"Gue? Jadi duta shampo lain? Hahahahahaha!" candaan dari arah pojok kelas yang dibuat oleh salah seorang teman yang terkenal dengan sifat pelawaknya.
Hari ini semua kelas sedang free karena semua guru mungkin sedang sibuk untuk mengisi nilai kenaikan kelas.
"Keluar, kuy," ajak Angga
"Mau kemana ni?"
"Kantin aja hayuk!"
"Lo yg traktirin gue kan?"
"Iya dahh serah lo ae mau bilang apa"
Mereka pun pergi berdua ke kantin, di kantin keliatannya sangat ricuh dan gaduh. Mungkin ada yang sedang bertengkar disana
"Ngga, ada apa tu?" tanya Hana penasaran, dan berjalan semakin cepat
"Ya mana gue tau" jawab Angga lalu menahan Hana
"Gue liat kesana yah"
"Jangan" titah Angga
"Kenapa?"
"Nanti Lo yang kena"
"Oh oke"
"Kita ke lapangan basket aja" ajak Angga
"Ngapai?"
"Masak! Ya main basketlah"
"Males ah, ngantuk gue"
"Ealah dasar kebo, ayo ke lapangan biar gue ajarin cara main basket"
"Serius lo"
"Iya"
Mereka berdua adalah teman yang dapat dibilang teman yang cukup dekat apalagi mereka berpasangan. Jadi banyak orang yang menyangka kalau mereka berpacaran.
***
"Dit, Mushollah lah yuk" ajak Fini
"Tumbenan lo ngajakin, biasanya lo yang paling males"
"Gue kan udah tobat" ucapnya polos
"Apaan tobat kaya gitu, palingan sampai di musholla lo langsung tidur"
"Hehe tau aje lu"
"Yaudahla ayok, gue juga ngantuk" kata Dita
"Helehhh sama wae lu"
Mereka sangat menikmati perjalanan mereka ke musholla. Ada banyak sekali cogan berkualitas di Sekolah itu. Salah satunya adalah Udin.
"Ih anjirr, liat itu Udin keren bangett" puja puja Fini
"Lebay amet si lo, gantengan lagi Quthna, bebeb gue" balas Dita
"Siapa?"
"Quthna"
"Yang nanya!!!" ledek Fini lalu berlari agar tidak dipukul oleh Dita
"Awas aja lu ya kalo sampek ketangkep sama gue, gue cincang jadiin sate padang"
"Gak takutt woo"
***
"Ini caranya tinggal di pantul pantulin aja, jangan biarin ada orang yang ngerebut bola ini" ajari Angga dengan tulus
"Iya gue ngerti"
"Cara masukinnya kayak mana nih?"
"Gak sulit lo cukup konsentrasi aja"
"Kayak gini?" tiba tiba kaki nya terpelekok, untung saja ada Angga di belakangnya. Jadi Angga menangkap cewe tersebut dan kini mereka menjadi sorotan dari semua siswa yang berjalan.
"Eh liat tuh, romantis2an kok di sekolah, kan gak level banget. Romantis romantisan tuh di taman kek atau dimana. Lah ini di sekolah, gk malu apa?" sindir seseorang yang terkenal dengan gaya nya yang meniru cabe2an di luar sana
"Siswa teladan kok bejad sih"
"Ntah tuh, munafik banget"
"Halo para netizen, disini kita dapat liat kan kalo yang baik belum tentu suci. Banyak orang munafik di muka bumi ini. So, kita harus menghapuskan nya karena tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan" tambah kakak senior yang sangat killer.
"Bomat gue gapeduli kalian blg apa" lawan Hana
Hana, cewe yang bener bener udah bikin hubungan Angga dan Dita menjadi hancur. Sekelas dengan Angga bisa dianggap teman dekat. Peran sebagai pihak tritagonis.
"Lepas, gue bisa sendiri" pintah Hana
"Hm, maaf" lirih Angga
"Lain kali hati hati kalo mau masukin bola" sambung Angga
"Iya iya, yaudahla balik ke kelas yuk" ajak Hana
"Ayo"
Sesampainya di kelas banyak sekali teman teman mereka yang mentertawakan Angga dan Hana karena kejadian barusan di lapangan.
"Apa sih, gada yang lucu juga" Ucap Hana
"Kalian ngapai si romantis-romantisan di sekolah?" ledek temannya yang terbilang suka mengatur hidup orang lain, Aldi.
"Lo, cowok dan lo gausah berlebihan kaya cewe" tegas Angga
"Suka suka gue dong" ucap Aldi
"Lah maksud lo apa? Gak senang? Gue gak takut" tantang Angga
"Udah-udah, ga usah berantem nanti masalahnya makin besar. Gue gak mau dipanggil ke BK" ucap Hana
Akhirnya semua orang yang ada di kelas itu kembali ngelakuin aktivitas mereka masing masing. Mereka terbilang cukup hiperbola, gak suka apapun yang nggak cocok di mata mereka.
***
"Udah Dit jangan kejar gue lgi, capek. Aku cuma bercanda jee" ucap Fini ngos-ngosan
"Ha iya iya, gue pun capek ngejar lo"
Akhirnya mereka menghentikan kegiatan mereka dan melanjutkan perjalanan ke Musholla. Beberapa langkah kemudian Fini nggak liat ada batu di situ sehingga ia terjatuh dan untung saja saat itu Quthna lewat di depan mereka dan sempat untuk menangkap Fini
"Anjirr, ga usah bikin gue envy" ucap Dita ngiri
Mereka saling bertatap dan selang beberapa detik akhirnya mereka kembali ke posisi awal dan dengan segera Quthna meninggalkan tempat kejadian
"Quthnaaaa!!!!" panggil Fini yang berharap Quthma mau kembali namun malah sebaliknya, Quthna terus berjalan tanpa melihat ke belakang
"Cuk, jantung gue udah mau lepas anjir" Ucap Fini melebih lebihkan
"Helehhh, gausah lebay lah lo, baru digituin aja udh mau copot jantongnya. Gue yang dicium sama Suga aja rasanya biasa aja" ucap Dita ngarang
"Mending lo bangun yaa, gausa banyak mimpi!!!" Fini ngegas
"Yaudasi gue kan cuma bercandaa doang" mereka tertawa kecil
-Bahagia itu sempurna, bisa ketemu doi rasanya udah lebih dari cukup