DIAS PART 9

137 8 9
                                    


Hari ini adalah hari yang lebih baik dari sebelumnya. Setelah kejadian kemarin Gue baikan dengan Sarah karena Dia mengetahui yang sebenarnya bahwa bukan Gue yang bilang ke Dias soal Aris. Hari ini hari special juga untuk Gue, Karna nanti malam Gue akan ada acara syukuran ulang tahun. Sengaja memang Gue gak mau terlalu berlebihan dan hanya akan mengundang teman dekat dan saudara-saudara Gue yang sekiranya bisa datang ke Bandung. Pokoknya Gue sangat bersemangat hari ini ditambah Dias yang mulai sekolah normal lagi seperti biasanya walaupun kemarin sore sempat bikin Gue kesal karena hadiah yang Dia janjikan itu yang Dias bilang...

Susah nyarinya dan bentuknya kecil.

Gue gak tau kalau yang lain akan berfikir itu hadiah apa. Nyatanya itu adalah permen yang dibelakang bungkusnya bertuliskan I Love you.

“Hah?permen?.”

“Iyah itu kan bentuknya kecil terus nyarinya susah ampe di ubek-ubek terus Gue baca satu-satu belakangnya biar ada tulisan I Love you nya.”

Begitu kata Dias kemaren. Gue gak kecewa tapi Gue aneh Dia sampe kepikiran aja. Saat ini Ibu pergi ke pasar dengan bibi pagi banget karena belanjaannya akan banyak buat persiapan nanti malem. Dias katanya akan pergi kesekolah bareng Gue. Gak lama orang yang difikirin dateng. Setelah itu semua berjalan seperti biasanya. Sampai di parkiran sekolah teman-temannya begitu antusias melihat Dias kembali kesekolah. Di perjalan menuju kelaspun begitu, beberapa dari mereka banyak yang menyapa dan hanya tersenyum melihat Gue ada disamping Dias. Semua siswa sepertinya sudah tahu kalau Gue dekat dengan Dia.
Hari ini semua berjalan baik-baik saja disekolah. Walaupun tadi sempat di cuekin satu kelas yang ternyata Cuma jailin Gue karena ulang tahun. Mita dan Sarah menyiapkan Kue ulang tahun yang kita rayakan sebentar, Dias hanya tersenyum dan menyapa Gue singkat saat di kantin, Gue juga meminta beberapa teman untuk datang nanti malam. Termasuk Dias.
Saat jam pelajaran selesai Gue masih sibuk membereskan alat tulis.

“Ra itu ada yang nanyain Lo di depan kelas.”

Ucap Rena salah salah satu teman sekelas Gue.

“mm Iyah Ren.”

Gue segera pergi ke depan kelas.

“Tada....Surprise!.”

Tiba-tiba Niko ada dihadapan Gue membawa sebuket bunga mawar dan boneka. Gue kecewa kenapa hari ini harus ada Dia.

“Gue jauh-jauh kesini special dihari ulang tahun lo. Jadi ini sekolah lo yang baru?.”

Ucapnya dengan ekspresi meledeknya seperti biasa. Gue masih mengacuhkan Dia mencari seseorang.

“Hey!.”

Ucap Niko melambaikan tangannya tepat didepan muka Gue.

“Nyari siapa sih?.”

Tanyanya kembali. Gue hanya menggelengkan kepala. Niko memberikan sebuket bunga mawar dan boneka tadi, Gue mengambilnya terpaksa. Saat ini Gue sedang berjalan menuju parkiran, Gue masih melihat sekeliling sejak tadi. Bahkan sebelum naik ke mobil bersama Niko Gue masih memastikan untuk beberapa detik mencari Dias. Tapi gak ada, Gue akhirnya pulang bersama Niko. Gue segera mencari kontak Dias.

“Dias, Gue udah pulang duluan...”

Begitu pesan yang Gue kirim ke Dias.

“Drrrrt.”

Gue segera membaca pesan yang masuk.

“Anda mendapat bonus sms hanya dengan...............”

“Yaaah.”

Gue kira itu dari Dias ternyata hanya operator.

“Kenapa Ra?.”

DIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang