Aku ingin menjadi kuat seperti batu besar, namun aku goyah seperti bulu
Tami-****
"lo?"
"apa lo???!"
"eheee sayang, jangan marah dong. Gue cuma bercanda doang sama adek gue"
"bercanda lo gk lucu"
"hehe maaf sayang"
"gak! Gue gak mau maafin lo"
"ihh sayang, maafin dong"
"pokoknya gk!"
"sayang mau beli apa?"
"uhmm, gue mau bakso"
"giliran ditanya mau apa, langsung senyum"
"hehe"
"ayo kita makan bakso"
"ayo"
"eh tapi adek lo?"
" Oh iya. Hampir lupa gue kalo punya adek"
Astatankkk Ngga!!! Lo pikir gue gak dengar apa??? Untung ada cewek lo, kalo gk udah gue tenggelamin lo -ucap Dita dalam hati
"Btw, gue bawa temen juga. Kayanya mereka bisa main berdua selagi kita berduaan😉"
"siapa?"
"Itu Adrian"
"Oh"
"What? Apa! Lo kok bisa kesini bareng dia?"
"Hehe, gue nggak punya kawan keluar. Jadi gue ajak dia keluar deh"
"Emangnya lo tadi mau ngapai?"
"cuma mau cari udara segar aja, sekalian curhat sama dia"
"Hati hati"
"Hati hati kenapa yang?"
"Hati hati, awas nyaman sama orang lain"
"siap, gue kan sayangnya cuma sama lo doang"
"hilih bicit"
"😒"
"yaudah ayo kita makan bakso"
"ok"
"Dit, lo main sama Adri dulu ya dek"
"Yaudah, tinggalin aj gue"sambil menunjukkan wajah cemberut
"Ululululu..... Jangan ngambek lah Adek, Abg bentar aj kok" ucapnya sambil mengelus ngelus rambut Dita
"kalo lama gimana?"
"Gue bakal turutin semu permintaan lo"
"janji ya..." sambil mengcungkan jari kelingkingnya
"iya gue janji" Angga pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Dita
"Oke, gue tunggu disini"
"Siap, dadahhh adekk" ucapnya sambil melambaikan tangan
Angga dan Hana pun segera meninggalkan TKP. Sekarang tinggal lah Adrian dan Dita saja yang ada di tempat tersebut
Canggung sekali diantara mereka
Tidak ada satupun yang berani angkat bicara lebih dulu, padahal tempo hari mereka selalu bertengkar ketika ketemu
Tiba tiba Adrian melangkahkan kakinya, Dita pun dengan gercep mengikuti langkahnya
"lo mau kemana?"