Gara-gara nama lengkap

8.8K 2.5K 476
                                    

Mata kuliah pada hari itu di tutup dengan sebuah tugas analis artikel yang menyangkut tentang urban politik. Satu analisis artikel di kerjakan oleh dua orang yang dipilih pak Rudi secara acak.

"Saya minta maaf banget yah kak Tanjung gak bisa bantuin tugasnya" Sinta dengan nada menyesalnya memberi pengertian pada Tanjung yang sekelompok dengannya.

"Gak apa-apa kok, ada Ema" Tanjung melirik Ema.

"Kok Ema kak? Kitakan gak sekelompok" Ujar Ema heran.

"Tapikan bisa saling membantu, Elo bantuin kak Tanjung gih"Sela Sinta seolah mendukung Tanjung yang sudah ketahuan ingin dekat-dekat Ema "Kalau adek gue gak sakit yah pasti gue bantu kak Tanjung sebagai partner kelompoknya Em"

"Ya gak apa-apa juga sih barengan, Ema juga sendiri kerjainnya" Ema melengkungkan bibir kebawah karena partner kelompoknya juga punya acara keluarga hingga tidak bisa mengerjakan tugas bersama. Setidaknya nasibnya sama dengan Tanjung.

🏝🏝🏝

"Kak kerjain tugasnya di mana? Perpus?" Tanya Ema yang sudah mengikuti langkah ringan Tanjung.

"Di Sekre"Jawabnya.

Langkah Ema terhenti "Malu ah kak, Ema gak kenal siapa-siapa di sekre kak Tanjung"

"Kan kenal kakak" Balas Tanjung "Sisanya nanti kenalan"

Ema memanyunkan bibirnya, Sebenarnya gadis dengan pipinya yang gembul itu ingin ke cafe dengan wifi yang super cepat dan suasana yang tenang, Setidaknya di perpus agar Ema bisa berkonsentrasi namun Tanjung malah membawanya ke Sekre. Hhhhhhh Ema hanya bisa menghela nafas menerimanya.

"Yo bang Willian" Sapa semangat Lucas.

"Whats up Justin my bro" Tanjung dan Lucas terlihat norak dengan saling toss, bagus kalau tossnya pakai tangan ini tossnya pakai dada masing-masing dan terlihat lucu karena Tanjung harus melompat menyesuaikan diri dengan tinggi badan 185cm Lucas Satria Arifin.

"Wah, Kau membawanya lagi bang? Kau menculiknya dari nirwana? Eee eee" Lucas melirik Ema lalu kemudian mencolek-colek Tanjung dengan telunjuknya seolah meledek seniornya itu.

Ema memadang ke duanya jengah, kenapa ada Lucas lagi? Sumpah Ema tidak ingin di beri kelas sastra singkat.

"Wah siapa tuh bang?"Damar yang baru datang melebarkan senyumannya begitu melihat Ema.

"Temen kelompok, Mau ngerjain tugas"

"Pftthhhh, sejak kapan bang Tanjung mau ngerjain tugas? Biasanya tugasnya di oper sama Yudistira" Ledek Damar yang tidak bisa di balas oleh Tanjung karena memang begitulah adanya.

"Pftthhhh, sejak kapan bang Tanjung mau ngerjain tugas? Biasanya tugasnya di oper sama Yudistira" Ledek Damar yang tidak bisa di balas oleh Tanjung karena memang begitulah adanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanjung menarik lembut lengan Ema agar mendekat padanya "Perkenalkan namanya Ema, Tahu nama lengkapnya?"

Ah, Jangan lagi kak, Jangan lagi. Batin Ema.

TANJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang