lembar empatpuluhsatu

2.2K 299 2
                                    

06.52

"Gimana lo sama Kak Yuta?" barusan gue mau nyapa Hyeri yang barusan dateng, lah gue udah 'disapa' duluan pake muka garang.

"Barusan gue mau nyapa lo, Hyer," kata gue.

"Lo sama Kak Yuta, gimana??" Hyeri nanya ngga sabaran. Refleks, gue ngerasa ujung-ujung bibir gue ketarik. Gue senyum lebar, terlalu lebar.

"Emang kalo chat sama gebetan itu rasanya kayak uji nyali, ya?" gue bales nanya. Hyeri liatin gue bingung.

"Apaan, sih lo? Emangnya chat lo diapain Kak Yuta?"

"Kak Yuta bikin gue baper terus. Gue jadi bingung, Hyer. Sebenernya siapa yang salah, sih. Gue yang salah karena baper sendiri, atau Kak Yuta yang bikin gue baper?"

***

09.29

"Ziiiiiyaaaaaaaaa.." suara pelat basah yang gue kenal lagi-lagi kedengeran di telinga gue. Suara Haechan, yang kudu banget manggil nama gue dengan ditambah huruf Y ditengah.

"Apaan, sih," bales gue. Haechan ketawa kecil. Terus duduk di bangku kosong depan gue.

"Jalan, yok Ze?" kata Haechan. Senyum sok imut depan gue.

"Nggak," bales gue singkat.

"Minggu depan?" Haechan nanya.

"Sibuk."

"Minggu besok?"

"Sibuk."

"Sabtu besok?"

"Sibuk."

"Kalo besok?"

"Sibuk."

"Kalo detik ini juga?"

"Oh, iya! Gue lupa ada janji sama Hyeri!" kata gue hampir menjerit. Kesel.

"Ziyaaaaaaa!"

Pengen bilang gue capek banget sama suara Haechan. Tapi nggak tau kudu bilang ke siapa.

***



hehe. spesial nih.

remed [nakamoto yuta] [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang