22

1.9K 98 1
                                    

Abrielle terbangun dari tidurnya dengan wajah berantakan, mata bengkak dan rambut acak-acakan

Aku berjalan memasuki kamar mandi lalu membersihkan diri, Abrielle berjalan keluar kamar dengan wajah pucat dan selalu memegang perutnya

Setelah sampai ke lantai 2,Abrielle memcari keberadaan Gio sepanjang koridor, Tapi tidak ada! Abrielle kembali memasuki lift yang menuju lantai bawah

Abrielle mencari Gio ke dapur dan Gotchaa!!! Disana Gio sedang sarapn dengan yang lain,Aku berjalan mendekati Gio yang menatapku bingung

"Gio, Help me! I need a bandage as soon as possible"Bisikku

Gio menganguk mengerti lalu mengankat tubuh lemas Abrielle kembali ke kamar mereka
"Tunggu disini, Aku akan membawa itu"Ucap Gio

Abrielle menghela nafas lega,
"Untung saja aku tidak bertemu Lousia ataupun Gio yang tidak terkena sihir"Batinku

Beberapa saat kemudian Gio datang dengan 1 pack pembalut wanita
"Ini, Pakailah aku menunggu disini"Ucap Gio

Abrielle menganguk patuh lalu berjalan menuju kamar mandi, setelah selesai memakai pembalut, Abrielle keluar dengan boxer Calvin Gio

Abrielle duduk disamping Gio yang sedang memegang makanan untuknya
"Makanlah, mungkin ini bisa mengurangi sakitnya"Ucap Gio

Aku memakan habis makananku lalu kembali membaringkan tubuhku di ranjang, Dengan keringat dingin di wajah Abrielle meringis merasakan sakit di perutnya

Abrielle tidur meringkuk diatas ranjang yang disamoinya ada Gio,
Gio ikut berbaring di samping Abrielle lalu memeluk pinggang gadisnya

Gio mengusap lembut perut datar Abrielle di balik kaos kelonggarannya
"Apa terasa lebih baik? "Tanya Gio

Abrielle menganguk lemah dan memegang tangan kekar Gio agar tetap berada di perutnya
"Yeah, terasa lebih baik"Jawab Abrielle

Gio mempererat pelukanya dan mengcup pucuk kepala Abrielle
"Istirahatlah, Aku akan membangunkan mu siang nanti"Ucap Gio

"Apa kau akan menemui Vera? "Tanya Abrielle

Gio menghela nafas lelah
"Yeah, Dia memanggilku! Arthur sedang rewel sekarang"Jawab Gio

Abrielle mempererat pegangannya di pergelangab tangan Gio
"Seharusnya kau memilih anatara Aku dan Vera "Lirih Abrielle

"Apa maksudmu! Tidak ada yang harus dipilih! Kalian milikku"Ucap Gio

"I know, But have you ever thought of my feelings Gio? as a woman I can not be like this! I want to be the only one not one of them"Jawab Abrielle

Gio melepas pelukannya secara kasar lalu menarik tubuh Abrielle untuk menghadapnya
"I told you, no one is selected! you are mine"Bentak Gio

Gio mencium bibir abrielle secara kasar dan menuntut! Menggit mengisap semua di lakukan Gio secara kasar

Abrielle memukul dada bidang Gio dengan sekuat tenaga karna oksigen nya hampir habis! Gio melepas Ciuman nya lalu meninggalkan Abrielle yang menatpnya kosong

"I just want to know, you still love him, and I'm just an outlet, is not it?"Gumam Abrielle

Abrielle berjalan menuju balkon yang menunjukan hamparan pohon pinus itu
"Axel, did you hear me? I need you here, please come"Gumam Abrielle

Beberapa detik kemuadian Axel sudah berada di samping Abrielle
"I know, you should not talk like that to Gio, it makes his dark side angry"Ucap Axel

Abrielle menganguk mengiyakan perkataan Axel
"I just want to know his feelings"Ucap Abrielle

"okay, I have to get out of here! someone will come in! take good care of Abrielle"Ucap Axel

Yeah benar, setelah Axel pergi pintu kamar Abrielle di ketuk
"Siapa disana? "teriak Abrielle

"Ini aku Starla,Abrielle"sahut starla

Abrielle berlari kecil menghampiri Starla dan membuka pintu kamarnya
"Hai! Ada apa? Apa waktunya makan siang? "Abrielle memasang Fake Face nya

Starla tersenyum manis lalu memberikan Abrielle nampan berisi Coklat dan buah-buahan lainya
"Nathanel menyuruhku membawa ini untukmu, makanlah mungkin ini akan mengurangi sakit perutmu "Ucap Starla

Abrielle mengambil nampan igu lalu meletakkannya di nakas disamping tempat tidur dan kembali mengjampiri starla
"Ka Starla, ayo masuk! Aku ingin meceritakan banyak hal kepadamu"Ucapku Girang

Aku dan starla duduk di bangku balkon sambil memakan Coklat yang baruku ambil
"Jadi, Apa di mansion Demon itu seru? "Tanya starla

Abrielle menganguk girang
"Iya, Axel sangat baik kepadaku tapi di Mansion itu tidak ada orang lain kecuali Axel"Jawabku

Starla tertawa kecil melihat tingkah Abrielle yang sedang memakan Coklatnya
"Apa kau tidak mau menyapanya? Mungkin sebentar lagi dia lahir"Ucap Starla sambil mengelus perutnya yang sedang hamit tua

Abrielle membelalakkan matanya
Melihat perut besar Starla
"Astaga!! Aku tidak melihatnya! Apa itu tidak sakit? Apa bayinya suka menendang? "tanya Abrielle

Starla tersenyum simpul melihat reaksi Abrielle
"Yeah, tapi sakitnya akan terbayar saat kita mendengar tangisan pertamanya "Jawab Starla

Abrielle mendekati Starla lalu duduk di depan perut buncit Starla,Aku meletakan kupingku di perut Starla untuk mendengar Aktivitas bayi
"Apa yang sedang dia lakukan sekarang? "Tanya Abrielle

Tiba-tiba Abrielle berdiri dengan wajah yang sudah memerah dan keringat dingin didahi
"Dia menendang pipiku!!! Astaga!! Beruntung sekali Ka Dilan memiliki Anak sepertimu "Kata Abrielle sambil mengelus perut Starla

"Abrielle ,Mari kita turun untuk menemui Alexa di taman"Ajak Starla

Abrielle menganguk antusias lalu membimbing Starla untuk berjalan
"Hey! Aku tidak apa-apa, Aku masih bisa berjalan sendiri"Ucap Starla

"Tidak, Nanti kau lelah! Biarkan aku membantumu"Ucap Abrielle

Starla dan Abrielle sudah sampai di lantai bawah dan beejalan menuju taman melewati Gio dan Vera yang sedang duduk bersama Arthur putra mereka

"Hei Jalang! Mau kemana kau"Teriak Vera

Starla menggenggam lembut tangan Abrielle
"Tenang! Jangan dengarkan dia! "Ucap Starla

Starla dan Abrielle kembali berjalan kearah taman dan melihat Alexa yang sedang menyiram Mawar birunya
"Ka Alexaaa !!!!!"Teriak Abrielle

"Hey Abrielle, lama tidak bertemu"Sapa Alexa

My Destiny ✔ (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang