akhir

965 125 46
                                    

" Akhirnya aku bisa menemukanmu disini. Aku pikir kau tidak akan bersekolah kembali. "

Kali ini Seungkwan sedang berada di perpustakaan sekolah langganannya-setelah seharian kemarin tidak masuk sekolah karena membolos dengan Vernon.

" Hahaha itu tidak Daniel. Oh! aku melupakan sesuatu. Terima kasih banyak telah menolongku waktu itu. " Seungkwan tersenyum dan membungkukkan badannya sekilas ke arah Daniel.

" Tidak usah dipikirkan. Tumben kau sendiri ? Biasanya kau selalu dibuntuti oleh pengawal. "

" Pengawal ?" Tanya Seungkwan heran.

Daniel mengangkat kedua bahunya ." Ya, lelaki yang sering bersama denganmu itu. Yang mempunyai wajah rupawan bak dewa Yunani. "

Seungkwan tertawa. " Kau terlalu berlebihan Daniel. Hansol sedang berada di ruang guru, katanya dia akan mengikuti olimpiade sains atau apalah itu. "

" Woah, pantas saja banyak orang yang suka padanya. Ternyata selain tampan dia juga pintar, ahhh aku iri padanya. "

Daniel dan Seungkwan memilih untuk duduk di salah satu bangku perpustakaan yang tersedia setelah mereka mendapatkan buku yang kereka inginkan.

" Hei Seungkwan, sudah lama aku ingin menanyakan hal ini padamu. Tapi kumohon, kau jangan tersinggung."

Seungkwan meletakkan buku bacaannya dan menatap Daniel sejenak. " Apa ?"

" Sebenarnya kau dan Vernon itu punya hubungan apa ? "

- ombrophobia -

" Kau sudah belajar dengan baik rupanya. Hari ini cukup sampai di sini saja. Kau boleh pulang. "

" Terimakasih Kang ssaem atas bimbingannya. " Vernon membungkuk sekilas dan pergi beranjak dari ruangan itu.

" Belajarlah secukupnya dan jangan terlalu berlebihan. " Ucap Guru Kang sebelum Vernon meraih knop pintu untuk keluar.

" Baik, sekali lagi terima kasih. " Balas Vernon. Setelah memastikan pintu tertutup dengan sempurna, ia segera meninggalkan ruangan itu dengan berlari secepat yang ia bisa. -seseorang sedang menunggunya di parkiran.

" Seungkwan !" Seungkwan yang merasa terpanggil pun menoleh dan melambaikan tangannya.

" Wah sepertinya pangeran tampan telah datang. Kalau begitu aku permisi. Selamat tinggal. "

" Terima kasih telah menemani ku Daniel. " Daniel hanya melambaikan tangannya sebagai balasan. Dan pergi meninggalkan Seungkwan dan Vernon tanpa berbalik.

" Maaf membuatmu menunggu lama. Kau pasti bosan." Vernon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, -ia gugup.

" Tidak apa-apa. Lagi pula tadi aku ditemani Daniel. " Seungkwan tersenyum dan segera memakai helm yang diberikan oleh Vernon.

" Rasanya aku pernah mengatakan untuk tidak dekat dengannya. " Gumam Vernon yang tidak terdengar oleh Seungkwan karena telinganya telah tertutup oleh helm.

" Kau mengatakan sesuatu ? " Tanya Seungkwan.

" Tidak, lebih baik kita pulang sekarang. Hari sudah semakin sore. " Vernon memacu motornya dengan kecepatan sedang. Sekolah telah bubar dari 30 menit yang lalu, sehingga keadaan sekolah tidak terlalu ramai hanya tinggal beberapa siswa yang sedang melaksanakan piket.

Sepanjang jalan hanya diisi keheningan oleh keduanya. Vernon yang ragu untuk berucap dan Seungkwan yang tak tahu harus bagaimana, membuat suasana semakin canggung.

ombrophobia (verkwan gs) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang