Hey Hey Hey... Annyeong 🖐 para Readers... Sorry for Update..
Ada yang rindu, SehunxNaeun??
- Hearts Owner -
...
Naeun Pov
Disini .. tempat ini tidak ada yang berubah. Hanya kita yang berubah belajar menjadi orang dewasa. Aku selalu datang saat aku mengingatmu, merindukanmu dan menunggumu disini..
' Apa kabar?' mungkin kalimat itu yang akan aku tanyakan jika bertemu denganmu, atau ' Apa kau sudah menikah? ' hahaha pertanyaan macam apa itu. Ntah lah, aku tidak tau apa yang harus aku katakan padamu. Yang jelas aku masih tetap setia menunggumu.
Dan aku tidak memikirkan peran apa aku ini. Apa aku peran pembantu? peran utama? tapi itu tidak mungkin. Yang jelas kau ' Pemaran Utama ' disini.
Drrrtt Drrrttt...
" Naeun-ah, aku tunggu 20 menit lagi di butik " Ucap temanku.
" Baiklah aku akan segera kesana " jawabku menyuruhnya menunggu.
Ah.. Sampai jumpa, Sehun-ah
**
Kini Naeun sedang menunggu rekan kerjanya, ia duduk santai di atas sofa baldu berwarna Navy. Membolak-balik kertas pada majalah yang sedang ia lihat karena merasa bosan menunggu temannya yang sedang fitting baju pengantin.
Seorang wanita yang cantik dan elegan bergabung dengan Naeun yang duduk di sebelahnya. Ia mengeluarkan smart phonenya menekan tanda panggilan kepada seseorang disana. Naeun hanya melihatnya sekilas lalu kembali pada majalahnya.
Setelah selesai menemanin temannya, Naeun dan juga temannya menuju parkiran untuk pergi dari tempat itu, seorang pria memasuki butik itu dan wanita cantik nan elegan itu melampaikan tangannya pada sang pria.
" Minzy-ah palli " pinta Naeun pada temannya.
" Wae? " ucapnya menghampiri Naeun.
" Lihat itu, bukankah sangat lucu " tunjuk Naeun pada baju anak laki-laki yang mungkin untuk berusia 3 tahun.
" Ia, lucu sekali " sahut Minzy.
" Aku ingin kau segera memperosesnya setelah menikah " imbuh Naeun yang masih memandangi baju anak tersebut.
" Yaak, kau yang menginginkannya kenapa aku yang buat. Seharusnya kau juga ikut menikah " ucap Minzy yang menyuruh Naeun segwra menikah.
" Aku ingin kau membuatnya terlebih dulu " balas Naeun lalu pergi meninggalkan tempat.
" Yaakk, tunggu aku Naeun-ah "
Naeun memasuki kamarnya, malam ini ia tidur di rumah orangtuanya. Ia sangat lelah menemanin Minxy satu harian, karena pertemuan terakhir bersama minzy dekat dengan daerah rumah orangtua Naeun ia pun segera pulang dan istirahat.
" Apa persiapannya semua lancar? " tanya ibunya yang menegur Naeun.
" Hmm "
" Lalu kapan kau akan mengikutinya? " tanya ibunya yang duduk di bibir tempat tidur Naeun.
" Eomma, aku lelah " ucap Naeun malas menanggapai pertanyaan ibunya. Karena sydah tau sifat anaknya, ibunya pun pergi meninggalkan Naeun di kamar.
Keesokan paginya keluarga Son menikmati sarapan pagi mereka, hanya mereka bertiga yang ada disana. Sambil menikmati minuman hangatnya Ayah Naeun mengeluarkan semua surat berwarna putih yang di ikat dengan pita pink meletaknya di atas meja makan.
Empat mata yang berada disana melihat surat yang di keluarkan ayahnya.
" Apa ini, sayang? " tanya ibu Naeun pada suaminya.
" Undangan dari keluarga Oh " jawab ayahnya yang masih melanjutkan sarapan paginya.
" Waahh, pesta anaknya " ucap ibu Naeun mengingat keluarga itu.
" Iya, sudah lama tidak memberi kabar kini mereka mengundang kita datang ke pernikahan anaknya " Naeun penasaran dengan keluarga Oh yang di maksud ayahnya. Dia berharap itu bukan pesta dari sahabatnya.
" Kapan kalian bertemu? " tanya ibunya lagi.
" Kemarin, dia mendatangi kantorku. Dia masih sama seperti dulu " ucap ayah Naeun.
" Aku berangkat " ucap Naeun bangkit dari duduknya.
" Malam ini pulanglah lebih cepat " pinta ayahnya. Naeun berbalik melihat ayahnya dan memberi anggukan.
" Appa, dimana alamatnya? " tanya Naeun pada ayahnya melalui ponsel.
" Appa akan memberi pesan padamu " ucap ayah Naeun lalu mematikan sambungan telepon tersebut.
Naeun telah sampai di rumah sebuah rumah mewah yang dikirim alamat tersebut oleh ayahnya, sebelum turun Naeun merapikan kembali pakaiannya dan memberi sedikit polesan lipstik pada bibirnya dan juga parfume pada ke dua tangannya. Ia siap menurunin taxi itu dan melangkah mamasuki halaman rumah tersebut. Sesampai di depan rumah, jantungnya tiba-tiba berdegup lebih cepat.
" Apa aku di jodohkan lagi? " tanya Naeun bermonolog. Baeun sedikit ragu menekan tombol pintu rumah itu. Saat di buka ia di sambut seorang pelayan rumah itu dan mempersilahkan Naeun masuk.
" Silahkan nona " ucapnya sopan.
" Dia sudah datang " ucap Ayah Naeun menyambut kedatangan puterinya.
Naeun berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk di ruang keluarga itu, terdapat ayah dan ibunya di sana dan sepasang suami-istri yang usianya bisa di bilang sama dengan kedua orang tuanya. Ia juga melihat seorang wanita cantik yang duduk bersebelahan dengan seorang pria yang berbadan tinggi dengan bidang dada lebar berkulit putih susu bersih memiliki bibir tipis.
Naeun merasa campur aduk melihat suasana saat ini, senang?kaget?tidak percaya? atau malah sedih?
" Apa dia uri Naeun? " tanya sang paman pada ayahnya.
" Iya, dia Naeun kita yang tumbuh cantik dan dewasa sekarang " jawab ayah Naeun.
Naeun tidak bersuara ia mengacuhkan kedua pria tua itu, pandanganya tertuju pada sepasang pria-wanita yang di yakini mereka memiliki hubungan lebih dari kekasih.
" Naeun duduklah, nak " ajak seorang wanita tua yang ia yakini adalah nyonya si pemilik rumah.
" Maaf, aku mendadak memiliki janji dengan seseorang " ucap Naeun pamit lalu pergi meninggalkan mereka disana.
Seharusnya ia senang bukan? sahabatnya telah kembali setelah duabelas tahun tidak bertemu, bukan malah menghindar darinya. Tapi ntah apa yang Naeun rasakan, ia merasa disakiti oleh pria itu. Apa Naeun marah karena ia orang terakhir yang diberitahu kedatanganya? marah karena dia tidak memberitahu kedatangannya dari awal atau Naeun saat ini merasa terluka. Naeun juga bingung, ia hanya mengikuti kata hatinya dan pikirannya untuk meninggalkan rumah mewah tersebut.
Naeun pun pulang ke appartemen miliknya, ia mencampakan tasnya dengan asal dan juga sepatu heelsnya. Ia membuka lemari pendingin dan mengambil satu botol bir dari sana. Meminumnya dengan sekaligus, membuangnya kasar ke tempat sampah.
" Kau kembali.. "
To be continue
Kasih saran dan juga vote
Maaf lama comebacknya and sorry for typo 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hearts Owner
FanfictionSiapa sangka pertemuan pertama kami terjadi diantara persahabatan dari kedua orangtua kami. Aku dan sehun bertemu saat usia kami menginjak 6 tahun. Dia anak laki-laki yang pendiam dan kalem.