Matahari terbit menjadi tanda bahwa hari baru telah dimulai. Mau tak mau , suka tak suka semua harus bangun untuk memulai hari mereka.
Tak terkecuali seorang gadis yang sedang asyik bergelung dengan selimut tebalnya. Dia terpaksa harus bangun meskipun matanya masih ingin terlelap tapi tidak, ini sudah pagi.
Seungkwan pun bangun dari tidurnya mungkin mandi di pagi hari bukan lah hal yang buruk.
Namun sebelum itu Seungkwan harus membersihkan tempat tidurnya terlebih dahulu.
Saat Seungkwan sedang membersihkan kamarnya tiba-tiba pintu nya terbuka dan nampak lah sepupu nya yang masih mengenakan piyama, nampaknya dia juga baru bangun tidur.
" kau, jangan lupa siapkan bekal untukku. Hari ini aku ingin membawa bekal ke sekolah. " ucap Nayeon.
" iya, nanti akan kusiapkan." balas Seungkwan.
Nayeon pun pergi meninggalkan kamar Seungkwan, namun saat baru beberapa langkah pergi dia kembali lagi ke kamar Seungkwan.
" aku lupa, bawakan 2 bekal makanan untukku ! Makanan yang dibuat harus enak jangan sampai kau mempermalukan ku dengan membuat bekal yang tidak enak. "
Namun sebelum Seungkwan menjawab ucapan Nayeon, gadis itu sedah berlalu dari kamar Seungkwan.
- ombrophobia -
Sesuai dengan permitaan Nayeon hari ini setelah membersihkan kamar dan mandi, Seungkwan bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan bekal dan sarapan.
" Cepat lah aku sudah lapar, kenapa kau lama sekali." ucap Nayeon yang tiba-tiba datang.
Seungkwan terlonjak kecil karena kaget, namun ia tersenyum maklum dengan kelakuan sepupunya ini.
" iya, sebentar lagi akan siap aku baru akan memasak." jawab Seungkwan seraya sibuk mempersiapkan bahan - bahan untuk memasak.
" eumm..... Nayeon-ah, bagagaimana jika kau membantu ku memasak supaya lebih cepat selesai."
" tidak, kerjakan saja sendiri. Kau ini tidak tau malu sama sekali, ini rumahku ! Dan beraninya kau menyuruhku kau harus tau diri kalau kau itu hanya menumpang disini. Merepotkan saja." ucap Nayeon seraya menatap Seungkwan dengan tatapan tajamnya.
Tatapan itu, sangat jelas sekali terlihat bahwa Nayeon memiliki kebencian yang mendalam pada Seungkwan. Seungkwan tidak bisa melawan karena apa yang dikatakan Nayeon memang benar adanya. Dia hanya menumpang tidak lebih, seharus nya dia bersyukur bisa tinggal disini.
Seungkwan melanjutkan memasak makanannya tanpa ada niatan untuk membalas ucapan Nayeon, sakit memang tapi tidak apa-apa mungkin seiring dengan berjalannya waktu Nayeon akan mulai menerima keberadaan nya.
Sarapan dan bekal untuk Nayeon sudah selesai Seungkwan buat. Dan sesuai dengan permintaan Nayeon dia membuatkan dua buah bekal untuk gadis itu.
" untuk siapa bekal ini Nayeon, kenapa kau membawa dua bekal sekaligus ?" tanya Seungkwan saat menghidangkan sarapan dan juga bekal kepada Nayeon.
Nayeon hanya merotasikan kedua matanya dengan malas. Baginya Seungkwan ini amat sangat mengganggu.
" kau ini banyak tanya sekali biarkan saja terserah aku, mau aku membawa 100 bekal pun itu bukan urusanmu. " jawab Nayeon dengan lugas.
" a-ah maafkan aku aku tak bermaksud begitu, aku hanya bertanya. "
" ya sudah mulai sekarang kau jangan bicara aku muak mendengarnya."