"Aku mencarimu semalaman, kemana kau pergi? Kenapa tidak mengaktifkan ponselmu??"
Cerocos taehyung, dia tidak peduli dengan lingkaran hitam dikedua matanya karena mencari jimin kesana kemari tadi malam. Awalnya dia pikir jimin hanya keluar untuk membeli cemilan. Tapi sampai dua jam menunggu, dia belum juga kembali ke kamar. Taehyung sangat panik, apalagi ponsel jimin tidak bisa dihubungi.
"Aku membuang handphone ku ke sungai han."
'Hah?'
"Kenapa dibuang? Handphone itu kan hadiah ulang tahun dariku, jimin-ah.."
"Pacarku marah, dia tidak ingin aku menggunakan ponsel darimu."
"Siapa pacarmu? Jungkook?? Jangan bohong, ji-"
"Waktu itu aku memang berbohong."
'Kalau sekarang hanya setengah berbohong.'
Lanjut jimin dalam hati.
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah jadian dengan jungkook."
"Jimin... Aku tidak percaya pada-"
"Makanya ayo pulang. Nanti akan kubuktikan padamu."
Kata jimin, siap untuk menggendong tasnya.
"Sini, biar aku yang bawa."
Tawar taehyung. Dia memutuskan untuk tidak peduli dengan kicauan jimin tentang jungkook.
"Tidak usah. Aku sudah memisahkan barangku dengan barangmu. Jadi semuanya yang ada di tas ini adalah milikku."
"Tidak apa-apa, sini biar kubawakan."
"Tidak mau!!"
Teriak jimin sambil menepis tangan taehyung.
"Kalau kau yang bawa nanti kau semakin pendek."
Canda taehyung, dia berusaha untuk tidak marah menghadapi sikap jimin yang seperti anak kecil sekarang ini.
"Biar saja. Aku pendek atau tidak juga tidak akan ada pengaruhnya untukmu."
"Tentu saja ada pengaruhnya untukku. Sangat besar malah."
Jimin mengernyitkan keningnya, lalu melihat kearah taehyung. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria itu padanya.
"Dengar ya, jimin. Aku tidak mau anak-anakku nanti punya tinggi badan kurcaci seperti ibunya."
"Yah!! Aku ini tidak sependek itu!!!"
"Hahahaha aku kan hanya bercanda. Sini, berikan tasmu padaku."
Kata taehyung, masih dengan tawa di wajahnya.
"Ini ambillah, Tuan Tinggi!"
Ujar jimin, sebelum kemudian melemparkan tasnya kearah taehyung yang sedikit terjungkal karena lemparan itu.
'Dia ini mau menginap semalam, tapi barang-barangnya banyak sekali seperti akan tinggal seminggu.'
Batin taehyung. Sebelum kemudian mengemas barangnya dengan cepat, lalu keluar dari kamar untuk mendapati jimin yang menangis di lorong hotel.
"Ada apa ini?? Kenapa kau duduk dibawah?"
"Hiks.. Hiks.. Aku.. Hiks.. Aku terjatuh.. Hiks.. Karpetnya membuatku tersandung.. Hiks.. Hiks.. Kakiku sakit... Hiks.. Tae.. Hiks.."
"Jangan menangis, kau ini. Masa jatuh seperti itu saja menangis."
Kata taehyung, dia menaruh kedua tasnya dibawah. Lalu menghapus air mata jimin, sekalian juga membersihkan ingus yang keluar karena jimin menangis seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Teman Hidup
FanfictionTaehyung adalah teman Jimin sampai kemudian masalah keluarga membuat keduanya mengubah status mereka.