5 - will you?

2K 157 2
                                    

Line

unknown added you by Line ID

add | block | report

unknown: lo seulgi kan?
unknown: test

seulgi: bisa baca dn line gue kan?
seulgi: buta apa pura pura bego?

unknown: haha, nyolot nih?
unknown: semakin lo nantangin gue, semakin deket juga waktu mati lo.

seulgi: eh sempak kuda nil
seulgi: emg lo siapanya gue seenak bokong lo aja nyuruh nyuruh gue mati
seulgi: kenal aja kaga.
seulgi: emg lo Tuhan? emg lo Grim Reaper? yang bisa mencabut nyawa orang?

unknown: ne in aja biar ppalli
unknown: mendingan lo jauh jauh aja deh dari chanyeol

seulgi: lah, lo siapa?
seulgi: gamau.

unknown: gue emg bukan siapa siapanya chanyeol.
unknown: tapi gue gasuka lo deket sama dia.

seulgi: bagus lah kalo lonya sadar diri
seulgi: klo udah nyadar diri, yaudah situ ngotak ajalah.
seulgi: haters sih biasanya iri karena ga bisa ngedapetin apa yang si org yang di benci punya
seulgi: bai.

you blocked unknown

"Wajah lo kenapa? Kok ditekuk mulu kayak kertas hvs lungset tau gak" celetuk Chanyeol sembari meletakkan secangkir cappucino-nya di atas meja ruang tamu. Seulgi hanya membanting smartphonenya ke sofa. Membenamkan wajahnya di sebuah bantal tanpa menjawab pertanyaan Chanyeol.

"Jawab dong? Jangan ngegantungin orang. Saya lelah neng" kata Chanyeol.

Seulgi mengangkat kepalanya, "Hmm. Gue kena terror gatau deh dari siapa. Tadi ngeadd id line gue terus ngechat ngancem - ngancem gitu. Gue ga takut sih, cuma-"

"Kepikiran, hmmm?"

Seulgi langsung menganggukan kepalanya.

"Iya. Gue penasaran siapa orangnya. Iseng banget ya, hahaha?" Seulgi tertawa renyah dan berharap bahwa Chanyeol tidak melihat dirinya sedang bersedih sekarang. Namun, harapan Seulgi tidak terkabulkan. Chanyeol mengetahui bahwa gadis berpipi chubby itu tertawa tidak ikhlas.

"Gue tau lo sedih, Seul. Jadi gausah deh pake fake laughing ke gue. Sekarang, mau nemenin gue gak? Ketemu mama." ajak Chanyeol. Kedua pupil Seulgi langsung membesar seusai mendengarkan perkataan Chanyeol.

"Mama? Kenapa?"

"Kalo gue sedih atau banyak pikiran, gue selalu ke tempat mama. Dia yang bisa dengerin keluh kesah gue. Ga cuma bagian sedih, waktu gue seneng atau Jackson mulai bertumbuh besar, gue selalu ke mama. Dia perempuan terhebat yang pernah gue kenal. Meskipun gue pernah gagal dalam rumah tangga, tapi mama ga pernah nyerah untuk nasehatin gue. Gue sayang dan cinta banget sama mama."

Tanpa Chanyeol sadari, laki - laki itu sudah meneteskan air matanya secara perlahan. Seulgi paham betul bagaimana rasanya menikah lalu tinggal jauh dengan orang tua. Rasa rindu selalu memenuhi benak di kepala kita. Selalu memikirkan apa orang tua kita sudah makan atau belum, sudah tidur atau belum, atau sudah menjalani hari - harinya dengan baik apa belum.

Daddy SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang