Chapter 6

3.4K 207 5
                                    

Sorry kalo ada typo.
Happy reading.

~◎~

"Akhirnya sampe juga, capek gue" ucap Syella pada dirinya sendiri.

"SYELLA" teriak perempuan bersurai hijau dengan iris berwarna sama dengan rambutnya, yang bernama Nana.

"Syell gue kangen sama lo, ya kan Na" ucap perempuan bersurai biru dengan iris berwarna biru juga, yang bernama Ary.

"ARY, NANA.  Gue juga kangen, tapi gak isa lama lama" rengek Syella.

"Yah.. kok gitu sih" ucap kompak Ary, dan Nana.

"Mana yang lain, gue mau kasih ini" ucap Syella sambil menyodorkan crystal yang berbentuk seperti bola pingpong, dan berwarna bening. "Nah, untuk lo pada" lanjut Syella sambil menyodorkan crystal yang di pegangnya.

"WAW, keren" ucap Nana dan Ary. Crystal yang di pegang Nana berubah menjadi warna hijau, dan Ary berubah menjadi biru.

"Bentar biar gue panggil mereka" ucap Ary dan langsung lari kedalam rumah yang besar.

"Syell, gimana" tanya Nana sambil menopang dagu.

"Gimana apanya Na" bingung Syella dengan kata 'gimana' yang di katakan Nana.

"Aca-" ucapan Nana terpotong.

"SYELLA" ucap serempak 3 lelaki dan 2 perempuan, kecuali lelaki bersurai hitam, Ary, dan Nana.

"Gue kangen sama lo" ucap lelaki berambut pirang dengan iris biru cerah, yang bernama Verza dengan lari dan langsung memeluk Syella dengan erat.

"Ver-za, gu-e ka-gak bi-sa na-pas" ucap Syella dengan terbata bata, dan Verza pun langsung melepas pelukannya.

"Sorry, sorry" ucap Verza cengengesan.

"Napa lo Syei, kagak seneng lo liat gue" tanya Syella kepada Syei, lelaki bersurai hitam dengan iris berwarna merah.

"B aja kali" jawab Syei, dan Syella langsung melempar bola kristal berwarna bening ke Syei.

"Apaan ni" tanya Syei dengan setelah menangkap kristal itu. Setelah dipegang Syei, kristal itu berubah warna menjadi hitam pekat.

"Oh, kristalnya itu hanya untuk komunikasi, jadi gak perlu telepati talepatian buang buang energi" jawab Syella dengan santai, dan mulai memberikan kristal kepada enam orang lagi.

"Caranya" tanya  Verza sambil meneliti kristalnya yang sudah berubah warna.

"Lo pada bakal tahu sendiri nanti" jawab Syella dengan santai.

"Waw, keren" ucap perempuan bersurai ungu muda dengan iris mata pink, yang bernama Eve.

"Ho'oh Ve, keren" ucap perempuan berambut pirang dengan iris mata abu abu, bernama Sefa.

"Syell" panggil lelaki bersurai coklat denga iris mata nila, yang bernama Graner.

"Apa" tanya Syella sambil menoleh ke sang pemanggil.

"Gak papa" jawab Graner dengan santainya.

"Lo lama lama kok jadi ngeselin sih" tanya Syella kepada Graner. Dan tak ada respon apapun.

"Vero, lo dari dulu gak berubah ya. Lo dari dulu itu datar, dingin, pokoknya kagak ada ekspresinya sama sekali " tanya Syella kepada lelaki bersurai putih denga iris biru terang, yang bernama Vero.

"Biarin" jawab singkat Vero.

"Serah dah, Ok gue harus balik, bye" ucap Syella dan langsung naik ke punggung Soraru. "Oh ya, kristalnya terus di bawa, jangan pernah pernahnya di taruh di manapun itu" lanjut Syella dan langsung pergi.

"BYE, SYELLA" ucap mereka bersamaan. Kecuali Syei.

(Jadi kristal yang di pegang sama Syei berwarna hitam pekat, kristalnya Graner jadi coklat, kristalnya Vero jadi abu abu, kristalnya Verza jadi merah, kristalnya Eve jadi putih salju, kristalnya Nana jadi hijau, kristalnya Ary jadi biru, kristalnya Sefa jadi kuning, kristalnya Syella jadi biru aqua, kristal yang satu lagi masih bening.)

***

Di academy.

"Syella, mana sih, katanya sebentar tapi ini sudah 2 jam dia keluar. Lama banget sih, dari tadi gue tungguin juga" ucap Ray dengan khawatir.

"Ray, lo dari tadi nungguin gue ya" tanya Syella, dan sukses membuat Ray kaget.

"Kagak, gue tadi bosen aja di kamar, jadi kesini aja" bohong Ray, tetapi masih bisa dilihat oleh Syella kalo Ray berbohong.

"Lo dari mana, katanya sebentar tapi kok lama amat ha" tanya Ray.

"....." Ray masih menunggu jawaban dari Syella.

Masih menunggu jawaban.

"Syell, dari mana sih lo itu. Dari tadi gue cariin juga eh ternyata sama Ray di sini" ucap Stella.

"Hehehe, napa emang ada masalah sampe sampe cariin gue" tanya Syella kepada Stella sambil melepaskan jubahnya.

"Kagak, udah yuk ke asrama capek gue dari tadi cariin lo" jawab Stella.

"Ho'oh gue juga capek" ucap Syella.

"Bye, Ray. Gue sama Syella balik dulu" ucap Stella sambil menarik pergelangan tangan Syella.

'Gue udah di kacangin, trus ditinggal sendiri disini' batin Ray dan langsung melenggang pergi dari tempatnya tadi ke kamarnya.

***

Di kamar Syella.

"Hah... gue pengen liat, apa yang dilakuin 8 sodara gue" gumam Syella. Syella langsung mengeluarkan kristalnya yang berwarna aqua, kristal itu langsung terbang dan mengeluarkan hologram. Disana terpampang 9 kotak, disetiap kotak ada suara 8 sodara Syella tetapi suaranya hampir tidak bisa di dengar seperti bisikan, dan gambarnya hanya gelap, karena pasti di taruh di saku kalo kagak digenggam. Syella terus melihat warna hitam itu dan apa saja yang di omongkan sodaranya sampai jam makan malam.

TOK TOK TOK.

"Syell, ayo keluar. Lo pa gak makan" triak Ray menggelegar.

"Syell. Oi. Syell" panggil Ray lagi.

"Ayo" jawab singkat Syella dan langsung melenggang pergi.

"Oi, tunggu napa Syell" panggil Ray, dan langsung lari menyusul Syella.

"Iya, iya gue tunggu, dari tadi jalan gue juga pelan pelan" ucap kesal Syella.

~◎~

Hai..
Sorry banget kalo ada typo, dan makasih yang masih baca ni cerita yang gaje (mungkin).
Yang suka ni cerita vote+comment.
Tunggu chap selanjutnya.
Bye.

Starles AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang