Chapter 3

3.7K 247 1
                                    

Sorry kalo ada typo
Happy reading

~◎~

"Waw kelihatannya dia murid baru deh" tanya perempuan 1.

"Iya, dia keliahatan serasi dengan Rayhan" ucap perempuan 2.

"Apanya yang serasi, dia sangat tidak cocok. Dan... jelek" ucap perempuan 3, dan langsung diangguki oleh teman temannya yang ada di belakangnya.

'Kelihatannya dia ketuanya deh, persis kayak cabe' batin Syella sambil senyum senyum devil.

"Napa lo senyum senyum sendiri" ucap Ray 'wajah lo jadi ngeri, kalo lo senyum kayak gitu' dan di sambungnya di dalam hati.

"Gakpapa, cuma- gak jadi deh" ucap Syella dan langsung menjadi datar dan dingin. Dan di jawab oh saja.

***

"Ray" panggil Syella kepada Ray.

"Napa" jawab Ray acuh tak acuh.

"Lo duduk mana" tanya Syella karena bingung mau duduk di mana.

"Gue duduk ma temen temen gue, napa emang mau bareng gitu" ucap Ray.

"Iya. Lo kok tau sih" ucap Syella dengan datar.

"Tahu karna wajah lo keliatan, pake banget" ucap Ray.

"Ikut ya" mohon Syella.

"Cari aja tempat lain,  jangan sama gue" tolak Ray dan berlangsung pergi.

"Sorry, sudah ngerepotin lo" ucap lirih Syella, tetapi masih bisa didengar oleh Ray. Syella berlangsung pergi dari tempatnya tadi dan

BRUK

"AW, sakit" lirih Syella sambil berdiri.

"Ups, sorry" ucap- eh salah lebih tepatnya ejekan perempuan cabe (yg di atas).

"Kelihatan dari wajah lo, lo mau nantangin duel ya. Kalo mau nantangin ayo, gue terima tantangannya, gue tunggu lo jam 12.00 , kalo lo gak dateng berarti lo pengecut" ucap Syella agak di keraskan agar semua yang ada di kantin mendengarnya, dan langsung pergi tetapi tangan Syella langsung di tarik oleh seseorang.

"Ray, mau kemana sih. Asal narik narik aja" ucap Syella dengan seseorang yang ternyata Ray.

"Ke meja tempat gue aja" jawab Ray tetapi masih datar.

"Eh, ternyata ini murid baru itu ya" tanya lelaki yang rambutnya berwarna putih, dan iris mata berwarna merah darah. Saat Ray dan Syella datang ke meja kedua lelaki itu.

"Iya Devan" jawab Ray yang di sok di lembutkan kepada lelaki yang namanya Devan.

"Cantik ya ternyata" ucap lelaki yang warna rambutnya hijau, dan iris mata berwarna kuning terang.

"B aja, masa kayak gini cantik Leo" tanya Ray. "Iya" ucap serempak Leo dan Devan.

"Lo beneran mau nantang Fely. Pacarnya itu selalu rank 2 terus lho di academy ini, lo gak takut di bully kalo lo kalah" ucap Devan.

"Gue gak takut, malah gue penasaran sama pacarnya Fely, Fely itu. Dia punya kekuatan apa, dan sudah level berapa kekuatannya" ucap Syella penasaran.

***

"Mana sih tuh cabe Fely, belum dateng aja" gerutu Syella.

"Hoi, gue gantiin Fely dari tantangan yang lo buat" ucap lelaki yang warna rambutnya ungu gelap dan iris matanya berwarna abu abu.

"Sapa sih dia" tanya Syella kepada Ray.

"Dia Rifki pacarnya Fely" jawab Ray dan di jawab oh saja.

"Wah, ada yang ngadu nih" ejek Syella untuk memanas manasi Fely yang ada di belakang Rifki.

"Oi, ini namanya gak adil. Masa Syella ngelawan lo sih Rif" teriak Leo.

"Sudahlah, kita mulai saja" ucap Syella dengan datar dan dingin.

'Kok hawanya jadi gak enak gini ya' batin Ray, Leo, dan Devan. (Wah kompakan [di lempar langsung ke jurang]).

"Ayo. Siap siap untuk kalah, junior" remeh Rifki dan langsung menyerang dengan kekuatannya.

Syella dengan sigap menghindarinya. "Oh, jadi kekuatan lo api ya, dan sudah level 10. Ya kan" tenya Syella dan membuat Rifki terkejut. "Sekarang giliran gue" ucap Syella, dan langsung di belakang Syella terdapat banyak sekali kristal yang runcing yang berwarna biru ke unguan, yang membuat semua yang menonton duel tedbut terkejut.

'Syut syut' kristal yang tadi di belakangnya Syella langsung meluncur dengan cepat sampai mengenai Rifki, dan membuat Rifki mendapatkan luka yang sangat banyak. Saat Syella berbalik badan untuk pergi dan

'BRUK' Rifki ambruk dan tak sadarkan diri.

"RIFKI.." teriak Fely dan lari ke arah Rifki dan langsung nangis tersedu sedu. Teman Rifki langsung membawa Rifki ke UKS.

"Syell, sebenarnya apa kekuatan lo, dan berapa level kekuatan lo" tanya Ray dengan serius, karena Syella dapat mengalahkan Rifki yang selalu mendapat rank 2 di academy.

"Crystal, level, hmm, mungkin 5, atau mungkin... ah gak tau gue lupa" ucap Syella. 'Sorry gue bohong soal level kekuatan gue' batin Syella.

"Pasti level lo lebih dari Rifki mungkin" ucap Leo yang kepalanya nongol diantara Syella dan Ray.

"Semua bubar, tontonannya udah kelar" perintah Devan kepada murid academy yang masih diam saja.

"Syell, ikut gue sebentar" ucap Ray datar dan penuh penekanan. Dan langsung di angguki oleh Syella.

"Le, gimana nih nasibnya Syella. Gue takut kalo Syella di apa apain sama Ray" ucap khawatir Devan.

"Ho'oh Gue juga takut kalo syella di apa apain sama Ray " jawab Leo.

~◎~

Hallo.
Makasih yang masih mau baca ni cerita, kalo suka sama ceritanya vote and comment.
Tunggu chap selanjutnya ya.
Bye.

Starles AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang