1 - halo?

4.6K 248 2
                                    

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Bunyi bel rumah Chanyeol menggema ke seluruh penjuru rumah. Chanyeol yang sedari tadi bermain dengan Jackson terpaksa menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Sia–"

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA"

"Njir baru liat gue seorang bos besar pake kolor. Kolor pink gambar pohon pantai pula. HAHAHAHA"

Kai dan Sehun tertawa terbahak - bahak. Chanyeol langsung ngibrit ke kamarnya dan Seulgi hanya menatap kedua lelaki di hadapannya itu dengan tatapan 'Apaan sih? Gila ya?'

"M-maaf, maaf. Tadi ada kesalahan teknis bentar." kata Chanyeol kikuk. Sehun berusaha menahan tertawanya, sementara Kai lagi ke toilet.

"Ini Kang Seulgi. Yang semalem gue bilang ke lo, Yeol. Dia setuju buat kerja jadi baby sitter di rumah lo dan nemenin Deokjun seharian penuh. Ya kan Seulgi?" Seulgi mengangguk.

"Oke, tapi biasanya Deokjun itu ga gampang welcome sama baby sitter baru. Karena ya dia masih trauma dengan perceraian saya dengan ibunya." kata Chanyeol lalu menundukkan kepalanya.

"Ini harus pake bahasa formal ya?" tanya Seulgi. Sehun dan Chanyeol saling bertatapan.

Lalu munculah benih benih cinta antara Oh Sehun dengan Park Chanyeol~

*plak*

"E-eh terserah sih. Tapi kalo ketemu orang selain gue, Sehun, dan si blacky alias Kai harus pake bahasa formal. Ntar lo nya yang dikira ga sopan sama majikan" Seulgi mengangguk.

"Oh ya, gue ga ngasih harga buat gaji perbulan gue kok. Asalkan anak lo welcome ke gue aja udah seneng banget. Gue ga bisa minta uang dari orang tua anak yang udah gue urus, gue anggep kayak anak sendiri."

Biasanya para baby sitter matok harga selangit karena gue pengusaha tajir melintir. Lah Seulgi justru ga matok harga sama sekali. Hmmm, jadi penasaran gue.... –Chanyeol

"Oke kalo itu mau lo. Gue kasih perbulan 35 juta gimana?"

Seulgi menggeleng, "Itu kebanyakan, Chan. Mau lo ga gaji gue pun gue terima asal gue bisa ngerawat Deokjun seperti gue ngerawat anak gue kelak."

"Okelah, gue nentuin harga gaji lo perbulan 30 juta. Gak boleh nolak, gak boleh protes. Okay?" Seulgi mengangguk terpaksa.

"Yaudah yuk, kita ke kamar Deokjun aja? Perkenalan awal dulu sama little prince" ajak Kai. Sehun, Seulgi, dan Chanyeol berjalan menuju kamar putra semata wayang dari Chanyeol.

Kamar Deokjun sangat kental dengan nuansa biru dan putih. Kamar ala bajak laut imut ini justru terkesan soft daripada terkesan seram layaknya para pembajak jahat. Banyak pernak - pernik lucu yang tentu aja warnanya udah pasti biru kalo gak putih. Mulai dari wallpaper, tempat tidur, lemari, ruangan bermain, lemari, jam, bahkan tutup televisi juga biru dan putih.

"Kamar Deokjun lucu juga ya." celetuk Seulgi.

Chanyeol tersenyum bangga.

"Gue ngerombak lagi setelah cerai sama ibunya. Ga mau ada bekas mantan istri gue di rumah. Semuanya udah gue rombak. Jadi yang lo liat sekarang itu barusan kelar di renovasi"

"Eh, Deokjun mana?" tanya Kai. Sehun mengangkat bahunya tidak tahu.

"Oh, palingan lagi main di ruang mainnya dia. Yaudah, kesana aja yuk?" ajak Chanyeol lalu berjalan perlahan ke ruang bermain Deokjun.

"APPPAAAA!!!" teriak Deokjun. Chanyeol, Sehun, Kai, dan Seulgi spontan menoleh ke arah Deokjun.

"Hai?" sapa Seulgi. Deokjun melihat Seulgi kemudian memegang tangan Seulgi.

"Aunty, wu al yu?"

Seulgi tersenyum manis, "Mulai sekarang aunty yang akan ngerawat, nemenin Deokjun tiap hari"

"WAHHH JACKSON DITEMENIN AUNTY BEAUTIFUL!!!" teriak Deokjun kegirangan.

Chanyeol yang melihat anaknya sangat welcome ke Seulgi menjadi bingung. Gak biasanya Deokjun cepat akrab, apalagi sama orang baru.

"Jackson, kamu suka sama aunty Seulgi?" Deokjun mengangguk.

"Kenapa?" tanya Sehun.

"Jackson merasa kalo aunty Culgi itu baik appa. Beda kayak aunty sebelumnya~"

"Appa, ijinin aunty Culgi ngelawat Jackson yaa??" Jackson menatap ayah kesayangannya itu dengan tatapan puppy eyes.

"Aunty emang ngerawat kamu sayang. Ya kan, Chan?"

Chanyeol mengangguk kemudian menggendong Deokjun.

"Oke, mulai besok kamu bisa kerja disini ya. Kamu tinggal aja dirumah ini, kalo kamu datang terus pergi sama aja kayak hati. Buat tempat persinggahan kalo butuh doang."

Seulgi tertawa, "Baperan nih? Santai. Iyalah gue disini, ntar anak lo mau diasuh siapa? Bapaknya aja sibuk sama pekerjaannya"

"He kutil badak, lo kalo ngomong depan Deokjun pake bahasa aku-kamu sama si bos besar. Ga baik nyontohin anak polos ga bener" bisik Sehun.

•••

•••

"Besok dateng ke sini subuh jam 4 atau 5 ya, Seul."

"Lah, kenapa?"

"Kan rumah gue gede, ga cukup cuma sejam doang ngelilingin ini rumah. Lo mau kaki lo gempor pas keliling rumah eh si Deokjun bangun?"

"Gak lah anjir. Jam 6 lah, gue masih ngantuk jam segitu. Yang bener ae lo anjir"

"Gak. Jam 5 dateng atau lo gue pecat?"

"Buset galak bener nih yoda star wars. Iya iya besok gue ke rumah lo jam 5. Kalo lebih dikit berarti gue masih mimpi indah bareng masa depan gue"

"Pacaran ae blom pernah sok sok an masa depan."

"E-eh lo tau darimana!?"

"Menurut lo?"

"Sehun?"

"Nah tuh tau. Udah ah sana sana! Besok lo harus bangun pagi trus kesini subuh. Minggir lo"

"Eh majikan kampret! Santai woi emangnya lo ngusir tikus dari rumah lo ae njir!"

"Yaudah minggir" Chanyeol menutup pintu rumahnya, sementara Seulgi harus menunggu taksi datang.

Daddy SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang