lembar limapuluhtujuh

1.8K 220 0
                                    

"Kak Yuta–"

"Udah siap kamu, Ze?" suara Mamah. Gue nganggukin kepala.

"Zia berangkat dulu, ya, Mah," pamit gue. Kak Yuta ngeliatin gue dari sofa. Senyumnya tuluuuus banget. Pengen gue tabok.

"Udah nunggu lama itu temennya. Cepetan berangkat, entar kamu telat," kata Mamah. Gue buat isyarat 'oke' pake tangan gue.

Kak Yuta keluar setelah pamit sama Mamah. Gue hampir kelepasan mewek. Untung semuanya bisa diatur. Dan tangisan gue pun bisa diatur.    

remed [nakamoto yuta] [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang