Warkop bang Aji depan Alfamaret kini mulai ramai, Fahri yang memang sudah disana sejak pagi tak sedikitpun mau bergerak pindah dari sofa di sebelah pintu, padahal sudah tiga jam berlalu ia disini. Menurut Fahri lebih baik disini daripada di rumah, disini ia bisa merasakan bahwa ia tidak sendirian.
Getaran dari saku celannya membuat ia dengan cepat meraih benda persegi itu. Obrolan seru di grup berisikan 8 remaja pria yang beberapa tahun ini mengisi hari-harinya membuat senyumnya merekah.
Ia sadar ia butuh teman, tantangannya di grup berakhir dengan hadirnya 5 remaja pria didepannya yang tengah asik mengobrol sambil kadang memainkan ponsel mereka.
Tak berselang lama bunyi bising motor dari luar mengalihkan atensinya. Alvian Jaehyun datang dengan wajah kusut, Fahri terkekeh pelan melihat wajah temannya itu.
"Itu wajah kenapa bos, kusut amat kaya gak dikasih jatah aja."Ledek Fahri ketika Alvian sudah duduk disampingnya.
"Mau dikasih jatah Siapa aku ini? Kau tak tau aku ini bakal kena terkam singa nanti."Alvian jaehyun ketika marah memang sudah biasa mengeluarkan logat bataknya.
"Yaelah bos sebat dulu dah sana."Al dari jauh melemparkan sepuntung rokok dan korek ke arah sofa tempat dua pemuda itu terduduk.
"Gak sebat dulu gua, sampe rumah bisa di cincang punya aku sama nyonya besar."Tolak Alvian dengan cepat, Fahri bingung kenapa alvian bisa sangat lemah seperti ini.
"Cerita bro, lu ada masalah apa?"Akhirnya setelah berfikir lama, kalimat itu keluar juga dari mulut Fahri.
"Gua abis kabur."Penyataan Alvian Jaehyun ini membuat Fahri kaget, dari siapa alvian kabur, apa alasan Alvian kabur, dan segala pertanyaan lainnya bersarang dipikiran Fahri.
"Gua kabur dari Siblingstime sama kembaran gua. Minggu ini jatah gua nganter dia kemanapun dia mau. Tapi gara-gara elu gua jadi cabut disini, jadi Fahrizal Eunwoo lu harus tanggung jawab."Pernyataan Alvian membuat Fahrizal Eunwoo Kaget setengah mati. Ia bingung apa yang akan terjadi berikutnya.
"Gua tanggung jawab apa pler."Tanya Fahrizal sambil menepuk keras bahu Alvian disampingnya.
"Gak sampe sepuluh menit kembaran gua bakal sampe sini dan gua yakin dia bakal nyuruh gua buat jadi supir dia sehari, dan elu harus tanggung jawab buat nganter dia."Kalimat tadi bukan permintaan tapi sepenuhnya suruhan yang tidak mungkin Fahri tolak.
Fahri mencoba memutar otaknya mencari alasan sebelum perkataan Alvian membuatnya menyerah.
"Elu bebas pake motor gua. Asal lu yang anterin dia. Bayarannya seminggu ini gua yang nebengin elu kesekolah sama pulang. Tertarik Fahrizal?" perkataan Alvian Membuatnya berfikir keras. Dan dengan perlahan fahri menganguk tanda ia setuju dengan tawaran Alvian. Sialan Alvian Jaeyun memang paling pintar dalam bernegosiasi.
Ponsel Alvian berdering, ia dengan cepat mengangkat panggilan itu dan berdiri, beberapa menit alvian berbicara di telfon sampai dengan pelan alvian berteriak pada Fahri untuk mengikutinya keluar. Diluar bisa ia lihat seorang gadis berkaos putih dengan celana jeans tengah mengangkat telfon memunggunginya, ia sadar ini kembaran Alvian Jaehyun. Alvian menepuk pundak gadis bersurai hitam panjang itu.
Perlahan gadis itu menoleh, dan rasanya jantung Fahri berdebar lebih keras. Kembaran Alvian Jaehyun adalah si gadis bus yang beberapa hari ini selalu muncul dimimpinya. Apakah ini takdir? Sekarang gadis itu berdiri didepannya.
"Nat, kenalin ini Fahri. Hari ini dia yang bakal jadi supir lu gantiin gua."Dengan bahagia Alvian mengenalkan Fahri ke kembarannya itu. Gadis yang di panggil Nat itu tersenyum sambil mengulurkan tangan kepadanya.
"Natalia Chaeyeon, salam kenal Fahri."Suara lembut gadis itu membuatnya dengan cepat mengulurkan tangan membalas jabatan gadis bernama Natalia Chaeyeon itu.
"Fahrizal Eunwoo panggil Fahri aja."-
Natalia Chaeyeon
Fahrizal Eunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Garudaku 2018
Fanfiction[DISCONTINUE] Garudaku, 2018 We cried a lot like we laughed a lot.