9

2.2K 128 0
                                    

Sudah 5 hari Abrielle menginap di kota tapi pikiranya hanya kepada Gio, Gio dan Gio

Abrielle memutuskan akan pulang pagi ini untuk menemui Gio di desa,

Sesampai nya Abrielle di desa dia melihat ada seorang gadis yang sedang berdiri menatap rumahnya

Lantas Abrielle turun dari mobilnya dan menghampiri gadis itu yang ternyata Alexa adik Gio

"Oh hai Alexa"sapa ku

Alexa membalik badan nya dengan mata sembab, apa dia habis menangis? Tapi kenapa?

"Abrielle, aku butuh bantuan mu "katanya

Aku memegang pundak Alexa
"Hei, ada apa? Apa ada yang salah? Kau bisa bercerita kepadaku "Tawar ku

Alexa menggelengkan kepalanya lalu memelukku erat
"ini soal Gio, dia mengira kau meninggalkannya, Gio lepas kendali, hanya kau yang bisa membantu sebelum terlambat"

Aku mematung diam dalam pelukan alexa, ternyata itu yang mengganggu pikiran ku
"Ayo, kita harus membantunya"ajak ku

Aku dan Alexa berlari memasuki hutan,saat pintu gerbang Mansion sudah terlihat,aku segera mempercepat langkah ku
"Ayo kesini"ajak Alexa

Alexa membawaku di hutan yang ada satu pondok kayu yang pintu nya di rantai dan banyak penjaga
"Gio ada di dalam "Alexa menunjuk pondok kayu itu

"sebaiknya Kalian masuk ke Mansion dan tutup pintu itu, "kataku

Aku pernah membaca Cerita tentang manusia serigala di handphoneku, jika dia kehilangan kendali, dia tidak akan mengenal orang

"Kau yakin Abrielle"tanya alexa

Aku menganguk mantap
"Aku yang menyebabkan ini dan aku yang akan mengakhirinya "Kataku

"Abrielle"lirih Devano

Aku berusaha memberikan senyum paling baik untuk meyakinkan mereka
"pergilah aku akan mengurusnya, kemari kan kunci rantainya"kataku

Devano membrikan ku 1 kunci rantai pintu pondok itu,
"jaga dirimu baik2,kami ada di luar"kata devano

Setelah semua orang meninggalkanku sendiri, aku segera membuka rantai pintu dengan pelan

Aku melihat Gio sedang berdiri membelakangi ku
"Gio"Lirihku

Gio membelikkan badanya dan matanya oh tidak dia bukan gio, bukan juga Alex matanya warna merah ,tidak seperti Alex

Aku berlari sekuat tenaga memasuki hutan agar jauh dari penduduk desa dan gio mengejarku

Graaappp

Gio berhasil menangkap pinggangku, dia membalikku secara kasar dan mendorong ku hingga aku membentur pohon

Ggggeeeeerrrrr

"Isss Gio, ini aku Abrielle "Teriak ku

Gio semakin mendekatiku dan
Craasssss
Dia mencakar perutku, dan ini sangat sakit, sakit sekali

Aku menggenggam perutku yang mengeluarkan darah segar
"ahh, sakit bunda"lirih ku

Dubraakkk
Tubuhku kembali menabrak pohon karna Gio melemparku, Aku terbatuk dan itu mengeluarkan darah

Aku berdiri menatap Gio yang berjalan mendekati ku, setelah dia mendekat sangat dekat, Aku memegang rahang nya dan mencium bibirnya lembut sampai matanya berubah menjadi biru

Gio melepaskan ciuman kami, Karna tidak kuat berdiri aku langsung jatuh terduduk di tanah

Aku menatap Gio yang sedang berdiri,
"Hei, Gio"sapaku

Gio dengan cepat duduk sejajar dengan ku, luka cakar di perut ku sakit sekali

"Abrielle"lirih Gio
Dia menatap tangan nya yang penuh dengan darahku, aku memegang tangan nya lalu menggenggam nya lembut

"Aku tidak Apa-apa"kataku

"Tidak, Kau terluka da-n d-an

Aku mencium bibir Gio agar dia berhenti menyalahkan dirinya sendiri

"Aku baik-baik saja,"

Abrielle memeluk tubuh atletis Gio dengan erat dan begitupun sebaliknya

"Aku akan membawamu ke rumah sakit pack"

Aku menggeleng di sekitar ceruk leher Gio
"Aku hanya ingin memelukmu, Maaf tidak memberi tahumu sebelum aku ke kota,Aku tidak melarikan diri "kataku

"Lukamu Abrielle"lirih Gio

Aku mengerat kan pelukanku saat merasakan sakit yang luar biasa di tubuhku, rasanya seperti jiwaku di tarik dengan paksa

"Abrielle"panggil Gio

"Hmm"Gumamku

"Bertahanlah Dokter akan datang "teriaknya

Aku tau Gio sedang menangis di pundak ku, pandangan ku semakin lama semakin memburam

"Jangan menangis Gio, Aku akan tetap di sampingmu jadi jangan takut"kataku

Gio melepas pelukan nya dan membaringkan ku di kedua pahanya

Abrielle menatap wajah tampan Gio di setengan ke sadaranya,
Saat Abrielle ingin menutup matanya Gio berteriak dengan lantang

"Tidak, Buka matamu Abrielle,tetap terjaga jangan menutup matamu, aku mohon jangan"

Abrielle dengan sekuat tenaga kembali membuka matanya dan tersenyum melihat wajah Gio di ujung hidupnya, Dia menangis

"Aku lelah Gio, biarkan aku istirahat sebentar saja"Bisik ku pelan

Aku memeluk leher Gio dengan erat, aku takut, aku takut tidak bisa memeluk nya lagi, aku takut tuhan

"Gio, tetap jaga kesehatanmu yah,aku tidak ingin melihatmu sakit"Bisik ku

"Tidak abrielle"Lirih Gio

Abrielle mengecup pipi Gio berulang kali sebagai tanda perpisahanya

"aku ingin istirahat Gio"lirihku

Aku mendengar teriakkan panik Gio sebelum semuanya gelap,
Hidup ku sudah berakhir, tidak aku akan berjuang demi Gio, demi Gio dan mssa depan ku


My Destiny ✔ (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang