remed [nakamoto yuta] [selesai]

lembar limabelas

10.07

"Barusan dateng udah beli mc flurry ae," suara pelat basah menghantui gue. Gue noleh. Haechan dengan santainya duduk di depan gue.

"Mana Jeno?" gue nanya. Nggak ada tanda-tanda Haechan bareng sama Jeno.

"Semalem katanya berangkat sendiri. Jadinya nggak gue jemput," kata Haechan.

"Ubrakin di grup gih. Udah telat berapa menit ini," gue nyuruh dia. Haechan liatin gue protes, tapi tetep ngambil smartphone-nya. Ngetik di sana.

"Baru juga lebih tujuh menit," gue denger, Haechan ngedumel apaan.

"Hyeri bilang, dia mendadak nggak bisa," kata Haechan tiba-tiba. Gue melongo. Buru-buru buka hape.

***

10.02

Lee Hyeri: Maaf zeeeeeeeeeee

Lee Hyeri: Mendadak sodara gue dateng semuaa

Lee Hyeri: Gue nggak boleh keluar sama mamah huee

Lee Hyeri: Ziaaaaaaaa

Lee Hyeri: Maafin gue yaaaaa ):

Lee Hyeri: Sabtu depan gue traktir mc flurry deeeeeeh

Lee Hyeri: Asal besok jangan ngambek yaaaaaaaaa

Lee Hyeri: Gue minta maafffff bangeeeett

10.08

Zia Lim: Y

Lee Hyeri: AKHIRNYA LO BALES JGGGG

Lee Hyeri: Maafin gue yaaaaa

Lee Hyeri: Nanti gue bantuin ngerjain lewat siniiiiiiii

Zia Lim: Urusin sodara dulu aja

Zia Lim: Perintah mamah jangan dilawan

Lee Hyeri: :"""""""

***

10.09

"Jeno gimana?" gue nanya. Haechan gelengin kepala.

"Gue telpon nggak diangkat. Dasar tu anak," kata Haechan.

"Loh, bukannya ini udah direncanain dari hari Kamis, kan. Kok tiba-tiba gitu, sih Jeno. Maunya sendiri aja," gue ngomel. Kesel.

Haechan ketawa kecil.

"Yaudah, kan masih ada gue. Emang gue kesini cuma buat main-main?"

Gue nggak seberapa percaya sih, sama Haechan–

"Jangan bilang lo nggak percaya gue bakal ikut ngerjain?" tanya Haechan. Gue diem. Dia bener.

"Lo terlalu menilai orang dari penampilan ah," lanjut Haechan. Gue mulai buka buku-buku yang gue bawa. Mulai ngerjain tanpa meduliin Haechan yang masih aja ngomel.

"Bentar gue mau beli es krim dulu."

***

haechan hampir sama kayak aku, protes tapi ikutan. h3h3.