Chapter 4

3.6K 232 12
                                    

Sorry kalo ada typo.
Happy reading.

~◎~

"Ray, ngapain lo ajak gue ke kak Rafa sih" tanya Syella.

"Biar lo bisa jujur" ucap Ray dengan dingin.

"Emangnya kalo gue bohong, emang kenapa" ucap Syella yang mulai kesal.

"Tinggal gue ngomong, ngapain lo bohong" ucap Ray yang masih berjalan menuju ruang kepsek.

Sesampainya di ruang kepsek Ray langsung menggenggam tangan Syella untuk masuk ke ruangan Rafa.

TOK TOK TOK

"Masuk aja Ray" ucap Rafa dengan agak berteriak.

"Tumben kemari, kemana Miko. Ada masalah ya" tanya Rafa.

"Miko mungkin lagi cari si Reza" ucap Ray dan diangguki oleh Rafa

Ray mendekatkan dirinya ke Rafa. "Kak tolong bujuk Syella" bisik Ray.

"Emang Syella kenapa" bisik Rafa yang mulai kepo.

"Syella gak mau beri tahu berapa level kekuatannya kak" bisik Ray, dan langsung diangguki oleh Rafa.

"Syell, kesini sebentar" perintah Rafa kepada Syella.

'Gue mau diapain sama ni orang" batin Syella.

"Gak gue apa apain Syell, jangan berburuk sangka dulu" ucap Rafa sambil memggeleng gelengkan kepalanya.

"Napa" tanya Syella, dan langsung di paksa duduk oleh Ray.

"Syell, kalo boleh tanya. Berapa level kekuatan lo, dan apa kekuatan lo" tanya Rafa yang mulai serius.

'Napa harus pertanyaan ini lagi sih, gue harus ngomong apa' batin Syella.

"Syell, jujur aja, gue sama Ray bakal ngerahasiain ini" ucap Rafa untuk meyakinkan Syella.

"Sebenarnya kekuatan gue crystal level kekuatan gue..." ucapan Syella menggantung karena kedatangan hewan bersayap sedang terbang ke arah Syella.

"Eh, Sor ngapain ke sini, ada masalah" tanya Syella dan dijawab dengan gelengan Soru.

"Syell, lanjutkan arah pembicaraan ini syell, jangan di gantungin" ucap Rafa.

"50" lirih Syella dan membuat Ray dan Rafa melongo.

"WHAT, 50. level kekuatan lo 50" teriak Ray dan di angguki oleh Syella dan Soru.

"Syell, kekuatan crystal itu kan dari marga Qruscel ya? Tapi gak mungkin kalo lo dari marga Qruscel, karena marga Qruscel itu sudah habis gara gara bencana yang membuat seluruh kota Kakugami hancur" ucap Rafa sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. Dan Soru menganggukan kepalanya

"Lo ngerti kakak gue ngomong apa, Sor" tanya Ray dan langsung di angguki Soru.

"Syell, lo dapet dari mana naga ini" ucap Rafa.

"Oh kalo ini gue gak bisa cerita. Ini privasi gue sama Soru, please jangan maksa gue buat cerita. Gue bakal beri tau lo pada, pada saat yang tepat" ucap Syella panjang lebar. Langsung diangguki oleh bersaudara itu.

***

"Ray enaknya kemana gitu, gue bosen" ucap Syella setelah keluar dari ruang kepsek.

"Gak tau, lha lo pengen ke mana" tanya Ray.

'Gue di anggap apa di sini' batin Soru.

"Hm... ajak gue ke tempat yang luas dan pastinya sepi aja" ucap Syella.

"Oo, kalo itu gue tau" ucap Ray sambil tersenyum.

***

"Dah sampai" ucap Ray yang masih tersenyum.

"Wow, keren" ucap Syella, dan langsung merubah warna mata yang kanan menjadi aqua. Dan Soru berubah menjadi besar.

"Keren" gumam Ray kagum melihat Soru berubah menjadi besar.

"Ayo Ray, naik" ucap Syella dan di angguki oleh.

***

"Enak gak Ray naik Soru" ucap Syella.

"Enak banget" jawab Ray dengan bahagia.

'Lo enak gue nyesek' batin Soru.

Hening

'Enaknya nih anak pengen gue kerjain deh' batin Syella.

"Ray" ucap Syella memulai rencananya.

"Hmm" gumam Ray.

"Ray" ucap Syella.

"Hmm" gumam Ray.

"Ray" ucap Syella

"Hmm" gumam Ray yang mulai kesal.

"Ray" ucap Syella lagi

"Apa" kesal Ray.

"Gapapa, cuman ngetes kesabaran lo doang" ucap Syella dengan datar dan meninggalkan Ray di belakang.

"Ni anak pengen gue bunuh aja"geram Ray.

***

"Sor, gue mandi dulu" ucap Syella. "Oh ya, jangan kemana mana" lanjut Syella sambil membuka lemari, Syella langsung mengambil setelan baju bewarna biru langit. Dan langsung pergi ke kamar mandi.

"Segarnya" ucap Syella setelah keluar dari kamar mandi. Sedangkan Soru tidur di pangkuan seseorang.

"Ray, ngapain lo kesini" ucap Syella.

"Cuman mau main sama Soru, eh pas gue dateng Soru tidur, ya udah gue pangku aja" jawab Ray sambil mengelus ngelus kepala Soru.

"Miko mana" tanya Syella ke Ray.

"Mungkin di taman" jawab Ray dan hanya di jawab dengan ber "oh" ria.

***

TOK TOK TOK

"Syell cepet bangun, nanti telat lho" ucap Ray dari luar kamar Syella. "Syell" lanjutnya.

Cklek, pintupun terbuka menampilkan Syella dengan seragam yang cocok di tubuhnya, dan mengikat rambutnya menjadi satu ikatan.

"Dah, ayo berangkan" ucap Syella dengan datar dan dingin.

Saat di perjalanan menuju kelas Syella dan Ray, Syella dan Ray menjadi bahan tontonan para murid perempuan dan murid laki laki.

"Ray cepetan kalo jalan, gue risih di lihatin kayak gitu" ucap Syella yang masih datar.

"Huft.. gue duluan kalo gitu" ucap Syella. " oh ya, kalo gue kesasar lo harus tanggung jawab"lanjut Syella dan pergi meninggalkan Ray.

'What. Tunggu dulu, gue gak salah dengerkan. Syella tadi ngomong kalo gue harus tanggung jawab kalo dia ilang, gue emangnya mamanya apa' batin Ray dan menyusul Syella yang lebih dahulu berjalan.

~◎~

Hai..
Thx ya yang masih mau baca ni cerita.
Tunggu chap selanjutnya.
Bye.

Starles AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang