"Chanyeol, ayo bangun. Nanti telat loh" Seulgi membuka kedua gorden jendelan kamar Chanyeol untuk mempermudah dirinya membangunkan sang pangeran tidur.
"10 menit lagi, Seul" Chanyeol menarik selimutnya.
"Eh, enak aja. Ntar dicuekin sama Jackson bukan salah gue ya." Seulgi langsung menarik selimut milik Chanyeol dan melipatnya dengan rapih.
"Aduh. Lo itu berisik banget deh. Ntaran aja napa sih? Masih pagi buta gini weh"
"Pagi buta? Ohh, jam 8 pagi buta gitu?"
Chanyeol terkejut, "Hah? Jam 8? Pagi?"
"Iyalah" Seulgi mengikat rambutnya, "Udah telat 1 jam tuh."
"Anjir lo Seul. Bodo amat gue ga kerja aja hari ini" kata Chanyeol lalu kembali merebahkan dirinya di atas kasur mewah berukuran king size.
"Serah, yang penting kan gue udah bangunin lo. Kalo lo dicariin pak Imam sih bukan urus–"
"Pak Imam? Lah lo tau darimana soal pak Imam?"
"Suka - suka gue lah. Oh ya, kalo mau bolos kerja ijin dulu ya sama si Jackson. Bilang sendiri gapake nyuruh - nyuruh gue." Seulgi meninggalkan kamar milik Chanyeol menuju ke ruang tamu.
"Seulgi yaaa~" Chanyeol menghampiri Seulgi yang sedang asyik memasak di dapur.
"Apa?"
"Bikinin roti bakar dong~" pinta Chanyeol dengan suara yang dibuat imut.
Seulgi tertawa geli, "Kesambet apaan lo?"
"Kesambet apa ya?" Chanyeol terkekeh pelan.
"Geli woi. Udah ah sana, gausah manja ke gue. Gue baby sitter lo doang bukan pacar bukan istri lo, so jangan manja - manjaan ke gue" Seulgi mendorong pelan tubuh tegap Chanyeol dari tubuhnya.
"Ahh, jahat dech!" Chanyeol mengerucutkan bibirnya.
"Udah sana mandi dulu. Ntar gausah ikut ke supermarket kalo ga mandi."
Chanyeol melipat jempolnya dan menempelkan keempat jari lainnya di dahinya, "Siap kapten!"
"Yang cepet dong bawa trolleynya! Masih banyak kebutuhan nih" teriak Seulgi yang kesal sedari tadi Chanyeol sangat lama berjalan membawa trolley belanjaan.
"Sabar aunty, appa mah seling kayak gitu. Tampol aja, Jackie gwaenchana." kata Jackson dengan polosnya.
"Jackson, mau jewer telinga appa gak? Liat tuh sibuk ngeliatin mainan star wars. Kalo perlu, Jackie injek aja kakinya gapapa kok" ajak Seulgi.
"Sip aunty! Jackie injek aja nde? Nanti kalo jewel telinga appa, Jackie ndak nyampe. Jackie kan belom setinggi appa aunty" kata Jackson. Seulgi terkekeh pelan.
"Iya udah, sana injek kaki appa. Yang keras kalo nginjek ya, sayang" Seulgi mengelus lembut kepala Jackson. Lalu, Jackson berlari ke appanya.
"Appa! Appa!" panggil Jackson. Chanyeol terdiam.
"Appa?" panggil Jackson. Lagi - lagi Chanyeol masih berdiam dan fokus terhadap action figure dari star wars.
'Appa kamplet nih lama - lama. Awas aja ya appa? Lasain pembalasan ini' –Jackson.
AWWWWWWWWWWW~!
Chanyeol menjerit kesakitan sesaat setelah Jackson menginjak kaki ayahnya dengan sekuat tenaga. Seulgi yang berpura - pura sedang asyik memilih deterjen langsung tertawa mendengar jeritan kesakitan dari Chanyeol.
"Jackie, kamu itu kenapa sih!?" protes Chanyeol.
Jackson mengerucutkan bibir mungilnya, "Ya habis appa sibuk sama itu pajangan setal wales!"
"Sabar dulu kenapa sih hmm"
"Dikacangin itu belat appa, Jackie ndak kuat. Bial appa aja!" Jackson berlari meninggalkan Chanyeol yang masih meringis kesakitan.
"Astagfirullah, anak gue kenapa jadi korban film ponakannya andhika bogoshipeo band yak?" heran Chanyeol.
"Appa! Aunty! Jackson mau makan ciang~" pinta Jackson.
"Jackie mau makan apa, hmm?" tanya Chanyeol. Jackson terdiam sejenak dan memikirkan hendak menyatap makanan apa untuk makan siangnya.
"Gimana kalo makan di pizza hut? Aunty lagi pengen pizza" timbrung Seulgi.
"Pizza? Yaudah, ayo kesana. Tapi, temenin ke play station dulu ya. Gimana, mau gak?" tanya Chanyeol. Seulgi dan Jackson mengangguk.
"Lo mau beli apaan nyet disana?" bisik Seulgi.
"Action figure star wars lah. Masa iya gue beliin anak gue mulu"
"Parah lo, Chan. Anak lo ndiri ga dibeliin mainan"
"Bodo amat. Lagian mainannya si Jackson masih buanyak di gudang. Belom kepake semua malah. Pemborosan"
"Trus apa bedanya sama lo? Action figure lo itu udah numpuk di lemari, eh masih aja beli terus beli terus"
"Namanya juga hobby"
"Lo tau gak, perbulan lo bisa habisin 20 jutaan buat beli barang pajangan kayak gitu. Mendingan, lo itu sedekah ke panti asuhan atau orang yang ngebutuhin bantuan."
"Iya iya bawel amat buset"
"Kalo kamu maunya buang uang buat hal ga penting, yaudah. Aku diemin, nanti kamu bakalan tau rasanya ga punya duit itu gimana."
Seulgi berjalan lebih dulu dan meninggalkan Chanyeol yang masih membeku di tempat.
Seulgi beda banget sama Irene. Seulgi hemat, dewasa, sedangkan Irene cuma kerjaannya foya - foya. Ngurusin Jackson juga jarang. Salon, shopping, dan barang branded jadi kehidupan Irene. Sedangkan Seulgi aktif dalam acara sosial. Hmm, jadi makin penasaran gue lama - lama. –Chanyeol.
"Selamat datang, untuk berapa orang kak?" tanya pelayan yang menyambut kedatangan keluarga kecil Chanyeol.
"Buat 4 orang ya, mas" kata Chanyeol.
"Baik, mari saya antar" pelayan bername tag, Lee Taeyong itu berjalan mengantarkan Seulgi dan Chanyeol ke sebuah meja untuk empat orang.
"Mau pesan apa?" tanya Taeyong.
"Eumm, aku mau meat lovers terus pinggirannya pakai keju" kata Seulgi.
"Mas, saya mau pizza yang pinggirannya kayak bunga matahari. Yang ada bunga - bunganya" kata Chanyeol polos.
Taeyong tertawa.
"Eh pantat sapi, mana ada pizza pinggiran bunga matahari? Gila anjir wkwkwkwk" Seulgi meledek kebodohan dari Chanyeol.
"Bodo amat. Pokoknya pinggiran kayak bunga matahari" ketus Chanyeol.
"Jackie mau mix fol fun appa, eomma. Eh, aunty" kata Jackson. Taeyong mengangguk lalu menuliskan pesanan keluarga gezrek ini.
"Mohon ditunggu sebentar ya" kata pria berambut merah itu lalu berjalan pergi menuju meja pesanan.
"Seul, bentar ya gue mau beli sesuatu. Lupa beli" pamit Chanyeol.
"Yeollie"
Chanyeol menoleh ke arah sumber suara, "Lo? Ngapain lo kesini?"
"Gue denger, lo nyewa baby sitter lagi ya?"
"Bukan urusan lo."
"Hahahaha, masih juga ya lo ketus ke gue"
"Suka - suka gua. Lo sekarang siapanya gua?"
"Menurut lo?"
"Udah deh, gausah ngurusin kehidupan gua lagi. Males gua liat muka lo."
"Baby sitter lo kenal sama gue. Hati - hati aja kalo lo jatuh cinta sama dia. Taukan konsekuensinya?"
Chanyeol menghela nafasnya berat, "Serah lo. Mendingan lo musnah dari hadapan gua daripada lo ngurusin kehidupan privasi gua!"
"Oke, lets karma do their job aja. See you"
"Bangsat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sitter
Mystery / Thriller[RE-PUBLISH] ❝Lah, ini gue kerja jadi baby sitter atau daddy sitter sih? Kok malah jadi ngerawat bapaknya?❞ [120518] #3 in chanseul [040618] #7 in chanseul evenoona © 2018