epilog

603 116 59
                                    

delapan bulan kemudian ...




mingyu kembali berdiri di stasiun kota ini lagi setelah delapan bulan kepergiannya. sama. masih sama. aromanya dan suasananya.

dia datang dengan status berbeda. dia sudah bukan mahasiswa, sekarang dia adalah sarjana ekonomi. dia juga datang dengan hati yang berbeda, bukan dengan hati yang patah seperti delapan bulan yang lalu namun hati yang pulih dan mencari kebahagian sesaatnya lagi.

mingyu langsung menuju kampus minghao pagi ini juga begitu datang. dia sengaja naik kereta malam agar bisa melihat 'pemberi tumpangannya' wisuda siang harinya.

tujuan utama mingyu sebenarnya bukan untuk minghao, tentu. dia datang untuk kyulkyung dan semoga momen wisuda minghao adalah saat yang tepat.

"hey, selamat,"

mingyu langsung menjabat tangan minghao dan menghampirinya dengan bangga. mereka tak pernah putus kontak setelah kepulangan mingyu, walau minghao masih saja penasaran dengan apa yang terjadi antara mingyu dan sepupunya.

"nah gitu dong dateng, ga kangen gue apa lu?" ucap minghao dengan senyuman lebarnya. tak ada yang lebih membahagiakan selain hari wisudanya ini.

"kangen kok gue," jawab mingyu, "kangen apartemen lu,"

"halah tai," minghao memukul lengan mingyu pelan.

beberapa keluarga minghao datang hari ini. mingyu berkenalan dengan orang tua minghao dan kembarannya. dia juga melihat anak lelaki yang waktu itu menyambutnya di rumah kyulkyung, namun dia tak bisa menemukan sosok kyulkyung.

ingin rasanya dia bertanya pada minghao keberadaan gadis itu, namun lelaki itu sibuk menerima jabat tangan dari teman-temannya.

"kak? yang ke rumahku waktu itu kan?" tanya renjun tiba-tiba, bikin mingyu sedikit kaget karena anak itu masih inget dia.

"inget?"

"inget lah," jawab renjun.

"kakak kamu kemana?"

"masih kelas kali, ntar juga kesini palingan,"

mingyu hanya mengangguk kemudan duduk di salah satu kursi. dia tidak kenal teman-teman minghao, karena memang aslinya tujuan dia ke sini bukan untuk minghao. lelaki itu duduk gelisah, bingung memikirkan apa yang akan dia lakukan saat ketemu kyulkyung nantinya.

dia masih ingat kata-kata kyulkyung yang melarangnya untuk datang lagi. dia masih betapa kecewanya kyulkyung dengan kelakuannya saat itu. tapi dia juga masih ingat senyum gadis itu yang selalu membuatnya ikut tersenyum.

"kokoh, selamaaattt,"

suara itu membuat mingyu langsung menoleh seketika. suara yang dirindukannya.

dia melihat gadis dengan setelan berwarna peach berlari pelan menghampiri minghao dan memeluknya. memberikan sebuket bunga sambil mengucapkan selamat.

tanpa sadar mingyu berdiri dan menghampiri mereka perlahan.

"jie, ada mingyu," ucap minghao bersemangat sambil menunjuk ke arah mingyu.

kyulkyung tak bisa menyembunyikan keterkejutan dalam wajahnya. gadis itu bahkan menutup mulutnya tak percaya.

"hay dek," sapa mingyu yang membuat kyulkyung tak berkutik.

gadis itu hanya memandangi mingyu dengan mata membelalak, entah apa yang ada dipikirannya namun yang pasti dia terkejut melihat kehadiran mingyu yang tiba-tiba.

"sayang, hp kamu ketinggalan nih,"

mingyu yang hendak menyalami kyulkyung jadi mengerutkan kening ketika dilihatnya lelaki tinggi menepuk bahu kyulkyung dan memanggilnya sayang. lelaki itu menyerahkan ponsel berwarna hitam kepada kyulkyung kemudian beralih menatap mingyu bingung.

"oh ya, aku lupa kak," sahut kyulkyung buru-buru sambil menerima uluran ponselnya.

kyulkyung jadi gelisah sendiri. dia sibuk memasukkan ponselnya, tak memandang mingyu ataupun lelaki di sebelahnya itu.

"eh bang yanan dateng juga?" sapa minghao dengan sumringah kepada laki-laki di sebelah kyulkyung.

yanan langsung beralih kepada minghao dan menyalaminya, "iyalah dateng, selamat ya hao. nyusul juga akhirnya,"

"wah iyalah bang, ngapain lama-lama kuliah," jawab minghao, "eh kenalin, ini mingyu. temen gue dari jakarta. gyu, ini bang yanan. pacarnya kyulkyung,"

mingyu bisa merasakan dadanya sperti dihantam bola, namun berusaha mengendalikan diri dan tersenyum, "mingyu,"

"yanan," 

kyulkyung mencuri pandang adegan perkenalan mingyu dan yanan sambil tetap sibuk dengan isi tasnya.

"hao, gue kesana bentaran ya," bisik mingyu pelan kemudian pergi menjauh dari keramaian.

dia tau terlalu berharap untuk sesuatu yang tak pasti adalah sebuah kesalahan, namun dia tak menyangka sakitnya akan seperti ini. 

memang tujuannya hanya untuk kembali melihat kyulkyung dan sedikit berharap gadis itu memaafkannya, ahkan mungkin mau menjalin kasih dengannya. namun kenyataannya, delapan bulan adalah waktu yang cukup untuk kyulkyung memulihkan hatinya dan beralih kepada yang lain. atau bahkan adis itu memang tak pernah ada rasanya untuknya, batin mingyu.

di sisi lain, kyulkyung tak menyangka mingyu akan benar-benar datang kembali ke sini. delapan bulan tanpa kabar sama sekali membuat kyulkyung berhenti berharap sama sekali dan meyakinkan diri bahwa ini semua hanya permainan mingyu. setelah kepulangan mingyu, setitik rasa dihatinya percaya lelaki itu akan kembali untuknya namun berbulan-bulan berlalu membuatnya yakin untuk berusaha beralih kepada yang lain.




oke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oke. hujat aku sekarang:)

maaf kalau cerita ini sungguh mengecewakan kalian semua.

aku bakal revisi cerita ini, tapi nanti setelah pulang kkn:)

travelove ; gyupinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang