DIAS PART 5

63 7 3
                                    

Dias udah berdiri di samping motornya saling menatap dengan Gue. Apa yang harus Gue bilang, apa Gue akan pura-pura gak tau? Atau Gue akan bilang ke Dias?.

Dias terlihat sedikit mamasang ekspresi aneh tapi senyumnya melebar ketika melihat Gue dengan sendirinya berjalan menghampiri Dia yang sekarang sudah ada di hadapan Gue.

"Nih!."

Dias menyodorkan Helm memerintahkan Gue untuk memakainya.

"Jangan Geer Dulu...Gue mau nebeng karena uang jajan Gue ilang aja ko, gaada ongkos pulang."

Itulah alasan yang Gue pakai. Yah Gue memang perlu alasan itu karena jujur aja masih gengsi.

"Ko bisa ilang?."

"Jatoh kali."

Ujar Gue singkat sambil memakai helm lalu menaiki motor Dias. Di perjalanan pulang Gue sempat berfikir keras gimana caranya cari tau soal masalah Dias.

"Ra!."

Dias memanggil Gue.

"Apa?!."

Sedikit berteriak.

"Ko lo ngelamun terus?."

"Enggak."

"Iyah, dari tadi Gue perhatiin lo ngelamun terus. Mikirin apasih?."

Dias memang melirik kaca spion motornya beberapa kali.

"pengen tau aja lo."

"Udahlah...emang ilangnya berapa sih ra sampe kepikiran banget gitu?."

Gue gak jawab. Biar Dias taunya Gue mikirin itu aja deh lagian Gue gak ada alasan lain. Tiba-tiba Dias belok ke satu arah yang berlawanan dengan arah jalan pulang menuju rumah Gue. Ternyata gak jauh dari situ Kita berhenti di salah satu tempat makanan pinggir jalan. Tempatnya itu seperti rumah yang dijadikan tempat makan dan di dekor seolah tempat yang nyaman untuk anak muda nongkrong.

"Seblak,Cireng,cilok,baso goreng,batagor...nah batagor aja."

Gue membaca menu yang di berikan mang ujang yang akhirnya memutuskan untuk memesan batagor kesukaan Gue. Nama pemilik tempatnya mang ujang, Dias memperkenalkan Gue saat baru datang tadi.

"Mang, Dara gausah dikasih daftar menu kalau tau ada batagor pasti langsung mau."

Ujar Dias yang entah sejak kapan tau makanan kesukaan Gue.

"Lo sering kesini yah?."

Tanya Gue sambil merhatiin sekitar tempat itu yang di dominasi oleh anak SMA yang juga pada asik makan dan ngobrol.

"Sering. Nanti Juga Gue bakal sering kesini bareng Lo."

"Idih,Kata Siapa?."

"kata hati Gue."

Ujarnya cengengesan. Pesanan telah sampai di meja.

"Plagiat."

Kata Gue melihat Dias yang juga ikut memesan batagor.

"kan apa yang lo suka Gue juga suka ra hahaha."

"Lo pasti ceweknya banyak yah, Gombal mulu Gue jijik."

"Enggak, Gue sih Cuma ngegombal ke orang yang Gue suka aja."

Dengar jawaban Dias Gue langsung pura-pura sibuk meratakan bumbu batagor.

"Dias, Gue mau tanya boleh gak?."

Akhirnya Gue yang yang tidak bisa menahan keingin tahuan Gue.

DIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang