Tunangan

109 19 18
                                    

***

.....Ketika melihat bokap nyokap adrian lagi berbincang sama bokap nyokap gue.

Sebelum masuk ke rumah gue berbisik dulu dengan adrian "bokap nyokap lo ngapai disini jir"

"mana gue tau, lamaran kali"

"serius lo!"

"mwehehehe, gue gk tau. Silaturahmi doang palingan"

"O"

"Bulat"-Adrian

Di dalam ada ortu Adrian, kalo gue masuk pasti disuruh nimbrung juga, ogah ah gue. Mending gue tunggu aja di luar

"kenpa kita kok di luar aja?" tanya Adrian

"mending kita bincang2 dulu di luar"

"kenapa gk masuk?"

"suka2 guelah, rumah gue kok"

"ngegass bgst"

***

"jadi gimana kira2 perkembangan Adrian dan Dita?" tanya Seorang pria bertubuh tegap namun santuy itu.

"Angga belum pulang, mereka lagi keluar. Sejauh ini kami hanya meminta Angga untuk memantau mereka berdua"

"Oh" kedua wanita yang ada di ruangan itu dengan serempak menjawabnya

"Kalaupun kita yakin bakal tercapai impian kita, apakah mereka mau hidup bersama?" tanya pria bertubuh tegap itu

"mereka terlihat seperti pasangan serasi, walaupun sering bertengkar. Terlihat sekali selera mereka berbeda dan mereka akan melengkapi satu sama lain apabila hidup bersama" ucap pria satu lagi

"oh" kini ada tiga orang yang dengan serempak meng-oh kan

***
"Lo tau gk mereka sedang apa di dalam?"-Dita

"gue aja gatau kalo mereka bakal datang ke rumah lo"

"ke dalem aja kuy, penasaran gue"

"yaudah terserah"

Mereka pun kembali ke tempat semula, dan akhirnya mereka memasuki rumah.

Gue harus sopan di depan calon mama papa mertua, pokoknya harus. Ihh gue kok jadi kepedeean gini sih? Astaga, maafkan aku tuhan -Dita

Kami pun memasuki ruang tamu yang ricuh tersebut, samar samar gue dengar mereka membicarakan pernikahan. Tapi pernikahan siapa? Abang gue dengan Hana? Tapi apa hubungan Hana sama ortunya Adrian? Apa jangan jangan mereka membicarakan pernikahan gue dengan adrian? Oh tydaccc, gak mungkin.

Adrian yang ada di belakang gue, terus mengikuti langkah gue. Gue berhenti, dia berheti, gue ke kanan dia ke kanan. Dan begitu pun seterusnyaa:)

"bisa gak lo kalo jalan itu di sebelah gue, jangan di belakang gue"

"emngnya kenawhy?"

"gue takut hal hal yang gak diinginkan tiba tiba terjadi"

"emangnya lo kira gue apaan-_"

KB (Keluarga Bucin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang