Pulang dari waduk Mingyu jadi punya kebiasaan baru lagi, senyum-senyum ga jelas sambil ngeliatin foto Kyulkyung di ponselnya. Dia tadi nyari-nyari turis yang bareng Kyulkyung pas makan malam, tapi ga nemu. Mungkin udah balik.
Mingyu sekarang lagi duduk di kursi di kamar hotel, menghadap kearah jalanan, sambil ngeliatin foto Kyulkyung di ponselnya. Di zoom in-zoom out, nyoba meneliti gadis itu dari dekat. Senyum dibibirnya pun terus tersungging.
"mancung bener dah," ucap Mingyu saat nge zoom dan pas dihidung Kyulkyung. Fotonya diambil dari samping, jadi hidung Kyulkyung keliatan banget mancungnya.
Tanpa sadar Mingyu jadi megangin hidung dia sendiri dan mengusap-ngusapnya.
"bibirnya tipis bener, manis kayaknya,"
Mingyu langsung geplak kepalanya sendiri. Mengumpati otaknya yang kelewat mesum sama cewek yang baru dikenalnya.
Mingyu mencermati foto Kyulkyung lagi. Memandangnya tanpa bosan. Tiba-tiba Mingyu mengangkat tangannya dan menyandingkan punggung tangannya dengan foto Kyulkyung.
"gila, putih bener. Gue buluk pasti deket dia,"
Mingyu meneruskan menatap foto-foto Kyulkyung di ponselnya, yang diambil tanpa ijin. Dia bermonolog sendiri, mengomentari apapun dari Kyulkyung. Membuatnya lupa akan seseorang disana.
***
Mingyu baru saja kembali dari sarapan saat dia ingat tak ada Kyulkyung di bawah sana seperti kemarin. Dua pasangan turis itu pun tak dia temui disana. Mungkin sudah pindah, pikirnya.
Hari ini tidak ada acara khusus bagi Mingyu, dia hanya bergelung di atas ranjang sambil menonton film yang diputar di channel tv kabel. Badannya capek akibat naik motor hingga ke Waduk Bhayangkara yang jauhnya minta ampun. Bahkan Mingyu bisa merasakan pegal di pantat dan pinggangnya.
Seharian Mingyu hanya berdiam di hotel. Pegel-pegel dibadannya sama acara tv yang lumayan seru bikin dia betah. Tapi pas menjelang malam Mingyu pengen jalan-jalan disekitaran hotel.
Sejak kedatangannya di hari pertama, dia bisa liat banyak cafe disekitaran hotel. Dia bisa ngeliat beberapa motor lalu lalang masuk bergantian ke cafe-cafe yang berjajar disana.
Mingyu keluar dari hotel dan menikmati udara malam yang sejuk. Bintang-bintang bertebaran dilangit malam bersanding dengan bulan yang hanya menampakkan sedikit wujudnya malam ini.
Banyaknya cafe yang berjajar membuatnya menggunakan metode cap cip cup, kayak pas milih hotel, buat milih cafe mana yang akan dikunjungi malam ini. Setelah menghitung langkah kakinya hingga 10 kali, dia masuk ke dalam cafe yang tepat dihadapannya.
Nuansa vintage yang mulai hits dikalangan anak muda menyambut Mingyu. Alunan suara musik terdengar dari sekumpulan orang yang sedang bermain akustik di panggung kecil di dalam cafe. Mingyu berjalan kearah bar, memesan satu kopi hitam favoritnya dan mulai mengedarkan pandangan mencari tempat duduk.
Manik mata Mingyu menangkap sosok yang tak asing duduk sendirian di dekat jendela. Wajahnya terfokus dengan notes di atas meja, tapi Mingyu tau siapa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
travelove ; gyupink
Fanfictionhanya kisah klasik sang traveler yang patah hati dan si pemandu wisata cerewet [ story of gyupink ] Kim Mingyu x Joo Kyulkyung © 2018 by quillea [ 010318 - 140618 ]