Kyulkyung berdiri di depan pintu apartemen Minghao tapi tak berani mengetuk. Dia kesel sama mamanya kenapa dia yang harus mengantar barang ini ke apartemen Minghao, padahal ada adeknya.
Dia sudah berdiri hampir sepuluh menit sambil menimbang akan mengetuk atau tidak. Dia sudah menelpon Minghao tapi tak ada jawaban. Jika saja tak ada Mingyu, dia bakal langsung ke dalam apartemen kayak biasanya.
Masalahnya, setelah kejadian ciuman singkat mereka diatas bukit kemarin Kyulkyung jadi canggung sama Mingyu. Kemarin mereka pulang dengan saling diam.
Kyulkyung sudah tertarik dengan Mingyu sejak mereka bertemu di waduk saat itu. Senyum Mingyu yang memperlihatkan gigi taringnya sungguh menggoda. Namun, dia hanya sebatas tertarik dan tak berharap lebih. Sampai mereka terus-terusan bertemu tanpa sengaja dan ciuman Mingyu kemarin membuatnya bingung.
Cklek
Kyulkyung hampir menjerit saat tiba-tiba pintu di depannya terbuka.
"astaga,"
Mingyu yang membuka pintu tak menyangka ada orang di balik pintu.
"Koh Minghao ada?" tanya Kyulkyung cepat, mencoba menghilangkan keterkejutan dan kecanggungan yang melandanya.
"lagi keluar, paling bentar lagi balik. Masuk aja," ucap Mingyu mempersilahkan sedangkan dia keluar untuk membuang sampah.
Kyulkyung masuk ke dalam apartemen. Dia langsung duduk di sofa. Kakinya terus bergerak gelisah, memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.
"udah makan belom?" tanya Mingyu tiba-tiba membuat Kyulkyung hampir menjerit lagi. Dia menggeleng pelan.
"makan sini aja," ajak Mingyu yang sekarang berjalan ke arah dapur.
Kyulkyung berdiri dan berjalan ke arah dapur mengikuti Mingyu, lalu dia duduk salah satu kursi.
"kak Mingyu masak?" tanya Kyulkyung. Dia terkejut melihat Mingyu begitu cekatan memotong beberapa bahan lalu memasukkannya ke dalam penggorengan.
Mingyu hanya mengangguk pelan.
"wah, gue aja ga bisa," ucap Kyulkyung takjub. Entah mengapa kegelisahannya tiba-tiba hilang dan dia jadi lebih santai.
"masa cewek ga bisa masak," kata Mingyu menggoda.
"bisa sih. Masak air, masak mie, masak telur ... " jawab Kyulkyung sambil mencoba mengingat apa saja yang bisa dia lakukan di dapur.
"yang lain gabisa?" tanya Mingyu memancing.
Kyulkyung menggeleng.
"belajar sana, masa cewek gabisa masak,"
"ya emangnya kenapa?" sahut Kyulkyung tak terima.
"cewek itu harus bisa masak, biar bisa masakin suaminya," jawab Mingyu santai tapi bikin Kyulkyung gregetan.
"ya ntar kan bisa pake pembantu, yang masak pembantu,"
"beda lah, masakan istri sama pembantu tuh. Suami pasti lebih senang makan masakan istri,"
"kata siapa? Sok tau,"
"kata gue lah,"
"ya emang lu siapa? Kan belum tentu semua suami kayak gitu,"
"kalo gue suaminya gue maunya dimasakin istri," kata Mingyu sambil memandang Kyulkyung.
"yaudah gue juga ga bakal jadi istri lu," sahut Kyulkyung kesal.
"tapi gue maunya lu yang jadi istri gue,"
Kyulkyung membeku. Mingyu juga. Dia tak sadar dengan ucapan yang meluncur dari mulutnya. Mereka hanya saling tatap tanpa ada yang membuka suara.
Cklek
Suara pintu membuat keduanya menoleh bersamaan. Sosok Minghao muncul dari balik pintu sambil mengacak rambutnya.
"loh? Kok ada lu Jie?" tanya Minghao sambil menunjuk Kyulkyung yang memandangnya.
"i..itu mama ngasih sesuatu," jawab Kyulkyung tergagap sambil menunjuk kotak dari mamanya yang sekaran ada di meja depan televisi.
"wah makasih ya," ucap Minghao sambil berjalan untuk membuka isi kotak.
Mingyu kembali beralih pada masakannya dan Kyulkyung mencoba sibuk dengan ponselnya. Tapi ucapan Mingyu terngiang di kepalanya.
Setelah ciuman mereka kemarin, sekarang Mingyu bilang dia mau Kyulkyung istrinya. Bagaimana Kyulkyung bisa menahan hatinya kalau seperti ini. Padahal dia tau Mingyu hanya orang asing di kehidupannya, yang mungkin cuma singgah sebentar di dalam kehidupannya.
kalian pada jawab nay pun aku tetep double wkwkw
makasih kalian semua yang jawab yay
KAMU SEDANG MEMBACA
travelove ; gyupink
Fanfichanya kisah klasik sang traveler yang patah hati dan si pemandu wisata cerewet [ story of gyupink ] Kim Mingyu x Joo Kyulkyung © 2018 by quillea [ 010318 - 140618 ]