Fira tertawa renyah saat mendengar candaan Alex yang bisa terbilang sangat garing. Ternyata selama ini dugaannya salah, Alex bukan tipe cowok dingin nan datar tapi dia adalah tipe cowok yang humoris meskipun tatapannya mematikan.
"Terus tuh ya si Gilang bilang ke mbaknya 'Pahanya aja mbak lebih nikmat' pake muka ambigu juga jadikan mbaknya salah paham. Waktu mbaknya mukanya berubah, Gilang langsung ngomong 'maksud saya paha ayam bukan paha mbaknya' sumpah disitu gue cuma bisa nahan tawa ngeliat muka mbaknya yang udah kelewat malu," cerita Alex sangat mengayati padahal Gilang ada di sebelahnya. Gilang hanya memasang muka sebalnya saat Alex menceritakan itu semua.
"Mending gue daripada lo! Inget gak waktu itu ada pengajian di rumah Andre lo kentut keras banget sampe semua orang yang ada di situ baca sambil lirik lirikan nyari siapa yang kentut padahal nih ya disitu aduh pengap, belum lagi baunya astaga kayak abis makan jengkol banyak," balas Gilang yang masih sebal, sedangkan Alex? Ia malah tertawa melihat kekonyolan dirinya sendiri.
Fira hanya melihat tawa Alex dengan bertanya tanya pada dirinya apakah ia bisa memiliki ciptaan tuhan yang menurutnya hampir sempurna itu? Tawa Alex bisa membuat Fira mengalihkan pandandangannya. Semakin ia menatap, ia menjadi salah fokus ke Bibir merah jambu milik Alex. Padahal menurut Fira biasanya bibir Alex tidak bewarna seperti itu.
Alex berdiri mengambil sandalnya yang dilemparkan oleh Gilang. Setelah mengambil ia menamparkannya ke pipi Gilang sembari ketawa.
Gilang yang tak mau kalah pun ikut membalas memukul Alex dengan sandalnya. Terjadilah aksi saling memukul sandal.
"Padahal udah besar masih aja gitu," ucap Winda
"Jadi kayak tom and jerry," celetuk Abel
"Bukan kayak tom and jerry malah kayak cicak ma kecoak," ujar Mawar
Fira hanya bisa tertawa saat mendengar ucapan dari mereka semua.
Tiba tiba saja tubuhnya tanpa dikontrol mengarah sendiri ke Alex dan berhenti tepat di depannya. Ia tau jika muka Alex seperti tegang. Mereka tatap tatapan lumayan lama sebelum akhirnya Fira sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.
"Gue sama elo ternyata tingginya gak beda jauh ya?" selimurnya, sungguh ia tidak tau harus berbuat apa.
Dan saat itu juga para sahabatnya mencibirnya karena kelakuan dia tadi. Astaga rasanya ia sangat malu. Mau ditaruh mana mukanya sekarang. Tapi tunggu dulu, mengapa jantungnya berdetak begitu kencang, atau jangan jangan dia... Fira menggelengkan kepalanya secara tidak sadar, tidak ini tidak boleh terjadi batinnyaTidak mungkinkan ia menyukai gebetan temennya sendiri.
"Fir lo bener-bener ngagetin kita sumpah! Lo berani banget njir!" ucap Mawar.
"Lo mah hebat dalam hal kek gitu,"ucap Winda
Fira hanya diam entah kenapa ia merasa seolah olah tubuh Alex itu mempunyai magnet yang menyeret tubuhnya sendiri. Seperti tadi di sekolah dan sekarang di sini.
Si Alex cuma bisa natap Fira datar. Apalagi gak cuma datar malah terkesan datar dan dingin banget. Ia jadi takut melihatnya. Dan jauh lebih parahnya lagi Alex duduk di hadapan nya.
Ya tuhan cobaan apa lagi ini gerutunya dalam hati. Setelah itu suasana menjadi hening karena kejadian tadi.
Tidak lama Eliza mencoba memecah keheningan dengan mengajak mereka bercanda.
None
"Akhirnya gue sampe rumah juga," Fira membuang tasnya sembarang. Ia harus cari tau apa arti detak jantungnya tadi. Ia menutup matanya sejenak dan tiba tiba bayangan tentang kejadian tadi muncul secara tiba-tiba.
Fira menarik napas lalu menghembuskannya perlahan, sepertinya memang benar kata Mawar, tadi adalah kejadian paling memalukan pertama kali di sepanjang hidupnya.
Akankah dia kembali merasakan apa itu cinta? Apakah dia akan selalu seperti ini? Dia tidak mau mengejar apapun kalau akhirnya mereka harus pergi.
Fira takut kalau Alex benar benar menghindar seperti yang lainnya. Ia mencoba untuk tidur dan berharap ia akan lupa dengan apa yang terjadi tadi.
None
Fira duduk di sekitar kantor ruang guru. Ia sedang menunggu April yang ada didalam. Ia mengusap wajahnya gusar, ia menatap April yang enak enakan berada di dalam dengan ruangan ber AC yang menyejukkan sedangkan ia berada diluar dengan waktu yang lama, ia tidak akan sebal jika sinar matahari hari ini tidak begitu panas tetapi kenyataannya, hari ini begitu panas karena hari ini adalah musim kemarau.
Fira menatap pintu itu dengan berharap kalau yang keluar itu April. Dan ternyata dugaannya salah, yang keluar malah Alex dan teman temannya.
Fira ingin menyapa tapi kok kalau ia mengingat kejadian kemarin ia jadi malu sendiri. Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri ia akhirnya menyapanya.
"Hei!!!" teriak Fira
Melenceng dari ekspetasinya Alex tidak menoleh kearahnya, astaga saat ini ia sangat malu dan ia melihat ada April yang keluar dari dalam
"April!!!" sambungnya agar keliatan kalo ia lagi manggil April bukan Alex.
Fira merasa ada yang beda dari Alex, ia rasa Alex seperti menjauhinya. Atau mungkin hanya perasaannya saja. Entahlah hanya tuhan yang tau
None
Fira mengambil ponselnya. Tepat pada tanggal ini idolanya ulang tahun jadi ia berniat membuat status di WA dan berharap jika Alex akan melihat seperti hari-hari sebelumnya.
Dengan semangat ia mencari foto terbaik idolanya dan langsung ia kirim dan tidak lupa mengasih caption'Saengil chukae imnida #Happymybiasday'
Tidak menunggu lama sudah banyak yang melihat bahkan hampir seluruh kontaknya sudah melihat story WAnya kecuali Alex. Entah kenapa hatinya berasa ditusuk tusuk, Sakit banget. Mungkin karena biasanya si Alex jadi First see dan sekarang dia malah gak liat status WAnya. Ingatannya kembali lagi kesana. Seolah olah ia ingin menangis karena merutuki kebodohannya dan memutar waktu ke tempat dimana ia melakukan kesalahan itu dan dapat membalikan keadaan menjadi baik baik saja.
Iya garing tau kok. Emg aku gabisa becanda :') maapkeun