Walaupun aku sudah berusaha melepaskan Jinyoung..
Namun cintaku untuk Jinyoung tidak akan berakhir sampai kapanpun...
●●●
Mengapa semua kenangan tentang Jinyoung mendadak berkelabat di kepalaku. Aku merasa Jinyoung masih menjadi milikku. Aku merasa bahwa hati Jinyoung masih untukku.
Mengapa semua hal di kota ini memiliki banyak kenangan?
Semua kenanganku bersama Jinyoung.Aku ingin melupakannya.
Tapi bukankah aku sudah berjanji? Berjanji tidak akan pernah mengahapus segala bentuk kenangan, hati, dan perasannya untuk Jinyoung? Aku sudah berjanji akan hal itu apapun yang terjadi. Aku akan terus menyimpannya sampai mati.
Namun sekarang ...
Jinyoung bukan milikku lagi. Jinyoung bukan untukku lagi. Dengan kerelaan hati yang begitu besar aku berusaha melepas Jinyoung. Namun aku tak akan membiarkan perasaan cintaku sendiri untuk Jinyoung, Lepas. Aku akan terus menggenggamnya.
●●●
Aku sampai di lantai paling atas N Seoul Tower. Aku berniat berada disana sampai tempat ini ditutup. Malam mulai menjelang dan tempat ini juga mulai sepi. Udara Seoul mulai mendingin seperti malam-malam biasanya. Asap putih masih saja keluar dari mulut ketika berbicara. Padahal kuncup-kuncup bunga hampir bermekaran. Menandakan musim semi akan segera tiba.
Memang jika aku merasa sedih, aku akan datang ke tempat ini. Duduk menikmati segala bentuk keindahan lampu-lampu kota Seoul yang berwarna-warni dari kejauhan. Membayangkan betapa banyaknya orang di kota ini, berusaha berpikir bahwa banyak orang yang mengalami hal yang sama denganku.
Aku tak sendiri...
Pasti ada yang mengalami hal yang sama denganku..Ditanganku sudah terdapat segelas kopi yang masih hangat. Aku sedang butuh banyak kafein malam ini. Putus cinta membuatku hampir kehilangan akal sehatku dan bahkan aku meninggalkan se-plastik besar makanan instan yang sudah aku beli di supermarket tadi di Coffe Shop. Aku sudah tidak peduli lagi.
Yang ada dalam pikiranku saat ini hanyalah Jinyoung..
Hanya Jinyoung ku. Tidak ada yang lain lagi..
Pikiranku melayang-layang entah menembus dimensi mana. Berharap kesedihanku ikut meluap, bersama angin musim semi yang sejuk-- angin yang baru saja datang. Terbang bersama guguran bunga yang tertiup angin. Menyatu dengan angin sehingga aku bisa terbang. Dan dapat melihat Jinyoung kapan saja dari ketinggian tanpa Jinyoung ketahui...
Saat pikiranku melayang jauh... Ketika melamun adalah hal yang aku lakukan tanpa sadar. Manik mataku menangkap sesuatu...
Sudut mataku melihat sesuatu...
Seseorang yang berada di pikiranku..
Seseorang yang sudah masuk kedalam kehidupanku selama 3 tahun, kemudian dengan sukses orang itu memporak-porandakan hatiku sekitar 3 jam yang lalu..
Jinyoung !
Dia berada disana juga. Duduk di sana. Menikmati keindahan kota Seoul dari atas sini juga.
Mendadak aku tak bisa mengontrol langkah kakiku. Dengan cepat aku berjalan menghampiri Jinyoung.
Namun, baru saja aku akan menghampiri Jinyoung. Dan aku ingin mengatakan bahwa aku menyesal merelakan Jinyoung. Aku tak ingin berpisah dengannya, dan tak ingin Jinyoung pergi dariku. Mataku menangkap sesuatu lagi.
Kali ini mampu membuatku mengurungkan niatku sebelumnya. Menghentikan langkahku yang sudah menggebu-gebu ingin menghampiri Jinyoung. Mampu membuat hatiku tercekat sekali lagi. Dan Jinyoung dengan sukses menyakiti hatiku sekali lagi.
Jinyoung tak sendiri..
Ada wanita lain yang berada disampingnya..Meminum kopi bersama. Dengan jarak yang dekat. Membuang jarak mereka dan menghangatkan tubuh mereka dengan berbagi pelukan.
Yang dulunya pelukan itu hanya untukku.
Seperti tidak cukup air mata yang sudah aku keluarkan. Aku kembali mengeluarkannya. Air mata ini keluar dengan sendirinya tanpa bisa aku cegah.
Aku membalikan tubuhku..
Tak ingin melihat adegan berpelukan itu lagi...Berusaha sekuat tenaga menuruni puncak N Seoul Tower. Lalu berlari dari tempat itu. Aku berlari. Tidak peduli seberapa lelah kakiku ini. Tidak peduli jika betisku merengek minta istirahat. Tidak peduli bahwa aku bisa sakit jika kelelahan karena berlari. Tidak peduli! Sesungguhnya aku tidak peduli.
Aku ingin pergi dari sana...
Aku tak mau melihatnya lebih banyak lagi...
Bahkan berusaha menampik bahwa laki-laki yang aku lihat bukanlah Jinyoung..
Namun kenyataan berkata lain..
Laki-laki itu, memanglah Jinyoung..
Bae Jinyoung ku...
●●●
Maaf banget klo kurang nge-feel bapernya 😣 Maaf
banget baru bisa lanjut , tadi malem lagi jalan jalan sama Jinyoung*ehhgadeng 😂 ada acara😏 maaf bgt kedikitan :)Kritik dan Saran Silahkan di Komentar ya ;) Aku menunggu loh. Walaupun cuman komen next, tapi aku jadi tau seberapa banyak yang menunggu ff abal-abal ini 😊
#flowerbaee🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without My Bae - Bae Jinyoung
FanfictionHubungan yang kita jalani 3 tahun lamanya. Harus berakhir hanya dalam waktu beberapa jam. Aku hanya seorang Gadis biasa yang mencoba untuk menggapai cinta dari kekasihku. Tapi kenyataan yang terjadi , lelaki itu tidak pernah mencintai ku. Lelaki itu...