi hanya tersenyum miris, miris akan keadaan dirinya sekarang, dan mungkin kondisi hatinya yang sudah tak berbentuk ini.
"Hmm, berarti hari ini aku ada kerjaan nih."
Irene menoleh kearah seulgi, alisnya bertautan, bingung."Emang kamu bakalan ngapain seul?"
"Aku bakalan sibuk mencari kebahagiaan buat kamu hari ini" ucap seulgi lalu tersenyum cerah.Irene hanya tersenyum kecil, sahabatnya ini beneran bisa naikin mood banget ya?
"Yuk, jalan-jalan. Aku bakal beliin kamu makanan yang banyak."
"Buat apa?"
"Makanan bisa naikin moodmu. Terbukti kok"
Irene tersenyum.Seulgi menatapnya, lalu berkata, "nah gitu dong. Senyum ya rene, karna kamu itu cantik kalo tersenyum" ucap seulgi. Lalu ia melanjutkan kata-katanya.
"Dan aku rela ngelakuin apapun untuk menjaga senyumanmu itu." ucap seulgi. Ia menyesal sekali mengatakan hal itu. Ia merasa bodoh, tapi jika bukan karna senyuman irene yang melebar, seulgi mungkin sudah mengubur dirinya sendiri sekarang.
Irene menggandeng tangan seulgi, lalu mereka pun keluar dari rumah. Mereka memutuskan untuk pergi kerumah irene dulu.
Saat masuk, alangkah kagetnya dia saat melihat ibunya sedang mengurut pelipisnya di meja kopi diruang tengah.
Tumben banget, rumah ini kelihatan bentuknya. Dan tumben banget, rumah ini sepi. Firasar seulgi buruk. Buruk banget.
Irene menghampiri ibunya, dan saat ibunya melihat irene, ia lantas memeluk anak semata wayangnya ini.
"Joohyun, maafin mama ya, gak bisa jadi ibu yang baik buat kamu. Tapi mulai sekarang, mama bakalan jadi ibu terbaik kok buat kamu, kita mulai dari awal lagi ya sayang?" ucap ibu irene, sembari mengelus lembut pucuk kepala irene.
Irene senang dong, akhirnya ibunya yang lama kembali lagi. Ia melepaskan pelukan mereka, lalu melihat sekeliling.
"Ayah mana mah?" dan sepertinya firasat seulgi benar. Karna nampak dari wajah ibunya yang langsung masam, sepertinya dugaannya benar. Yah seulgi berharap ini tidak terjadi.
Ibunya hanya tertunduk lemas, lalu memberikan sebuah surat kepada irene.
Irene membacanya, lalu terdiam, dan menangis dengan pelan, kemudian ia berlari entah kemana.
Seulgi pun bingung, ia mengambil surat yang dijatuhkan oleh irene tadi, dan, oh god, ia berharap ini hanyalah mimpi buruk.
Itu adalah surat cerai.. Yang berarti ayah irene akan bercerai dan meninggalkan irene dengan ibunya.
Ibu irene menatap seulgi dengan sedih, dan dari sorot matanya terlihat seperti menyuruh seulgi untuk mencari irene dan menenangkan dirinya.
Seulgi mengelus pundak ibu irene, "tenang saja eomma, aku akan mencarinya." ucap seulgi.
Ibu irene dari dulu menjaga seulgi, jadi sudah berasa seperti ibu sendiri.
Seulgi pun keluar rumah dan mulai mencari irene. Ia berlari mencari irene di segala tempat yang pernah mereka datangi.
Lalu, tiba-tiba hujan turun. Selalu seperti ini bukan?
Seulgi pun mengumpat kesal, dan mempercepat larinya. Saat ia menyusuri jalanan, ia melihat seorang gadis tengah terduduk di trotoar jalan dengan menenggelamkan wajahnya di lututnya.Seulgi yang mengetahui siapa itu, segera berlari menghampirinya, "rene, ayo pulang dulu yuk, jangan disini, nanti kamu sakit" ucap seulgi agak keras karna hujan yang deras meredam suara seulgi.
Irene menggeleng, "rumahku rene, bukan rumahmu. Ayo tenangin dulu pikiranmu" bujuk seulgi.
Irene menggelengkan kepalanya, dan bersiap duduk lagi.
Sampai akhirnya seulgi kesal, ia memberikan jaket anti airnya pada irene, lalu menggendongnya dipunggungnya.
"Turunin aku seul-"
"Gak. Gak bakalan. Karna nanti kalo kamu aku turunin, kamu gak bakalan mau pulang. Dan, udah jangan sedih lagi. Liat tuh, langitnya ikutan sedih, karna langitnya benci melihat gadis yang mereka sayangi menangis" ucap seulgi.Ia berjalan makin cepat, karna gak mau berlama-lama di tengah hujan deras begini.
Irene tetap terdiam, "dan tau gak? Langitnya itu aku" lanjut seulgi tadi.
Seulgi pun bersiap untuk berlari, "pegangan yang erat, karna aku gak mau kamu jatuh, jatuh itu sakit." ucap seulgi. Kita semua tau, makna ganda diucapan seulgi tadi, tapi irene terlalu lemah untuk menyadari hal itu.
Ia hanya berpegangan pada seulgi dengan erat, sedangkan seulgi mulai berlari.
Dan tak terasa mereka sudah sampai dirumah seulgi lagi. Seulgi langsung dong membawa irene ke kamar mandi, terus dia lari-larian di dalam rumah, menyiapkan ini itu karna ia gak mau irene sakit.
Ia merawat irene yang sekarang sedang kedinginan. Seulgi merawatnya, karna ia tak kuasa melihat irene tersiksa seperti ini.
"Rene, aku itu gak pernah bagus dalam kata-kata. Aku tuh gak pernah bisa menenangkan orang yang lagi nangis. Tapi kuharap, semua perkataanku dapat tersampaikan lewat tindakanku" ucap seulgi.
Ia menyelimuti irene, lalu membawakan semua makanan favorit irene, menayangkan acara favorit irene, dan menyuapinya makanan.
Kemudian seulgi memeluk irene, dan memberikannya kehangatan. "Kalo kamu masih ada beban, nangis aja lagi. Gak papa, asal kamu bisa bebas setelahnya. Kamu gak perlu menjadi kuat kalo lagi sama aku. Kamu bisa membagi rasa sakitmu sama aku, dan aku pun rela berbagi rasa sakit denganmu." ucap seulgi.
Irene yang benar-benar sedang kacau, terharu mendengar ucapan seulgi.
Ia pun mulai menangis dipelukan hangat kang seulgi, dan kemudian, ia merasakan kenyamanan yang sangat.
Ia menemukan tempat amannya, tempat dimana ia bisa menjadi diri sendiri, tempat dimana ia tidak perlu selalu menjadi tegar, tempat dimana ia merasa sangat aman, tempat dimana ia bisa berlindung dari kejamnya dunia, yaitu pelukan seorang bernama kang seulgi.
Tbc~ tadi author mau ngomong apa ya? Lupa kan jadinya, hadeh
KAMU SEDANG MEMBACA
its just my feelings,its okay (√)
Fiksi Remajaseulgi, sahabat masa kecil irene yang mendapatkan perasaan yang tabu, yaitu, ia mencintai sahabatnya sendiri. namun apakah irene juga memiliki perasaan tabu itu? di cerita kali ini, author akan membuat cerita yang bener-bener bikin baper, semoga aj...