Return

10.6K 455 27
                                    


Pagi ini, udara kota seoul terasa sangat segar. Musim semi yang perlahan lahan menghapus musim dingin.

Seorang gadis dengan celana jeans serta hodie putih yang sangat pas melekat ditubuhnya.

Dipadukan dengan sepatu kets bewarna putih serta rambut coklatnya yang panjang dibiarkan terurai begitu saja.

Tak lupa sebuah earphone yang bertengger di kedua daun telinganya.
Gadis itu bernama Kim Nayoung, seorang mahasiswi sastra disalah satu universitas terkenal di Korea.

Nayoung Pov,,

Linee,,

MinhyunHwang : Eodiseo? (Dimana?)
Kim~ssi : Di halte. Waeyo? (Kenapa?)
MinhyunHwang :Geureyo? Gereum josimhae. (Benarkah? Kalau begitu berhati hatilah)

Kim~ssi :Ne.

1 detik,,

2 detik,,

3 detik,,

Tidak ada lagi balasan dari seorang Hwang Minhyun.

Kulihat sebuah bus mendekat kearah ku. Bus itu yang akan membawaku ketempat tujuanku saat ini.

Disepanjang perjalanan ku lihat wajah yang sangat tidak asing untukku terpampang di beberapa jalanan kota Seoul.

Foto seorang idol papan atas yang akan berulang tahun sebentar lagi.

Karena memang seperti itulah adat setiap fans kpop di Korea saat idolanya akan berulang tahun.
Mungkin bukan hanya di korea saja, dibeberapa negara juga melakukan hal sama.

Kupandangi foto foto yang terpampang di sepanjang jalan.

Aku sedikit mengenal idol itu, dia terlihat lebih dewasa sekarang.
__

Sebuah Cafe di sepanjang jalan gangnam inilah tempatku bekerja. Menjadi seorang peracik kopi, tidak terlalu buruk.

“Anyeonghaseyo, anda ingin memesan sesuatu?” tanyaku pada seorang pelanggan yang mengantri.

“Latte hana juseyo” jawab pelanggan itu dengan mengacungkan satu jari telunjuknya. (Berikan aku satu latte)

“Ne,, jansimanyeo”(baiklah, tunggu sebentar)

Hanya beberapa detik latte ini telah selesai kubuat. 1 cup latte panas.

“Silahkan ambil latte anda, 3500 won” ucapku sambil memberikan segelas latte panas pesanannya.

“Gamsahamnida” (terimakasih)
Kuanggukkan kepalaku pelan “ne”(ya)

Sebuah pemandangan aneh terlihat olehku.

“Anda ingin memesan sesuatu?” tanyaku pada pelanggan lain.

Sedikit misterius, dengan masker hitam dan topi hitam yang menutupi wajahnya.

“Noona” jawab pelanggan misterius itu.

Suara yang sangat familiar ditelingaku. Suara yang sangat kurindukan beberapa tahun terakhir ini.

Tenggorakanku terasa tercekat, jantung yang semula tenang menjadi sangat agresif.

Seolma (tidak mungkin),, tidak mungkin pria bermasker dan bertopi hitam ini dia.
__

Jungkook pov,

Akhirnya aku menemukan gadis yang ku cari selama ini.

Gadis itu ada dihadapan ku saat ini, dia terlihat semakin cantik. Rambut coklatnya yang tergerai membuatnya semakin terlihat semakin cantik.

Senyum itu, senyum yang sangat ku rindukan.

“Anda ingin memesan sesuatu?” tanyanya padaku.

Oh god,aku sangat merindukan suara itu.

“Noona”

Sepertinya jawabanku ini membuatnya terkejut. Entah dia masih mengingat suaraku atau tidak.
Dia terdiam untuk beberapa detik. Berusaha memulihkan sesuatu yang tidak masuk akal untuknya saat ini.
__

Disebuah meja berbentuk persegi, yang memang dikhususkan untuk dua orang saja kami duduk berhadapan.

Hening, perasaan canggung entah bersalah terlihat diantara kami.

“jaljineseo?” dia membuka pembicaraan. (Apa kau baik-baik saja?)

“Ne, noona neun?”

Dia masih belum melihatku, matanya masih tertegun pada kedua tangannya yang sedang sibuk bermain dengan jari kukunya.

“Eoohh,,” jawabnya sedikit lirih.

Nayoung pov,

Jeon Jungkook, ada dihadapanku sekarang. Wajah yang tidak bisa kukenali karena masker hitam yang menutupinya, tapi aku masih mengingat suaranya.
Dia diam tanpa mengatakan apapun.
Aku mencoba membuka pembicaraan,, “jaljineseo?”

Tanpa dia menjawab pun aku sudah tau kalau dia baik baik saja. Menjadi seorang idol papan atas, mempunyai banyak fans disetiap negara.

“Ne,noona neun?”

“Eoohh,,”

“Miann”
Ucapannya berhasil membuatku mengalihkan pandanganku yang tadinya tidak ingin melihatnya, kutatap kedua mata itu sekarang.

“Mwoga?” (untuk apa?)

Dia diam sebentar untuk beberapa detik.

“Karena terlambat menemuimu”

Seakan ada petir yang menyambar ku saat ini, dia terlihat sangat tulus mengatakannya.

Matanya seakan mewakili perasaannya saat ini.

Bahkan dia sedikitpun tidak mengalihkan pandangannya dariku sejak kami duduk.

“Gwenchana” jawabku yang sebenarnya tidak baik baik saja saat ini.

Kenapa kau harus datang disaat aku sudah mulai bisa melupakan segala hal tentangmu. Kau tiba tiba datang dan kembali memanggilku noona.

“Jinjja gwenchana?”tanyanya dengan sedikit memastikan.

“Ani,” entah kenapa kata ini lolos dari mulutku. (Tidak)

Keheningan terjadi kembali, dia menunduk lemas setelah mendengar jawabanku tadi.

“Najunge,,” kugantung kalimatku. (Lain kali)

“Ne?” tanyanya sedikit terkejut.

“Najunge kita bicara lagi, aku harus kembali bekerja sekarang”

“Arraseo, aku akan menunggu noona disini”

“Ani, kau pulanglah, akan tidak nyaman untuk ku jika kau menunggu disini” tolakku dengan posisi sedikit berdiri.

“Geure? Kalau aku membuat noona tidak nyaman aku akan pergi”

Bukan itu yang aku maksud jungkook~a. Aku tidak bermaksud untuk mengusirmu, aku hanya butuh waktu untuk menerimamu kembali di kehidupanku yang sekarang.
__

Anyeoonnggg,,,
Ini merupakan fanfic pertama aku. Mohon dukungan kalian agar cerita ini tetap bisa berlanjut. Vote dan comment kalian akan sangat berarti untuk kelanjutan cerita ini. Dan juga tolong tunggu part part selanjutnya!!!

DAPAT SALAM DARI JEON JUNGKOOK









You are Mine - JJK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang