"Dah sampai nih" ucap Angga sambil memutar kunci motornya"Iya gue juga tau"
"Yauda sana beli dulu buahnya gue nunggu disini"
"Iyalo iya"
Dita pun segera meninggalkan Angga dan langsung pergi ke tempat yang ia tuju.
"Bu, nih buah alpukatnya berapa harganya?"
"Terserah nak"
"What? terserah? Gue gak salah dengar ni?" ucap Dita sedikit menekan suaranya
"Gak kok nak"
"Harga 1kg nya brp bu?"
"Terserahh nak"
"Yaudahlah bu, mending saya pergi dari sini, daripada nanti saya yang stres mending pembeli ibu yang lain aja yang stres termasuk dia" Gak sengaja Dita menunjuk seorang pria yang ada di sampingnya dan ternyata dia adalah....
"Eh lo jangan asal bicara ya gue gak stres!" lawan pria itu
"Siapa yang bilang kalo lo itu stress? Gue bilangin om itu kok" elak Dita
"Serah lo"
"Sudahla badmood gue disini. Bye manusia stress"
"Woi awas lo ya!" pria yang ada di sebelah Dita tadi berteriak
Dita kembali ke tempat Angga berada. Alhasil dia tidak dapat menemukan Angga, ia hanya dapat menemukan motornya saja jadi dia pun memutuskan untuk menunggu Angga kembali
15 menit kemudian Angga pun kembali
"Dari mana aja sih lo?"
"Sorry gue abis telponan sama temen gue. Dia ngajak gue ketemuan, katanya ketemuan di toko jus dia"
"Alah males banget gue ikut"
"Bukannya lo pengen jus? Yaudah ayo sekalian"
"Iya juga. Yaudah ayo"
Angga menghidupkan motornya dan segera pergi ke toko tersebut
Setelah tiba disana temannya langsung menyambut Angga dan Dita juga. Dia berjabat tangan dengan Angga dan inilah saatnya dia berjabat tangan wanita yang ada dibelakang Angga dan seketika ia menjadi histeris
"Lo!!!"
"Lo???" mereka berdua serempak
"Ngapai lo disini?" tanya Dita
"Seharusnya gue yang nanyak ngapai lo disini?" Adrian berbalik nanya
"Loh? Kalian sudah saling kenal?" tanya Angga
"Ntah" jawb Dita singkat
"Wah bagus dong"
"Kalau nama sudah tau belum?"
"Kang Stress"jawab Dita
"Woi. Seenak jidat bapak lo aja ganti ganti nama gue. Nama gue Adrian. A-D-R-I-A-N"
"Suka suka gue la"
"Sttt. Sudah jangan bertengkar lagi" tengahi Angga
"Dan ini Dita. Adek gue Bro"
"Bomat gue gapeduli"
"Dih siapa juga yg mau perduli" Dita menimpali ucapan Adrian barusan
"Orang stres" ucap Adrian
"Ya lo lah tuh"
"Lo lebih"
"Serah!"
Mereka berbincang bincang ringan hingga lupa waktu dan sekarang sudah jam 3 siang. Btw yng berbincang bincang hanyalah Angga dan Adrian saja tidak dengan Dita. Ia hanya menatap kesal wajah Adrian saja