Jeongkook pov,
Hampir seharian aku dan member lain berlatih koreo untuk comeback kali ini.
Dentuman musik itu terus menggema sesekali berhenti untuk memberi kami waktu beristirahat.
Kulihat wajah para member hyung sudah mulai kelelahan. Begitupun juga aku. Kami benar-benar bekerja keras untuk comeback kali ini.
Darah, keringat dan air mata telah kami tumpahkan untuk mencapai posisi seperti sekarang. Dukungan dari para fans yang membuat kami tetap bertahan dalam posisi ini dan tumbuh semakin besar.“Aideul~a, kita istirahat sebentar” kata Hoseok hyung.
Refleks kami berhenti dan duduk.Berbagi minuman satu sama lain, itu sudah menjadi hal yang sangat biasa diantara kami.
Tidak ada rasa canggung maupun menganggap hubungan ini hanya sebatas partner kerja. Karena kami telah menjadi satu keluarga.
Kuambil ponsel yang ku letakkan disaku belakang celanaku.Aku baru ingat kalau aku tidak menghubunginya seharian ini. Kim Nayoung, apa yang dilakukannya sekarang?
“Waeyo?” tanya Jimin hyung yang duduk di sebelahku.
“Seperti ada yang menganggu fikiranmu” lanjutnya yang kemudian meneguk botol berisi air putih yang sedari tadi ia bawa.“Gwenchanayo hyung”
“Geure? Jika ada masalah ceritakan pada kami, kami akan membantumu”
Kuanggukan kepalaku tanda mengerti “ne”.Kulirik ponsel ku kembali, dan menemukan nama Nayoung noona disana. Ku tekan tombol call untuk menghubunginya.
Para hyung telah selesai berlatih, dan mereka kembali ke dorm. Aku meminta mereka untuk pergi terlebih dahulu.
1 detik,,, 2 detik,,, 3 detik,,,
Tidak ada jawaban darinya. Apa dia sedang sibuk?
Karena beberapa kali tidak ada jawaban, jadi aku memutuskan untuk mengiriminya sebuah pesan.
“Apa noona sedang sibuk? Aku menelfonmu berkali-kali tapi kau tidak mengangkatnya” tulisku.
Tempat ini semakin sunyi, karena malam semakin larut. Suara staff yang tadi masih terdengar semakin menghilang perlahan.Ddrrtt,,, ponselku bergetar.
“Ne hyung” jawabku karena yang menelfon Namjoon hyung.
“Eodiseo? Jib e palli gara!” pintanya dari seberang telfon.(Dimana? Cepatlah pulang!)“Arraseo”
Dia langsung mematikan panggilannya setelah mendengar jawabanku.
Kumasukkan kembali ponsel ke dalam saku celanaku. Kumatikan semua lampu, dan kembali ke dorm.
__Kulihat lagi ponsel ku ketika sampai di dorm. Masih tidak ada balasan.
Apa dia sedang sibuk?Atau dia sudah tidur?
Aaaahhh,,, mungkin dia sudah tidur.
Tidak baik menganggu orang yang sedang tidur.
Aku juga harus tidur sekarang karena besok harus berlatih lagi.Nayoung pov,
Malam semakin larut, tapi masih membuatku tak ingin pulang ke rumah.Aku duduk disebuah bangku depan minimarket dengan 1 cup ramen dan sebotol cola dihadapanku.
Kalimat Minhyun oppa tadi siang benar-benar masih terngiang dikepalaku. Aku tidak menjawabnya, dan langsung meninggalkannya.
Benar-benar tidak pernah terfikir oleh ku, kenapa dia bisa berkata seperti itu. Aku sudah menganggapnya seperti oppa ku sendiri. Dan sedikitpun aku tidak pernah berharap dia untuk menjadi kekasihku.
Dia tampan, dan dia juga baik. Banyak sekali gadis-gadis di luar sana yang menyukainya. Bahkan lebih cantik dan lebih baik dariku.
But,,,, why me?Kumakan ramen yang sedari tadi menganggur di depanku. Serta kubuka tutup botol cola yang masih tersegel.
Setidaknya ini bisa mengurangi rasa kalut ku saat ini.Kurogoh saku cardigan ku untuk mengambil ponsel.
Tapi waiitt,,,
“Kemana perginya ponselku?” tanyaku pada diriku sendiri.Kurogoh saku yang lainnya, tapi hasilnya tetap saja nihil. Ponsel itu juga tidak ada disana.
Aakkhhh,, shitt,,,
Sepertinya aku meninggalkannya di taman saat aku bersama Minhyun oppa tadi siang.
“Kim Nayoung,, kenapa kau sangat bodoh,,uuukkhhh” runtukku.
Berdoalah semoga tidak ada pesan atau telfon dari Jeon Jungkook.
__
Aku merapatkan cardigan ku yang bisa dibilang sedikit kebesaran.
Minimarket itu letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku, jadi aku berjalan kaki untuk pulang.Tapp,, tapp,,tapp,,,
Langkahku perlahan menuju rumah.
Mudah-mudahan ponsel itu masih ada di taman sekarang, karena sudah terlalu larut tidak mungkin aku mengambilnya.Sudah bisa kulihat rumahku dari sini. Tapi aku melihat sesuatu yang sangat familiar disana.
“Kenapa mobil itu ada di depan rumahku?” tanyaku pada diri sendiri.
Ku percepat langkahku.
Ketika sampai di depan rumah, ku lihat Minhyun oppa sedang duduk disebuah tangga yang jika kau menaikinya akan menuju ke rumahku.Dia melihatku dan memberikan ponsel yang kutinggalkan di taman tadi siang.
“Gomawo oppa” kuambil ponsel itu.
Dia tidak mengatakan apapun dan langsung berjalan menuju mobilnya.
Kuputar badanku untuk melihatnya pergi.“Nayoung~a” panggilnya tanpa melihat kearahku.
“Ne?”Dia diam sebentar.
“Anida” lanjutnya yang kemudian memasuki mobilnya.(Tidak)
Dan mobil itu pergi meninggalkan rumahku.
Ini pertama kalinya dia bersikap dingin padaku. Aku tau dia sangat kecewa dengan sikap ku tadi.
Bukan seperti diriku yang biasa dia temui. Mungkin itu yang dia fikirkan sekarang.
Kurebahkan tubuhku dikasur tempat tidurku. Sangat nyaman. Tempat terbaik untuk mengurangi rasa lelahku.
Kunyalakan ponselku.
Sekali lagi aku terkejut. Entah ini sudah keberapa kalinya aku terkejut hari ini.
Hampir saja kata-kata kotor terlontar dari mulutku.
Kulihat banyak sekali panggilan tak terjawab disana. Jeon Jungkook,, dia menelfonku hari ini.
Ada satu pesan juga yang sudah terbuka. Sudah jelas siapa yang membukanya.
Aaakkkhhhh,,, Ini benar-benar membuat gila.
Kuacak-acak rambutku yang sudah sangat berantakan.
Hwang Minhyun apa kau yang membuka pesan ini, aakkkhhh,,, jinjja...Kim Nayoung,, neo jinjja paboya.
Anyeooongggg readernim,,,
Maaf kalau masih banyak typo bertebaran di ff ini. Karena ini ff pertama aku,,,
Masih belajar nulis authornya.
Vote dan comment kalian sangat berarti dan sangat berharga untuk kelangsungan hidup ff ini.Happy read!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine - JJK (END)
FanfictionI came not to be a burden to you but to make you happy.