DIAS PART 3

107 5 1
                                    

Hari ini seharusnya Gue seneng, sejak tadi pagi belum lihat Dias yang biasanya pagi-pagi udah siap gangguin Gue. Tapi ko aneh yah...Gue berfikir aneh aja gitu gak seperti biasanya, jadi penasaran. Bel istirahat berbunyi sebelum pergi ke kantin saking penasarannya Gue coba cari tau.

"Gue seneng deh hari ini belum ada yang ganggu Gue dari pagi."

"Sarah ke kantinnya bareng yu.."

Belum sempat Sarah menanggapi Gue, Mita keburu nyamber.
Mita itu temen sekelas Gue juga yang baru masuk lagi kemaren karena sakit. Tapi meskipun baru kenal Gue dan Mita cepet akrab, abisnya Dia kalau ngobrol kadang gak pake titik koma, cerewet, tapi itu yang bikin Dia bisa langsung cepat berbaur dan nyambung.

"Hayu..hayu."

Sarah mengiyakan ajakan Mita.

"Kita cerita di kantin aja yu.."

Ajak Sarah ke Gue. Gue hanya mengangguk sambil senyum.

"Emang mau cerita apa?."

Tanya Mita yang memang rasa ingin tahunya lebih tinggi dari yang lain alias kepo.

"Nanti-nantilah di kantin."

Ucap Sarah tak ingin berlama-lama. Sampai di kantin kita bertiga kompak memesan batagor. Sambil menunggu pesanan datang, Gue coba mulai perbincangan.

"Mudah-mudahan gini aja terus, kan adem gaada yang ganggu."

Ungkap Gue yang gak mau langsung pada intinya karena nanti takutnya mereka berfikir yang aneh-aneh kalau Gue tiba-tiba tanya soal Dias.

"Oh iyah bener tadi katanya mau cerita lupa hehe..."

Ucap Sarah sambil meratakan bumbu batagor yang baru saja sampai di meja lalu mulai bercerita sambil menyantap makanan yang masih hangat itu. Gue dan Mita pun melakukan hal yang sama sambil menyimak perkataan Sarah.

"Pastinya sih Lo seneng gak di gangguin Dias hari ini, soalnya Dia sibuk ngepel lantai ruang guru. Kayanya kesiangan lagi."

"Pantesan enggak muncul."

"Emang Lo suka digangguin sama Dias?."

Tanya Mita.

"Iyah, sering malah."

"Ah Diasma emang Gitu, tapi kalau ke cewek biasanya jarang loh jangan-jangan Dia suka sama lo ra hahaha."

"Iih enggak-enggak apaan sih ta."

"Tapi ngomong-ngomong soal Dia yang lagi di hukum, kemaren pulang sekolah kan Gue nunggu sodara yang mau pulang bareng...nah anak kelas 12 IPS 1 juga..sekelas sama Dias, terus Gue liat Dias lagi jalan ke arah ruang Bp sama Pak Nuril."

"Seriusan? Pak nuril guru Bp itu kan, yang kumisnya tebel?."

Tanya Gue memastikan.

"Iyah, tapi yang botaknya kalau yang satunya lagi itumah kan kepala sekolah."

Sarah memperjelas.

"Oh iyah-iyah tau. Ada masalah apa ya?."

Tanya Gue jadi lebih penasaran.

"Kurang tau kalau masalahnya. Gue juga penasaran sih, tapi biarin udah biasa Diasma."

Jawab Mita seolah memang hal itu tidak aneh untuk Dias.

"Iyah udah ah jadi ngomongin Dias terus nih."

Ucap sarah mengakhiri topik tentang Dias. Setelah beberapa saat akhirnya satu persatu mulai dari Sarah, Mita, dan terakhir Gue selesai menyantap batagor kamipun bergegas membayar dan kembali ke kelas.

DIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang