Part 8 - Kang Chani

480 63 11
                                    

Bae Jinyoung dan Kim Chae won.

Permainan takdir apalagi ini, ya tuhan?

Untuk beberapa saat biarlah air mataku ini keluar dengan semaunya. Aku tidak peduli dengan mataku yang akan membengkak ketika terlalu banyak menangis. Aku tidak peduli!

Lelah...
Itu yang kurasa saat ini..
Aku terlelap tanpa ku sadari...

○○○○○

Ketika sore hari aku terbangun, aku berharap kejadian tadi siang hanyalah sebuah mimpi buruk. Aku berharap hubunganku dengan Jinyoung masih tetap berjalan. Tetapi yang kuharapkan hanyalah sesuatu yang semu, ketika aku melihat undangan berwarna ungu muda yang tergeletak di atas tempat tidurku.

Kulihat tanggal di sebuah kalender yang terdapat di atas mejaku.

"Tanggal 15" gumamku

Kemudian aku mengambil undangan pertunangan itu, lalu melihat tanggal acara pertunangan tersebut diadakan.

"Tanggal 16. Berarti besok acara pertunangannya. Besok pula Jinyoung sudah terikat dengan wanita bernama Kim Chae won itu. Lalu apakah yang harus kulakukan? Datang atau tidak?" Ucapku. Untuk saat ini aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku ingin datang ke acara pertunangan itu tetapi aku yakin, aku tidak akan kuat menahan air mata bodoh ini untuk tidak keluar. Lalu, jika tidak datang? Aku tidak mau dianggap seseorang yang tidak menghargai. Aku yakin mereka mengundangku karena suatu hal. Satu undangan sangat berarti untuk satu tamu yang diundang, bukan?

Tetapi...

"Ah sudahlah.. Biarkan kupikirkan nanti." Ucapku menyerah

Aku mulai melanjutkan membaca kalimat demi kalimat yang terdapat di undangan tersebut. Hanya berjarak beberapa meter dan dengan sat kali naik angkutan umum pasti aku langsung sampai ke tempat acara tersebut.

Di akhir kalimat..
Ada yang menorehkan luka lagi dihatiku, ketika terdapat tulisan...

"Tiada kesan tanpa kehadiranmu..
Pasangan yang berbahagia bisa sedih jika tamu yang diundang tidak datang"

Pasangan berbahagia?
Ternyata memang Jinyoung bahagia dengan wanita tersebut.

Aku ingatkan lagi. Aku tidak senang jika Jinyoung sedih.
Maka kuputuskan untuk datang ke acara pertunangan mereka berdua.

Aku mulai merapikan undangan itu dan memasukannya kembali ke dalam kotak kecil yang sebelumnya digunakan sebagai pelindung dari undangan pertunangan tersebut. Setelah itu aku bergegas mandi air hangat. Untuk sekedar memanjakan badanku.

Aku merendamkan diriku di bath-up yang sudah terisi air hangat. Lagi..lagi dan lagi air mata ini keluar ketika tanpa sengaja memoriku dengan Jinyoung sebagai kekasihku dulu berputar kembali di otakku.

Ku biarkan air mata bodoh ini berhenti dengan sendirinya. Terserah saja mau kapan berhentinya. Untuk saat ini aku membebaskan air mataku melakukan apapun sesuai kemauannya. Ketika air mataku habis. Maka aku tidak akan menangis ketika melihat Jinyoung dengan tunangannya. Haha. Aku berharap begitu.

●●●
Menyibukan diriku di sebuah butik pakaian, aku memilih gaun yang cocok untuk datang di hari pertunangan Jinyoung dengan Chae won. Aku bukanlah wanita yang sangat feminim dengan banyak gaun yang dimiliki, aku hanya wanita biasa dengan banyak pakaian yang menurutku nyaman.

Jujur ...saja pengetahuanku terhadap fashion tidak begitu bagus, maka dari itu aku mengajak seorang sahabatku, seseorang yang dulu sangat Jinyoung cemburui. Satu-satunya sahabat lelaki ku.

Kang Chani.

Sebenarnya aku mengajak chani pun tidak ada pengaruhnya. Dari tadi dia hanya duduk dan membaca sebuah majalah, yang kuakui isinya hanya berita olahraga. Ketika aku keluar dari ruang ganti, dia hanya akan mengangguk tanpa melihat apa yang kupakai. Aku bertaruh, saat aku memakai pakaian seperti tarzan pun pasti dia akan menyetujui nya.

Nothing Without My Bae - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang