DIAS PART 4

86 4 4
                                    


Pagi ini Gue udah siap lahir batin kesekolah. Pas on the way ke pintu keluar rumah eh tubrukan sama Ibu.

"Eh kamu gimana sih."

Ujar Ibu.

"Gasengaja bu maaf."

"Tuh ada pacar kamu nunggu."

"Pacar?. Dara gapunya pacar."

Ibu menaikan bahu mengisyaratkan ketidaktahuannya.

"Yaudah bu, Dara berangkat ya assalamu'alaikum."

Mencium tangan Ibu.

"Iyah, wa'alaikumsalam hati-hati."

Hanya butuh beberapa langkah lagi Gue keluar rumah, langsung kaget dong manusia itu ada di depan rumah. Iyah Dias.

"Loh ngapain?."

Tanya Gue spontan.

"Jemput lo."

"Tau rumah Gue dari siapa?."

"Dari Sarah, terus Gue minta dia berangkat duluan."

"Iih, enggak ah apaan Gue mau berangkat sendiri aja."

"Yaudah Gue gaakan pergi kalau enggak berangkat bareng lo."

Gue kesel dan bingung. Debat terus bisa-bisa Gue kesiangan, bareng Dias nanti apa kata orang.

"Woy! Malah ngelamun."

Dias ngagetin Gue.

"Yaudah deh."

"Nah gitu dong."

Ucap Dias tersenyum karena Gue pada akhirnya mengiyakan. Dias memberi Gue satu helm bener-bener niat jemput Gue, Dia bawa helm dua. Gue naik ke motornya masih cemberut gak mau pegangan. Tapi ujung-ujungnya ditengah perjalanan pegangan juga karena kepaksa kan gak lucu entar jatoh guling-guling di jalan raya. Itupun hanya mencubit sedikit bajunya buat jaga-jaga aja.

"Ra.!"

"Hah?."

Sedikit berteriak karena dimotor berisik dan helm nutupin telinga Gue dan Dias. Tapi tu anak malah ngajak Gue ngobrol.

"Malem abis di telepon Gue liat Lo. Lo mau kemana?."

"Liat Gue dimana? Perasaan Gue gak kemana-mana langsung tidur."

"Di mimpi Gue."

Lah gila ini orang maunya apa si.

"Ra!."

"Apaan?!."

"Suka melihara hewan enggak?."

"Tergantung."

"Tergantung apa?."

"Hewan apa dulu. Kalau melihara buaya Gue gamau."

"Hahaha buaya darat ra?."

"Iyah."

Gue hanya mengiyakan aja biar cepet. Kadang Gue ikutan gila nanggepin obrolan aneh dari Dias.

"Ra nanti pulang bareng lagi ya."

"Enggak."

"Kurang lama ra..bentar lagi nyampe, jadi nanti sekalian pulangnya."

Gue gak jawab males biarin aja paling Gue nanti cari cara buat kabur dari Dias. Pas udah nyampe gerbang Dias nyuruh Gue turun.

"Udah yah sampe sini aja. Gue gabisa masuk males ketemu pak nuklir."

Gue mengangguk.

"Pak nuklir?."

Gue baru nyadar ada yang aneh.

DIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang