"Ayo sekarang kita ke UKS" tangan Raisa menrik tangan Hendri semakin panik.
"Mereka menyusuri koridor yang indah dan menyejukkan itu dengan perasaan dalam hati tak karuan.
"Laily" teriak Raisa ketika sampai di ambang pintu UKS drngan panik. Ia masuk ke ruangan yanv menyimpan sejuta kesunyian itu. Ia kaget ketika melihat Laily terbaring lemah tak berdaya diranjang tempat tidur. Tanpa sadar pipi cantiknya basah karena partikel bening itu. "Laily" ucap Raisa lirih ketika melihat sepercik darah mengalir dari hidung Laily.
"Hendri,cepat kita bawa ke rumah sakit" ucap Raisa menggenggam tangan Laily erat. Hendri langsung mengge.dong tubuh mungil Laily. Ia berharap sesuatu yang ia takutkan terhadap gadis didepannya itu.
"Cepat! siapkan ambulance sekolah. Keadaan darurat. Cepat!." Ucap Hendri kepada petugas UKS. Penjaga UKS langsung berlalu meninggalkan Hendri.
Tak perlu menunggu lama ambulance datang melewati jalur darurat sekolah. Tanpa dipandu pintu ambulance terbuka dan didalam sudah ada dua petugas yang tak pernah lelah melayani orang-orang yang membutuhkan mereka. Hendri memasuki ambulance dengan menggendong tubuh mungil Laily. Diikuti Raisa dengan rasa khawatir.