prolog

1.4K 186 59
                                    



Kim Mingyu melangkahkan kakinya keluar dari kereta api di stasiun kota yang asing baginya. Dia duduk disalah satu kursi di peron stasiun sambil memikirkan kemana harus pergi selanjutnya.

Ponselnya bergetar disaku celana jeansnya, membuatnya mau tidak mau mengeluarkannya, dan mengecek siapa yang menelponnya.


Jungkook


"halo," suara Mingyu terdengar letih.

"WOY LU KEMANA ANJING?!"


Mingyu langsung menjauhkan ponselnya dari telinga. Suara Jungkook benar-benar sanggup membuat gendang telinganya pecah saat ini juga.


"maen," jawab Mingyu singkat.

"MAEN KEMANA ANJING?!"


Sungguh, Jungkook menelponnya dari rawa-rawa apa gimana sih? Suaranya benar-benar luar biasa menggelegar dari speaker ponselnya ini.


"ya ... kemana-mana,"

"heh Kim Mingyu bangsat, lu jangan aneh-aneh ya," suara Jungkook mulai terdengar manusiawi sekarang, "gue ke kos lu lu gaada, gue tanya ortu lu mereka gatau, gue tanya Chaeyeon juga dia gatau,"


Deg


Hati Mingyu seperti dihantam bola basket dengan kecepatan tinggi ketika mendengar nama itu disebut. Dia tertegun.


"WOY ANJING JAWAB GUE,"


Mingyu tersadar karena suara Jungkook lagi-lagi membuat gendang telinganya nyut-nyutan.


"gue cuma pengen refreshing bentar, kalo pada tanya gue kemana bilang aja gue lagi sibuk penelitian,"

"penelitian apaan njir, ngaco lu,"

"lu temen gue bukan? Kalo iya, udah lu lakuin apa yang gue suruh,"

"yah si ampas, terus kalo nanya-nanya yang lain gue kudu gimana?"

"jawab aja sesuka lu, gue tau lu pinter boong,"

"heh sialan lu,"

"udah ya, gue mau pergi lagi,"

"woe woe tung-"


Mingyu mematikan sambungan telpon dan mematikan ponselnya. Dia tidak ingin diganggu hari ini ataupun hari-hari selanjutnya sampai dia benar-benar tenang.

Dia bangkit dari duduknya dan berjalan kearah luar stasiun. Disana sudah banyak tukang ojek, sopir taxi ataupun sopir-sopir lain yang menawarinya kendaraan untuk pergi ke hotel atau kemanapun.

Tapi Mingyu memilih untuk berjalan menyusuri trotoar yang entah akan membawanya kemana. Hanya berjalan hingga kakinya merasa lelah dan perutnya terasa lapar. Akhirnya dia memutuskan untuk makan di warung pinggir jalan.


"hmm buk, di deket sini ada penginapan yang murah ga ya?" tanya Mingyu ketika ibu penjual nasi mengantarkan piringnya.

travelove ; gyupinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang