DIAS PART 2

130 10 1
                                    

DARA POV

Dimalam yang sedingin ini, Gue masih tiduran di kasur sambil merhatiin jaket Dias yang masih tergeletak di hadapan Gue. Hati Gue lagi gak karuan, merasa bingung dan aneh pada diri sendiri.

"Kenapa sih itu orang kok bikin Gue bingung mulu!."

"Bungkus aja kali ya..."

"Terus ngasiinnya gimana?."

"Dias makasih jaketknya, soal kemaren...mmm ah!Enggak-enggak!."

Gue kebingungan gara-gara mau ngembaliin itu jaket. Dan anehnnya gitu aja Gue bingung. Mungkin Gue gengsi. Tapi sikap Dias yang tiba-tiba baik juga beneran bikin Gue aneh.

"Drrrdt"

Getar Handphone menyadarkan Gue dari lamunan. Satu panggilan entah dari siapa yang nomornya tidak di ketahui.

"Hallo, siapa ya?."

Tanya Gue memulai percakapan.

"Haloo Dara."

Nada-nada yang gak enak.

"Dias?!."

"Yoiii."

"Lo dapet nomor hp Gue dari mana?."

"Dari poster iklan di tihang listrik yang judulnya sedot wc hahaha."

"Gak lucu!.Terus Lo mau apa telpon Gue malem-malem?."

"Gue kasian sama Lo."

"Kasian kenapa?."

"Kalau Gue enggak nelpon Lo duluan, Lo gak bakal tau nomor Gue...Sedangkan mulai saat ini lo bakal sering kangen Gue, kepikiran Gue...."

"Idih, Lo kok pede banget!."

"Ngaku aja...Lo lagi mikirin Gue kan?."

Gue melirik Jaket Dias yang tergeletak di atas tempat tidur.

"Enggak!."

"Ngaku aja kali."

"Enggak apaan si Lo, maksa banget!"

Gue matiin telpon dari Dias dan keluar kamar mengambil air minum ke dapur. Enggak lama Hp yang masih gue pegang bergetar lagi. Satu panggilan dari Sarah, langsung Gue angkat.

"Hallo ra! sorry sorry."

"Gue udah feeling nih, Lo pasti!."

"Iyah bener Gue yang ngasih nomor Lo ke Dias. Sumpah Gue gak bisa apa-apa, Dia maksa Gue...pake ngancem segala lagi!."

"Ngancem apa?."

"Dia mau kerumah Gue malem-malem gini dan Lo tau gak sih kalau sampai Dias beneran ke rumah...Bokap Gue pasti nyangka yang enggak-enggak. Bisa di amuk Gue."

"Apaan sih tuh anak ngancem-ngancem segala."

"Emang Dia mau ngapain sih nelpon lo?."

Tanya Sarah sepertinya penasaran.

"Gataulah Gue juga gak ngerti. Gak jelas dan gak penting banget pokoknya."

"Gak penting sampai maksa gitu, Dia naksir Lo kali..."

"Idih, apaan kaya gak ada cowok lain aja."

"Dias salah satu anggota basket yang ganteng loh, Cewek banyak yang naksir Dia. Cuma emang kudu rada sabar hahaha"

"Gue masuk yang enggak! Lo aja sana."

"Hahaha."

Akhirnya obrolan Gue dan Sarah di telpon terus berlanjut ngaler ngidul curhat ini itu sampai tengah malem dan berakhir dengan Gue yang ketiduran.

DIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang