Kali Kedua

12 4 1
                                    

Weekend ini Anggita hanya sibuk dirumah dan ini waktunya ia untuk menenangkan pikiran yang sudah satu minggu di isi oleh rumus matematika.

"Dek, kamu ikut kakak yuk ke Butik kakak" Ajak kak Tasya

"Nggak ah aku mau dirumah aja, loh kak Aurel nggak kuliah?" Tanya Anggita

"Dosennya lagi liburan yaudah deh kakak nggak kuliah"

"Yaudah dirumah aja lah lagian aku lagi males keluar rumah lagi pengen dirumah aja" Ujar Anggita sambil memainkan handphone nya

Namun terdengar suara klakson mobil, Anggita pun segera keluar rumah dan melihat siapa yang datang kerumah nya

Dan ternyata yang datang adalah Aldy, dengan membawa satu buket bunga yang besar dan boneka tedy bear yang cukup besar.

"Anggita kedatangan gue kesini gue mau minta jawaban atas pertanyaan gue lusa kemarin"

"Pertanyaan apaan gue lupa"

"Lo mau nggak jadi pacar gue"

Dan dibelakang mereka ada kak Aurel yang menyaksikan adegan itu.

"Aduh gimana yaa gue masih butuh waktu buat ngebahas ini semua"

"Tapi kapan? Gue udah lama nunggu"

'lama dari mana baru dua hari' ujar Anggita dalam hati

"Gue nggak tau kapan bisa ngejawab pertanyaan lo itu karena gue belum bisa buka hati buat lo"

"Apa ada yang lo suka?" Tanya Aldy

"Mau gue suka sama orang tetep gue belum bisa buka hati buat lo Al. Lebih baik lo pergi dari sini deh gue lagi nggak mau di ganggu"

"Gue nggak bakalan mau pergi sebelum lo nerima gue jadi pacar lo"

Anggita tidak menghiraukan perkataan Aldy dan ia pun langsung masuk kedalam rumahnya, dan Anggita pun mencyduk kak Aurel yang sehari tadi mengintip adegan mereka.

"Kakak ngapain disini? Kakak ngintipin aku?" Tanya Anggita

"Ehh... Ng.. Ng.. Nggak kok" Jawab kak Aurel terbata bata

"Kakak bohong kan"

"Yaudah iya kakak ngaku kakak ngeliatin kamu dari tadi"

Anggita pun langsung masuk kedalam kamar, disisi lain Aldy yang masih stay menunggu jawaban Anggita. Aldy masih di luar

Didalam kamar Anggita mengintip lewat jendela. Tiba tiba pintu kamar Anggita diketuk

"Masuk pintunya nggak dikunci"

"Dek. Kenapa kamu nggak terima dia aja, kasihan dia panas panasan nungguin kamu" Ujar kak Aurel

"Nggak kak aku nggak suka sama dia"

"Kenapa nggak kamu coba aja untuk suka sama dia"

"Nggak bisa kakak, perasaan aku nggak bisa di paksain. Cinta itu nggak bisa di paksain, cinta itu dua insan yang saling mencintai bukan satu orang doang, lagian udah banyak cewek yang dia tembak terus tiga bulan kemudian putus sama dia"

"Iya kakak tau, tapi kasihan tau dia nungguin kamu dari tadi"

"Aku tetep nggak mau"

"Sekarang kakak mau tanya, dan kamu harus jawab pertanyaan kakak dengan jujur"

"Iya kak"

"Kenapa kamu nggak mau nerima dia, dan apakah ada orang lain yang kamu suka?" Tanya Kak Aurel

"Alasan aku nggak mau nerima dia karena aku udah suka sama orang lain kak"

"Siapa?"

"Chairmate aku sendiri. Fariz"

"Yaudah kamu bilang kalau kamu lagi suka sama seseorang"

"Dia tetep aja maksa aku kak"

"Yaudah deh kakak nggak tau lagi harus gimana yang penting kamu tenangin diri kamu sendiri dulu nanti kakak yang ngomong sama dianya"

Kak Aurel pun langsung keluar dari kamar nya Anggita dan segera keluar untuk menemui Aldy

"Kamu temennya Anggita?" Tanya kak Aurel

"Iya kak, Anggita nya kemana ya?"

"Anggita lagi nggak mau di ganggu, jadi lebih baik kamu pulang aja"

"Tapi kak aku mau ngomong sama dia"

"Dia mood nya lagi nggak beraturan jadi sebaiknya kamu pulang dulu"

"Aku nggak mau pulang sebelum ketemu sama dia kak"

"Masih ada hari sekolah jadi kamu bisa ketemu dia nanti disekolah, dan saya minta kamu jangan buat Anggita jadi banyak fikiran karena itu nggak baik buat Anggita, sebaiknya kamu pulang dulu" Ujar kak Aurel.

"Yaudah kak aku titip satu buket bunga ini sama bonekanya ya kak, tolong kasih ke Anggita ya kak"

"Sebaiknya kamu bawa aja karena kakaknya Anggita ada yang alergi sama bunga"

Dibalik obrolan mereka ada Anggita yang mengintip dari atas jendela kamarnya.

Anggita dilema dengan perasaan nya disisi lain Anggita suka sama Fariz, dan Aldy yang terus menghantui pikirannya Anggita.

Dan ini untuk yang kali keduanya Aldy mendatangi Anggita hanya untuk meminta jawaban atas pertanyaannya yang sempat menyatakan cinta kepada Anggita.

Anggita merasa lega karena kak Aurel berhasil membuat Aldy pergi dari rumahnya

Anggita yang tadinya liburan mau refreshing fikiranya tetapi Aldy yang kini kembali masuk kedalam Fikirannya

Anggita merasa dilema dengan perasaan nya, dan Aldy yang selalu menghantui fikirannya. Mood Anggita kini hancur lebur dan tidak tau harus apalagi, dan dia memilih untuk tidur.

.

.

.

.

.

.

Hallo semuaa aku update lagi nih, maaf ya pendek soalnya ini juga bikinnya disekolah karena lagi free juga jam nya yaudah deh nulis aja lagian gabut juga hehehe. Maaf ya kalo garing dan maaf juga kalo nggak danta, gimana baper nggak? B aja sih hahaha
Happy Reading💚 ikuti terus ya ceritanya dan jangan lupa like dan follow akun aku👌

Chairmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang