1. Mimpi

28 4 0
                                    

Fira membuka mata dengan napas yang terengah-engah, ia menetralkan napasnya sembari beripikir, bagaimana bisa ia bermimpi seorang yang tidak ia kenali berulang kali. Jika dihitung mungkin dia sudah bermimpi sebanyak 3 kali.

Setelah napasnya sudah stabil ia beranjak mengambil seragam sekolahnya lalu pergi ke kamar mandi. Selang 20 menit ia keluar, ia menatap pantulan wajahnya di cermin sembari menyisir rambutnya.

Fira hanya mengoleskan pelembab dan bedak tipis pada wajahnya, tak lupa ia mengoleskan lip ice di bibirnya agar tidak terlihat pucat. Setelah itu ia menuruni anak tangga dengan bersenandung kecil.

Fira menyelempangkan tas lalu berangkat ke sekolah namun, sebelum itu ia berpamitan dulu pada orang tuanya yang masih berada di kamar "Pa, Ma Fira berangkat!!!" Teriaknya yang mungkin didengar oleh mereka.

None

Fira menutup buku paket yang sedari tadi ia kerjakan. Ia melirik Lisa "Lis gue mimpi dia lagi," ucapnya sambil memberenggut.

Lisa menghadap kearah Fira dengan muka yang penuh tanda tanya. "Si Alex maksud lo?" tanyanya memastikan.

"Iyalah siapa lagi," jawabnya agak  ketus.

"Kok bisa ya? Atau jan jangan lo..." ucap Lisa yang langsung disela oleh Fira.

"Gue apa?"

"Jodoh ma dia" jawabnya enteng

Fira membelak kaget, tapi dalam hatinya  membatin
Emang ya Lisa ini paling mengerti gue haha padahalkan gue gak kenal sama si Alex gimana bisa jodoh coba? Tanyanya pada dirinya sendiri

"Gak mungkinlah gue aja gak kenal ma dia," elaknya sembari menahan senyumnya.

"Yakan bisa aja, liat deh pipi lo sekarang merah," goda Lisa sembari menoel pipi Fira yang terlihat seperti kepiting rebus.

Lisa mengalihkan pandangannya ke jendela kelas sembari berkata, "Gue akuin kalo sebenernya Alex itu manis,"

Fira mengangkat satu alisnya bingung, pasalnya Lisa jarang memuji seorang laki laki. Sontak ia pun mengikuti arah pandanga mata Lisa.

Fira sempat terdiam karena pesona Alex yang membuatnya tak bisa berpaling. Dengan mata elangnya, Alex dapat meluluhkan semua hati perempuan termasuk Fira.

Entah mungkin karena Fira terlalu lama memandang wajah Alex. Si empunya wajahpun menoleh kearahnya. Ia meneguk salivanya namun pandangannya tetap melihat kearah Alex.

Alex menatap Fira datar seperti biasanya. ia lalu berjalan pergi tanpa menggubris Fira yang masih curi-curi pandang.

Masa cuma gara gara mimpi gue bisa suka sama dia?

None

Fira berjalan dengan tergesa-gesa, kalau tidak karena temannya yang bernama Abel, ia tidak akan pernah mau berjalan cepat hanya untuk pergi ketempat tongkrong seperti ini.

Saat sudah sampai di dekat biasa ia menongkrong, Fira menetralkan nafas dan mulai berjalan santai.

"Allo teman-teman adakah yang rindu dengan saya?" tanyanya sembari membuka tanganya lebar dengan  percaya diri.

"Ih pede banget najis," cibir si Winda.

Fira menoleh kearah Winda dengan muka sebal. "Dasar iri kan..." ucapan nya terhenti saat ia melihat ada 3 most wanted di sekolah nya berada di sana. Sontak matanya terbelalak tidak percaya

Astaga mengapa mereka tidak bilang jika ada mereka hmm batinnya

Fira langsung menutup mulutnya, astaga ia sangat malu, ia mendudukkan tubuhnya di tempat paling pojok lalu mengetikan pesan untuk Abel.

Abel lo kenapa gak bilang kalau ada tamu bego!!!

Sent

Fira masih bisa melihat Alex yang sedang bercanda dengan teman temannya dari posisinya sekarang. Ia merasa hatinya sangat adem saat melihat Alex tertawa lepas.

"Fira!!!" terdengar teriakan yang tidak asing lagi di telinganya.

Ini pasti teriakan Elisa tebaknya. Ia mendongak dan benar saja ia menemukan ada Elisa yang membawa banyak minuman di tangannya.

"wae?" tanya Fira dengan muka rada sebal

"Sejak kapan lo duduk di situ?" tanya Abel dengan wajah watadosnya yang membuat Fira ingin mencakar-cakar wajahnya.

"Udah lama!!" jawab Fira ketus.

"Ih dia ngambek" ujar Abel lalu ketawa. Emang ya ni anak minta di sleding batin Fira jengkel

"Udah-udah bantuin gue" Elisa menaruh minuman- minuman itu dengan hati-hati.

"Tau gak gaes?" tanya Aditya memulai pembicaraan.

Sontak mereka semua menggeleng "Ya gak lah kan lo belum cerita bego!" ujar Elisa

"Jadi tuh tadi gue abis dimarahin sama nenek gue gara-gara anak kesayangannya tuh!" cerita Aditya

"Maksud lo siapa?" tanya Winda.

"Ya itu karaknya! Ih gue sebel deh! Kan gue lagi ngendarain motor enak enakan malah disuruh mindahin karak yaudah deh gue tabrak aja sampe tuh wadahnya rusak terbelah menjadi beberapa bagian" cerita Adetya dengan sedikit julid.

"E dasar cucu durhaka lo!"

"Biarin aja salah sendiri lebih mentingin karaknya daripada cucunya. Eh gue lanjutin ya. Abis itu wadahnyakan ancur eh nenek gue dateng sambil bawa sapu lah pas liat karaknya ancur berantakan wajahnya berubah kek monster. Ih gue ngeri deh abis itu sapunya mau di pukulin ke gue lagi dasar ya tuh nenek nyebelin banget!" celoteh Aditya panjang lebar sembari memperagakan apa yang terjadi.
Cerita konyol Aditya itu sukses membuat mereka tertawa.

"Eh btw, nama ig lo Alex Bintang bukan?" tanya Elisa pada Alex.

Alex mengangguk, "Iya kenapa? Terpesona lo?" canda Alex dengan wajah songongnya.

"Enggak sih, gue cuma mikir nama lo satu setelan ma Fira," ucap Elisa sembari menunjuk Fira.

"Nama ignya Firakan, Fira Bulan" jelas Elisa, ia menyenggol pundak Fira pelan dan menaik turunkan alisnya menggoda gadis di sebelahnya.

"Bulan dan Bintang yak El" timpal Abel.

Fira langsung melirik Alex dengan senyum tipis dan tepat saat itu juga Alex menoleh kearah Fira dengan wajah bingungnya.


Maaf banget ini part yang rada gak jelas, tapi insyaallah part part selanjutnya akan memenuhi beberapa tahap revisi.

Sekian terimakasih

Nothing without youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang