Ketertarikan Fisik

4.8K 324 2
                                    


Masih jelas diingatannya ketika reno tadi malam berkunjung. Mengenai sikap laki-laki itu yang sungguh awalnya membuat moodnya turun bebas. Tapi ternyata kekeras kepalaan reno tidak bisa sepenuhnya dinilai negatif. Semakin sering pertemuannya dengan reno ternyata perlahan mengubah penilaiannya. Reno memang membuatnya tak nyaman tapi selain itu ia merasa diperhatikan. Ia tidak merasa seperti orang asing yang terdampar. Reno membuatnya merasa dipedulikan tapi dy masih mengakui pikiran negatif tentang keluarga mereka begitu banyak dan semakin tumbuh merambati pikirannya.

Bagaimanapun dy mengaku kalah ia memang tipe orang yang tak pandai mengambil hati orang -orang agar mereka mencintainya minimal menerima dirinya. Dan inilah yang terjadi pada dirinya dy tidak bisa menaklukan hati mereka. Ia terlalu sibuk menempatkan diri di posisi yang jauh hanya berani mengambil langkah aman. Ketika arya tiba-tiba melamarnya juga ketika dy mengetahui ketidaksetujuan orang tua arya yang sampai saat ini menjadi misteri bagaimana cara arya meyakinkan kedua orangtuanya. Dan tiba-tiba mereka merestui. Terasa aneh bukan? tapi waktu itu dy terlalu larut dalam kebahagiaan hingga ia tak sadar yang namanya racun itu ternyata memang manis tapi efeknya menyakitkan. Iya ini memang masalah tentang tante maya yang menyalahkannya. Kemarahan tante maya dan permintaan om viandri menambah list panjangnya tentang efek yang harus bisa ia terima yang membuat hatinya sakit. 

Dulu saja arya sering mengatainya terlalu sensitif, cengeng, susah bergaul dan cenderung tertutup. Karena aryalah dy ingin berubah. Namun sejak ia bertemu dengan reno ia mulai berpikir kembali sudahkah ia berubah menjadi lebih baik? Dan jawabannya belum, buktinya arya malah memilih memutuskan hubungan sepihak dengannya.

Dy berusaha berpikir positif.
Mungkin saja saat itu arya hanya menggertak. Mungkin saja arya lelah dengannya. Dy yakin arya masih memiliki perasaan yang sama dengannya. Arya meski menyakitinya ia masih pria yang baik. Buktinya ia mau menyelamatkan nyawa orang lain meski itu ibu mantan kekasihnya.

Tapi bagaimana jika yang dikatakan Arya memang benar dy tidak ada lagi di hati pria itu?

Sekarang kembali lagi ke dunia nyata. Dy mendengar Suara bel pintu berbunyi. Mungkinkah Reno yang datang sepagi ini? Ia membenahi penampilannya. Seperempat jam yang lalu ia baru selesai memasak dan belum mandi. Hanya cuci muka dan gosok gigi. Dia mengenakan piyama berlengan pendek dan celana yang menutupi setengah pahanya.

Sepertinya sekarang tidak masalah?

Dy membuka pintu dan memang benar reno di sana. Tapi yang tak ia duga adalah ekspresi reno yang menatapnya tajam.

"Ada apa?". Dy sedikit mengkerut dengan tatapan tajam dari reno. Rasanya kemarin malam reno masih baik-baik dengannya.

"Aku gak boleh kemari?"

"Bu...bukan gitu. Masuklah". Dy mengekori reno dari belakang. Ia merasa salah bicara padahal penthouse ini adalah milik reno.

"Kamu masak?".

Dy bahkan belum sempat menjawab. Reno bukannya duduk di ruang tamu malah langsung menuju meja makan di dekat dapur.

"Kamu gak keberatan aku makan di sini?". Meski Reno dengan ekpresi tidak mengenakan, pria itu masih bertanya dengan sopan. Reno menunjuk nasi goreng yang 15 menit lalu dimasak dy. Dy baru teringat dengan nasi gorengnya.

"Boleh." Dy meletakan wadah berisi nasi di meja serta satu piring lagi. Dy juga tak berniat menanyakan ekspresi reno yang tidak mengenakan. Walau dalam hati dy sibuk menerka apa kesalahannya sehingga reno menatapnya tajam seperti tadi.

"Kamu mau kemana?".

"Aku mau mandi dulu. Tadi aku baru selesai masak tapi sepertinya aku belum bernafsu makan".

Tentang Kamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang