Setelah bicara banyak bersama ayah dan calon besannya dibandara
hinata sekarang berada didalam mobil berdua dengan naruto meminjam mobil kushina dan minatoKushina dan minato ikut mobil hiashi bersama neji dan hanabi
"naruto kun"
"hime sudah ku bilang bicaranya nanti saja saat dirumahmu"
"bukan itu naruto kun"
"lalu"
"ada sesuatu yang membuatku binggung,kau kan belum pernah bertemu dengan ayah tapi ku lihat tadi kau sangat enjoy bicara denganya....apa terjadi sesuatu di antara kalian"hinata menatap serius naruto yang sedang menyetir
"oh itu ya.....aku lupa bicara padamu"naruto bicara tampa mengalihkan pandanganya yang sedang pokus menyupir
"saat aku sudah mengingat semuanya dan boleh pulang aku langsung pergi ke jepang untuk bicara dengan ayahmu
awalnya aku agak takut melihat wajah serius ayahmu tapi karena tekat ku yang kuat aku menceritakan semuanya pada ayahmu dan ayahmu menyetujui hubungan kita dan menyetujui tentang rencanaku""rencana apa naruto kun"
"nah kalau itu aku tak bisa cerita,nanti kau tahu sendiri hehehe"
"ck kenapa tak cerita sekarang sih menyebalkan"hinata merajuk sambil mengerucutkan bibirnya
naruto yang melihat ekspresi hinata seperti itu langsung tertawa dan mengecup bibir hinata cepat
.
.
.
.
.
.
.
."nah sekarang sudah sampai,ayo kita masuk kelihatanya mobil ayahmu sudah sampai"naruto keluar untuk membukakan pintu mobil untuk hinata
"hime sebelum kau masuk kedalam biar ku tutup dulu dengan ini"naruto menunjukkan kain panjang kecil di genggaman tanganya
"buat apa"
"sudah jangan banyak tanya hime nanti kau juga tahu"
naruto langsung menutup mata hinata dan hinata hanya pasrah sajanaruto mengaitkan lenganya ke lengan hinata membimbingnya untuk berjalan kedalam mansion huuyga
"nah sekarang kita sudah sampai.......akan ku buka ya penutup matanya"
naruto berjalan ke belakang punggung hinata dan membukanya perlahan
saat dilepas penutup matanya, hinata masih memejamkan mata,sesaat sebelum dibuka penutup matanya entah kenapa perasaan hinata ingin marah dan memukul seseorang
setelah memantapkan hatinya hinata perlahan membuka matanya sedikit demi sedikit
"Jreeeeng"
lihatlah hinata sekarang mata melotot sambil bola mata melirik kekanan dan kekiri dengan mulut terbuka
Tamannya di ubah menjadi sebuah resepsi pernikahan
karper merah panjang menuju altar yang indah
beserta pendeta yang berdiri di altarkursi kursi yang sudah di isi oleh teman-teman dekat
dan keluarga dari masing masing mempelai"a..a...ap...apa....apaan ini naruto"
"hime sayang hari ini hari pernikahan kita"naruto tersenyum lebar dihadapan hinata
"kapan kau merencanakan semuanya"
"oh itu....sebenarnya setelah aku keluar dari rumah sakit aku langsung ke jepang menemui ayahmu untuk melamarmu.......kau tahu betapa sulitnya aku meyakinkan ayahmu sampai aku bersujud selama 1 jam baru ayahmu mau mendengarkan penjelasanku dan akhirnya menerima lamaranku"
"ta...tapi seharus....
"hai'i...hai'i...sebaiknya pembicaraan ini ditunda dulu
sekarang waktunya merias pengantin"ino memotong pembicaraan naruto dan hinata"ayo cepat orang orang sudah lama menunggu"kata tenten
"ayo"kata sakura
Sakura,ino dan tenten membawa hinata ke kamar rias
sesampainya dikamar rias hinata malah ngambek tidak mau memakai pakaian pengantin
"ayolah hinata jangan begitu apa kata orang nanti kalau pernikahan ini batal"kata tenten
"aku tidak mau menikah kalau kalian tidak menjelaskan padaku kapan kalian mengetahui kabar tentang naruto kun"
"hah....baiklah biar aku saja yang menjelaskan semuanya.......sebenarnya tenten dan ino baru saja tahu
sedangkan aku sudah lama....apa kau ingat aku pernah pergi ke amerika untuk menemui kepala rumah sakit disana....nah disanalah aku bertemu dengan naruto
naruto menjelaskan semuanya padaku dan sasuke
sebenarnya aku ingin segera memberitahumu tetapi naruto melarang katanya biar ia saja yang menjelaskan semuanya dan akan memberi kejutan padamu,sebenarnya aku sudah bertanya apa yang akan naruto lakukan tapi naruto bilang rahasia,naruto terus memohon agar aku diam saja seolah tidak tahu apa2 ya aku turuti saja sampai naruto bicara kemarin untuk datang kepernikahan kau dan dia
jadi yang harus kau salahkan adalah si rubah kuning itu
bukan kami karena kami hanya diminta bantuan oleh ayahmu untuk mempersiapkan pernikahan ini"kata sakura panjang lebar"ya betul tuh"ujar tenten dan ino bersamaan
"oh jadi semua ini rencananya si kuning itu awas nanti akan ku beri pelajaran nanti"hinata menyeringai licik
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCRencana apa ya yang dibuat hinata
Kemungkinan chap depan akan tamatSampai jumpa
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar culunku
Fanfictionseseorang yang mengharapkan cinta sejati bisa dengan mudah terjerumus dengan yang namanya kesalahan sesaat